35|Rasa Kehilangan

91 4 0
                                    

Hari ini adalah hari keempat ujian, dua hari lagi ujian akan berlalu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Hari ini adalah hari keempat ujian, dua hari lagi ujian akan berlalu. Setelah jam ujian selesai, Shaland langsung pergi menuju rooftop sekolahnya, ntahlah... sekarang tidur di rooftop atau sekedar menikmati pemandangan adalah rutinitasnya.

Shaland langsung menghempaskan tubuhnya di sofa yang sudah usang ini, ia menatap langit biru yang dihiasi awan putih.

Shaland tak menyangka Senand menusuk perut Aiden hingga terluka, hanya karena dirinya dimarahi oleh Aiden, Senand bisa emosi seperti itu.

Dalam sunyi ini, Shaland hanya memikirkan kata-kata Aiden saat dirinya sudah bangun dari kondisi kritisnya, walaupun belum pulih sepenuhnya.

Pertama, Aiden menyuruh Shaland agar tidak mengikuti geng motor lagi, selama ini Shaland mengira kalau Aiden tidak tau bahwa dirinya ikut-ikutan geng motor, namun papanya itu melihat jaket bertuliskan Amschel yang selalu Shaland pakai.

Kedua, Aiden menyuruh Shaland agar tidak berkelahi atau bahkan tawuran. Shaland tidak perlu heran kalau Aiden mengetahui itu, itu karena Shaland selalu membawa luka-luka di wajah atau tubuhnya saat ia memasuki rumah.

Ketiga, Aiden menyuruh Shaland agar dirinya tidak membolos saat sekolah ataupun melanggar peraturan sekolah lainnya. Ya! tentu sulit bagi Shaland, bagaimanapun itu sudah menjadi rutinitasnya.

Dan yang keempat, Shaland tidak merasa tertekan ataupun keberatan, kini Aiden tidak akan mengatur siapa yang akan menjadi istri Shaland, Shaland tidak tau mengapa Aiden bersih keras agar Shaland menikah muda, apalagi mengingat perjodohan kala itu, hanya untuk kepentingan perusahaan, lalu apa yang menjadi keuntungan bagi perusahaannya?.

Mengingat permintaan kesatu sampai tiga, Shaland bertanya-tanya, apakah harus ia menjauhi teman-temannya? walaupun itu adalah hal yang sulit di lakukan.

Shaland bisa bersama dengan teman-temannya itu karena mereka memiliki rasa peduli yang tinggi, dan tau apa arti pertemanan, mereka juga tidak beruntung dalam keluarga, begitu pun dengan Shaland, namun sekarang Shaland merasa perlahan akan berubah, apalagi melihat Aiden yang tidak akan memaksa akan keputusannya lagi, dan kata maaf dari Aiden membuat Shaland sangat bersedih.

Papanya tidak pantas untuk meminta maaf pada dirinya. Shaland hanya perlu mengerti, bahwa itu cara Aiden menyayanginya.

"PERGI GAK LO?!"

"GUE CUMA MAU MINTA MAAF ALA."

"GUE GAK BUTUH KATA MAAF DARI LO!"

Shaland langsung bangkit dari sofanya ini, ia langsung berjalan menuju pintu keluar rooftop yang tak jauh dari dirinya. Suara teriakan diluar sana sudah Shaland kenal, apa yang membuat Aladia berteriak seperti itu?

Shaland membuka pintunya.

"MINTA MAAF SAMA SHALAND! LO SELALU SAKITIN DIA!" titah Aladia membuat Shaland menatap gadis di hadapannya.

Shalandia Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang