Beberapa tahun kemudian, seorang gadis dengan seragam SMA nya sedang menyantap makanan bersama ke tiga sahabat lelakinya.
"Aul, malam jadi ?"
Ucap salah seorang pria yang kerap di panggil Rafael, gadis yang di tanya hanya mengangguk seraya memakan seblaknya"Jangan setiap hari makan seblak ul, nanti sakit loh"
Wanita yang bernama Aulia mendengus karena sahabat nya sungguh berisik"Kalo sakit ya obatin, ribet lo je"
Kesal Aulia pada Jeon."Heh berisik lo pada, lo juga ul dikasih tau malah nge gas."
Nimbrung Xandra, Aulia lagi lagi mendengus, ia segera bangkit dari duduknya dan berniat pergi dari kantin namun aksinya terhenti saat melihat Kaka kelas yang ia suka."Hai"
Sapa Kaka kelas itu, Aulia tersenyum seraya bersapa balik. Dia benar benar tak bisa menahan senyumnya saat bertemu Kaka kelas itu.
Namanya Wildan, entah mengapa saat Wildan tersenyum hati Aulia menjadi tambah berdebar.Tanpa Aulia sadari ada ketiga peria yang menatap sinis Wildan, ketiga pria itu sungguh membenci sebagaimana Aulia mencintai orang itu.
"Kaya kaga, ganteng kaga. Apasih yang di liat Aul sampe segitunya ?"
Bisik seorang pria yang melihat Aulia salah tingkah saat Wildan memberikan pat pat pada kepalanya."Wildan jangan godain anak orang !, cepet ke lapangan kata lo mau tanding basket ?!"
Kesal teman Wildan yang entah siapa namanya"Iya, yaudah aku pergi dulu ya cantik dadah"
Ucap Wildan seraya tersenyum membuat jantung Aulia semakin tidak aman.
Aulia kembali menempelkan bokongnya pada kursi nya lagi dengan wajah yang sudah Semerah tomat."Dih gila kan lo kalo ketemu Wildan"
Sinis Rafael, Aulia memutar matanya malas. Namun ia tak bisa membohongi hatinya bahwa Wildan memang tampan"Udah."
Ketus Jeon, pria itu berdiri dan di susul oleh ke dua sahabat nya, Rafael dan Xandra."Eh mau kemana ?!!"
Pekik Aulia saat ketiga sahabat begitu cepat berlalu meninggalkan Aulia sendiri•
Malam."Serius ya nanti ?"
Ucap Xandra pasalnya ia pernah di jebak oleh sahabat nya saat melakukan hal ini"Iye cot"
Sahut Rafael, mereka ber empat langsung masuk kedalam sebuah rumah yang entah lah bisa di sebut sebagai apa. Namun katanya rumah itu adalah rumah dari orang yang menjadi mafia hebat di dunia"Dih, rumah gede kaga ada yang jaga"
Celetuk Aulia saat masuk di dalam rumah pria itu."Aul lo sama Jeon kesana, gw sama Rafael ke atas"
Aulia hanya mengangguk mendengar perintah Xandra.Xandra dan Rafael ke atas mereka sampai di depan kamar pria itu saat mereka membuka pintu betapa kagetnya mereka, setelah mengetahui pria itu adalah Kaka kelas yang di sukai Aulia.
"Bunuh sekarang gak sih ?"
Tanya Rafael yang sudah mengarahkan pistolnya pada kepala crush Aulia.
Xandra mengangguk ia juga mengarahkan pistolnya ke dada pria itu.Dor.....Dor....
"Setelah ini gak ada yang bisa dekatin Aulia lagi"
Bisik Xandra pada mayat di depannya itu, Rafael tersenyum miring seraya mengangguk menyetujui apa yang dikatakan Xandra.Ide Rafael melintas begitu saja, ia mengambil pisau lipat dan mencabik-cabik wajah pria itu agar saat Aulia menghampiri nya ia tak kaget, tak nangis bahkan tak marah pada mereka semua.
Saat selesai melakukan itu benar saja Aulia ke atas dan membuat mereka berdua terkejut.
"Oi !, ayo balik !!"
Teriak Aulia membuat ke dua pria itu tersentak dan sedikit merinding karena takut jika Aulia mengetahuinya.____________..
Eaaa, suka sama extra part 2 ?, btw kalian swipe lagi ya !, karena aku bakal kasih konfirmasi untuk 'kok bisa Rahma hidup lagi ?!'.
Ya, sampai bertemu di part konfirm !!!
KAMU SEDANG MEMBACA
My Mafia || End + Revisi ✓ ||
عشوائيJANGAN DI BAWA KE DUNIA NYATA YA !! CUMA BUAT HAPPY AJA !! ⚠️Bad English ⚠️ "Dia milik gw, kalau dia terluka sedikitpun tidak akan aku biarkan kalian hidup !" ucap haruto kepada musuhnya itu happy reading 👍 maap kalo gak nyambung, btw semoga kalian...