38

121 9 0
                                    

Jam menunjukan pukul 2 dini hari, gulf merasa tidak nyaman dengan tidurnya, namun ia berusaha tahan karna takut membangunkan sang suami yang sedang terlelap. Namun gulf benar* merasakan perutnya seperti akan meledak.

"Arkh.... phi mew..... sakit.." menggoyangkan tubuh besar mew, namun tak ada respon

"ahh.... kok aku ditendang sih sayang" keluh mew yang jatuh akibat ditendang oleh gulf

"arghhh... phi perutku sakit.... baby alex mau keluar sepertinya, ayooo phii...." triak gulf kesekitan

Tanpa basa basi mew segera menggendong gulf ala bridal style dan berlari menuju lift, sesampai nya di mobil. Mew melajukan mobil kek orang lagi kejar jambret, untungnya jalan sangat sepi.

"Dokter tolong istri saya mau melahirkan" triak mew yang masih menggendong gulf 

"ayooo tuan, letakan istri anda di brangkar. Sus siapkan ruang oprasi sekarang, dan tuan ayo anda harus menemani istri anda di dalam" ucap dokter dan berjalan menuju ruang oprasi

"sebentar dok, saya mau mengabari anak* saya terlebih dahulu"

"baik tuan, setelah itu mohon susul segera mungkin" tutur dokter langsung masuk kembali ke ruang oprasi

Tut.... Tut...

"mild, ke rumah sakit sekarang buna melahirkan. hati* di jalan, daddy harus nemenin buna di dalam" titah mew langsung mematikan telfon dan menyusul masuk ke ruang oprasi menemani sang istri

Mild yang sudah sampai dirumah sakit hanya bisa menunggu di depan ruang oprasi dengan rasa was*, mild mondar mandir kek setrikaan pun terdiam saat mendengar suara bayi. Ia menghembuskan nafas pelan, namun ia belum bisa tenang karna masih belum tau kondisi bunanya

Pintu ruangan oprasi pun terbuka, mew keluar dengan senyum sumringah kek menang lotre. Mew yang melihat mild langsung memeluk putra sulungnya dan menangis bahagia

"aduhh dad apa sih risih tau!! Buna mana? buna gk papa kan dad? jangan nangis ini aku makin khawatir sama buna" berusaha melepas pelukan mew

"haiss... bocah tengik ini, daddy nangis karna bahagia, oprasinya berjalan lancar, buna baik* aja baby alex juga baik* aja, sebentar lagi buna bakalan dipindahin ke ruang rawat inap." tutur mew 

"huft.... syukur deh buna gak papa"

"permisi tuan mew, kami akan memindahkan istri anda ke ruang rawat, untuk bayinya masih dibersihkan. Setelah itu akan kami antarkan ke ruangan anda." ucap salah satu suster

"Tuan Mew saya ucapkan selamat atas kelahiran putra anda, kalau begitu saya ijin permisi" ucap dokter dan dibalas senyuman oleh mew

Setelah sampai diruangan inap, mew menggendong baby alex, mild masih setia duduk disamping sang buna sambil menggenggam tangan gulf. Beberapa menit kemudian gulf mulai sadar dan mengusap perutnya yang sudah kempes.

"bun... buna mau minum?" tanya mild dan diangguki gulf

"ini bun, minum dulu." ucap mild memberikan sang buna air

"mild, kok perut buna kempes? baby alex kemana?" tanya gulf sedikit panik

"Baby alex disini sayang" mew mendekat kearah gulf

"astagaa.... aku kira dia kemana, hihihi... tolong taruh disini phi, sepertinya dia haus sekali"  meminta mew meletakan baby alex ke gendongannya agar bisa menyusui sang anak

"heh... bocah tengik dimana adik*mu?" tanya mew bingung melihat anak sulungnya sendiri

"astagaa dad mild lupa bawa mereka" menepuk jidatnya

Hayalan Harapan!?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang