32

112 9 0
                                    

Hari yang ditunggu* pun tiba, inilah hari kehancur mew suppasit seorang ceo dan juga mafia paling berpengaruh di negaranya.

Disisi lain terdengar canda tawa dan dentingan peralatan makan yang menggema diseluruh ruangan.

Disisi lain terdengar canda tawa dan dentingan peralatan makan yang menggema diseluruh ruangan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bunaaaa.... adek mau cake bole?"

"Boleh sayang, mild? Alana?"

"Boleh deh bun!"

"Boleh deh bun!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Yeyyy..... cake!"

"Bun, habis alana sama abang mau balik ke rumah utama ya... hm... hari ini alana sama abang mau kelarin kerjaan." Ucap alana sela* makan

"Mild, jaga adik kamu okeh?!"

"Baik bun, dan fourth jangan lupa yang abang bilang okey?"

"Siap abang!"

"Kalian nginep atau pulang?"

"Kita pulang bun, mau jam berapa pun kita akan tetap pulang, oh iya bun besok iwin akan kesini dan sampai buna melahirkan." Ucap mild

"Ya udah buna ngikut kalian aja, jam berapa kalian akan berangkat?"

"Nantian lagi deh bun agak siangan" ucap mild

"Ehh bocil kurcaci habis ini lu blajar, gue udah siapin semua yang lu butuhin, jangan males*an!" Celetuk alana

"Wahhh apa luangan adek udah jadi kak al?" Tanya fourth berbinar*

"Udah dong, yuks buru makan habis itu kita cuss!" Ajak alana

"Ruangan apa sih? Kok buna gtw ya" goda gulf

"Itu loh bun, adek mau punya ruangan rahasia kek punya lana, jadi ya lana buatin dari pada nanti komputer lana dirusakin sama dia mending buat ruangan sendiri, skalian juga buat dia belajar bun."

"Humss... ya udah belajar yang rajin ya dek" mengelus kepala fourth

"Kak al, ayo adek udah ndak sabal" menarik tangan alana

Hayalan Harapan!?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang