33|Hujan Dengan Petirnya

123 5 0
                                    

Akyu ganti cover ya manteman🙏🏻🫰🏻

Setelah memakan beef steak dengan kentang goreng, Aladia meminum lemon tea miliknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah memakan beef steak dengan kentang goreng, Aladia meminum lemon tea miliknya. Sekarang perutnya sudah terisi kembali.

"Gila! hari pertama ujian pelajaran matematika." ucap Kalista saat melihat jadwal di handphonenya.

"SUMPAH?!" tanya Zeehan membuat Kalista mengangguk.

Mora menyenggol lengan Aladia dengan senyuman di wajahnya.

"Boleh dong jadi guru les privat aku." ucap Mora.

Aladia meneguk dulu sisa air yang ada di mulutnya ini, ia menatap Mora.

"Lo mau gue ajarin?" tanya Aladia.

Mora mengangguk semangat. "Mau dong." ucap Mora.

"Udah lo mah sama Rivaldi aja, gue sama Ala." kata Zeehan.

Mora mengerucutkan bibirnya sebal. "Aku belum jadian kok. Aku suka bingung deh, dia suka aku apa engga."

"Orang Rivaldi beku kaya gitu." ucap Zeehan.

"Sabar aja Mor, lagian kan lo udah sering ngejar Rivaldi, jadi udah gak heran kan kalau dia kaya gitu?" Kalista melihat jam tangannya. "Ayo ah, langsung pulang, udah jam lima." ucap Kalista.

Aladia mengangguk seraya bangkit dari duduknya. "Kalau mau belajar bareng, ayo!" ucap Aladia.

"Ayo! besok gimana? besok kan libur." ucap Kalista.

"Engga libur woy, kita harus ke sekolah buat bersih-bersih, sekalian di kasih kartu peserta." ucap Zeehan

Kalista menepuk jidatnya sendiri. "Bisa-bisanya gue lupa." ucap Kalista.

"Kan kita udah lama gak ujian." kata Mora.

Aladia dan ketiga temannya itu berjalan keluar dari cafe Theodore, cafe yang selalu di kunjungi anak Shankara setelah pulang sekolah.

Aladia memperhatikan sekelilingnya, setiap hari cafe ini selalu ramai dengan anak-anak Shankara, bahkan di jam seperti ini, masih banyak orang yang masih memakai seragam sekolah untuk sekedar makan dan mengobrol, begitupun dengan Aladia dan teman-temannya hahaha.

"Sumpah Ala! gue masih gak nyangka lo bawa motor, why?" tanya Zeehan.

"Gak papa, pengen aja." jawab Aladia.

"Terus Shaland udah gak jemput lo?" tanya Kalista.

"Engga sih, soalnya kan gue udah bawa motor. Istri mandiri nih." jawab Aladia dengan senyumannya, ntah mengapa dirinya malah menyebutkan kata 'istri' itu.

Zeehan geleng-geleng kepala. "Bagus Ala, udah gak jaim ya sekarang." kata Zeehan.

"Oh ya Ala, jalan buat ke rumah kamu di tutup tau, soalnya ada jalan yang di benerin, kamu harus puter balik lewat jalan lain." kata Mora.

Shalandia Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang