12|Kesalahan Malam BBQ

291 7 0
                                    

Pukul 22

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pukul 22.00 malam Shaland sudah berada di markasnya, ia tidak akan khawatir dengan gadisnya itu karena Bi Tari akan menjaga Aladia.

Shaland dan teman-temannya sudah menyiapkan banyak daging ala-ala bbq, tak hanya itu kini Elbara juga sudah menyiapkan minum untuk semuanya.

"Waw waw, apa tuh El?" tanya Zizan yang tengah melihat Elbara membawa satu box besar berwarna putih.

"Vodka men." jawab Elbara.

"Mantapppp." ucap Rivaldi.

Shaland dan teman-temannya memang sudah terbiasa minum walaupun tidak terlalu banyak, namun tubuh Shaland masih bisa bertoleransi terhadap minuman-minuman seperti itu, berbeda dengan Atlan, cowok itu mudah sekali untuk mabuk.

Shaland membalikkan daging yang sudah hampir matang, rasanya baru saja ia makan dengan Aladia, waktunya belum lama, tapi Shaland sudah merindukan gadis itu.

"Raja sayanggg, yang bener ya jangan sampai gosong." ucap Theo.

"Bacot lo Yo!"

"Karena lo kan gak ikut beli daging sama yang lain, gakpapa kali Ja." ucap Atlan yang tengah menata gelas-gelas kecil di atas meja.

Rivaldi duduk disebelah Shaland. "Lo dari mana aja Ja?" tanya Rivaldi.

"Sama bebeb." jawab Shaland membuat teman-temannya tertawa.

"Anjay gaya lo Land." ucap Zizan.

"Sirik ae tuh yang gamon." celetuk Theo.

"Sumpah anjir Raja gue bucin." ucap Elbara.

Shaland mengambil potongan daging berikutnya yang sudah Atlan potong, cowok itu memang paling pandai memasak di antara yang lainnya.

"Aladia tau gue suka berantem." ucap Shaland.

"Lo pernah berantem depan dia?" tanya Rivaldi.

"Engga." jawab Shaland. "Dia tiba-tiba ngomong sama gue, kalau gue kemarin berantem sama Stevan."

"Buming berarti." kata Zizan.

"Kalau menurut gue Raja, lo kan tau dia broken home, pasti lah banyak traumanya, lo jangan sampai ketahuan berantem, apalagi dia lihat, dia bisa takut sama lo Land." tutur Elbara.

Atlan mengangguk mendengar perkataan Elbara di sebelahnya. "Setuju gue." ucap Atlan.

"Tapi menurut gue si Raja udah bisa jadi good boy lah buat Aladia, from my sight." ucap Rivaldi yang sudah memakan daging matang terlebih dahulu. "Eumm, perfect." ucapnya.

"Ah anjing, gue juga mau." ucap Zizan dan mengambil daging yang lain.

"Bener sih Val, gue juga lihatnya gitu." ucap Elbara menyetujui.

"Udah Raja, makan dulu aja." ucap Theo yang masih melihat Shaland tengah menjaga daging-daging yang ia panggang.

"Gue udah kenyang, ikut minum aja." ucap Shaland.

Shalandia Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang