31

125 11 0
                                    

Keesokan harinya seperti yang diperintahkan mild, zee nunew dan joong dunk berangkat ke AS dengan pesawat pribadi.

Longlee dan frank istrinya juga sudah tiba sehari sebelum keberangkatan zee dan joong. Sedangkan bright? Ia masih seperti biasa menjalankan perusahaannya tanpa kendala, karna ia tau apa yang direncanakan mild.

Kini tinggallah mild, alana, gulf, fourth dan juga longlee frank yang masih berkumpul di rumah utama untuk membahas rancana mild.

"Bun, kenalkan ini longlee dan frank"

"Haloo lee dan frank"

"Halo nyonya gulf" ucap longlee dan frank

"Panggil buna gulf aja ya!"

"Baik" serentak

"Bun, mild ingin berbicara tentang rencana mild dan alana apa buna mau mendengarkannya? Dan aku harap buna setuju dengan keputusan mild"

"Baiklah, buna akan dengarkan"

"..." mild menatap longlee memberi kode agar membawa frank dan juga fourth

"Sayang ayo istirahat dulu, dan nong fourth bisakah kau menghantarkan kami?" Ucap longlee pelan

"Baiklah phi ayo, buna adek pelgi dulu ya!" Hanya dibalas senyum oleh gulf

"Jadi begini bun" ucap alana tertahan

"Al biar abang aja yang jelasin"

"Begini bun, maaf bila mild mengambil keputusan tanpa bertanya bahkan meminta pendapat buna terlebih dahulu, tapi mild tau keputusan ini yang terbaik buat kita semua."

"Jadi ada apa?"

"Mild akan mengahancurkan daddy mew dan menggantikan posisinya sebagai coe bahkan mafia utama dinegara ini, mild juga akan membongkar semua kejahatan daddy mew, tapi buna tenang saja mild dan alana tidak akan menyentuh daddy mew atau menyakitinya. Kami hanya akan membuat dia membayar semua yang dia lakukan pada buna dan juga pada alana. Mild juga akan membuat daddy mew sadar akan tindakannya bila menyentuh keluarga kita bun." Ucap mild tertunduk, ia menahan semua emosi dan sesak di dadanya

"Hiks... mild tau buna akan marah ta..tapi hiks.. mild mohon bun, ini akan menjadi terakhir kalinya kita berurusan dengan nya, hiks... mild juga sudah menyiapkan rumah dan semua perlengkapan dan semuanya di rumah baru kita. Jadi.... mild harap buna setuju.." isakkan mild, yang membuat buna dan alana syok. Karna mild sangat jarang bahkan tak pernah memperlihatkan tangisannta di depan gulf maupun alana.

"Buna tau sayang kalian sudah merencanakan ini bertahun* bukan? Buna juga tau inu semua demi buna dan keluarga kita kan?" Ucap gulf halus menatap kedua anaknya

"Hiks... hiks... maafin al na bun, bukannya al mau jadi anak durhaka hanya saja alana cuma mau daddy sadar dengan menyakiti buna sama saja ia menghancurkan dirinya sendiri hiks.." pecah sudah tangis alana

Gulf yang melihat kedua anaknya yang tak pernah menangis hanya terdiam, ini pertama kalinya ia melihat kedua anaknya itu menangis hingga terisak dan sesegukan.

Dada gulf terasa sakit melihat air mata anak*nya, lalu ia bangkit dan langsung memeluk kedua anaknya untuk menenangkan mreka.

Hingga terasa sudah tenang, gulf melepaskan pelukannya dan menatap kedua anaknya yang kini tertunduk malu karna mreka tak pernah menangis dihadapan bunanya.

"Loh apa ini? Apa anak buna malu? Astagaa hahahaa... ternyata anak* buna sangat lucu" kekehan gulf

"Aaaaaa... buna" ucap alana dan mild bersama

Hayalan Harapan!?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang