Sore ini jadwal mereka untuk latihan, terlihat beberapa orang sedang melakukan pemanasan di lapangan dengan di pimpin oleh Chika.
Dari arah barisan, Shani tak henti-henti nya menatap ke arah Chika, gadis itu terlihat sangat cantik.
Entah kenapa Shani merasa ia selalu jatuh cinta kepada Chika di setiap harinya. Walaupun Chika agak sedikit positif tapi Shani menyukai semua hal yg Chika lakukan.
Mulai dari manjanya, jail nya, perhatian nya, dan masih banyak lagi. Jika boleh ia egois ia ingin Chika selamanya di sisinya.
Lamunan nya buyar saat sebuah tangan mencolek hidung nya, di hadapannya kini terdapat Chika yg berdiri sambil tersenyum ke arah nya.
Shani menoleh ke kanan dan ke kiri mendapati mereka semua menatap ke arah Shani dengan ekspresi menahan tawa.
Ia kembali mengalihkan pandangan nya saat suara Chika masuk ke indra pendengaran nya.
"Ngapain ngeliatin aku sambil senyum-senyum begitu?"tanya Chika sambil tersenyum jahil.
"Dih jangan geer, lagian siapa juga yg liatin kamu"ucap Shani sambil mengalihkan pandangan nya.
Chika tersenyum lebar menatap wajah lucu Shani, ia terkekeh sebelum akhirnya sedikit menunduk menyamakan tingginya dengan Shani.
"Trus kalo nggk ngeliatin aku ngeliatin siapa?"tanya Chika
"Aku tuh nggk ngeliatin kamu, aku ngeliatin pemandangan"ucap Shani asal.
Chika mengerutkan keningnya mendengar ucapan spontan dari Shani, ia menoleh kan kepalanya ke belakang melihat pemandangan apa yg Shani bicarakan.
"Kamu ngeliatin pemandangan? WC kamu bilang pemandangan?"tanya Chika heran.
Semua orang yg ada di sana sontak tertawa melihat wajah malu Shani yg memerah, tak ingin tambah di ledek Shani sontak memeluk leher Chika dan menyembunyikan wajahnya.
Chika yg masih tertawa kemudian membalas pelukan gadis nya walaupun beberapa kali Shani melancarkan cubitan-cubitan kecil ke perut Chika.
"Aduh aduh iya iya maap, udah sayang sakittt"rengek Chika sambil menggenggam tangan Shani.
"Lagian kamu nya nakal"ucap Shani dengan suara parau yg sontak langsung membuat mereka menghentikan tawanya.
"Lah kamu nangis?"tanya Chika heran
Karna tak biasanya Shani menangis jika ia jahili, biasanya jika tidak memukul, Shani akan mencubit Chika sampai puas.
"Hayolo Chik kita nggk ikut-ikutan yak"ucap Olla
"Gw getok pala lu awas aja"ucap Chika
"Yang kamu kenapa hey, aku minta maaf ya"ucap Chika lembut
"Nggk mau huuuu"gumam Shani menangis
"Maaaaaf, kamu kenapa?"rengek Chika
"Pikir aja sendiri"ketus Shani sambil terisak
Chika menggaruk kepalanya yang tak gatal kemudian mengalihkan pandangan nya kepada teman-teman nya yg justru terlihat tertawa sambil menatap Chika
"Ketawa lu anjing"ucap Chika
Tak
"Aduh"pekik Chika mengusap kepala nya yg di pukul oleh Shani.
"Kasar banget sih"kesal Shani
"Iya maaf, kamu kenapa sih? Kalo kamu diem aja aku nggk akan tau kamu kenapa"ucap Chika
"Kamu kenapa? Laper? Cape? Bosen? Atau hari ini hari pertama kamu Dateng bulan?"tanya Chika
"Itu tau, kenapa sih konek nya lama banget"kesal Shani
KAMU SEDANG MEMBACA
Moon And Star
Fiksi Remajakita adalah sastra yang terpampang nyata namun takdir terus membawa enigma agar kita tidak mungkin bersama. Jika kau tak abadi di dunia ini, setidaknya kau abadi di dalam karyaku -author "Udah kali galau Mulu, mau sampe kapan lu mau ngegalauin dia?"...