Tolong tandai typo ya, gak sempat revisi terimakasih. (No need for silent readers.)
°°°
Suara deruman motor yang saling sahut memecah suasana hening di malam hari ini, para remaja perempuan juga laki laki bergerombol di pinggir jalan raya, tempat yang biasa di pakai untuk balap motor liar.
Kericuhan dan sorakan para gadis yang menyemangati idola masing-masing, menggema di sekitar sini. Tidak jarang dari mereka yang histeris kala balapan motor akan segera dimulai.
Seorang gadis berpakaian minim dengan bendera orange di kedua tangannya, kini maju ke tengah jalan raya, berdiri di antara dua pembalap motor yang akan bertanding malam ini.
"Are you ready?" Gadis itu mengangkat kedua bendera orange tinggi-tinggi.
"Wooooo... Zicko pasti menang!" pekik gadis tepat di samping Zicko, menyemangati.
Brummm... Brummm
Zicko sengaja memainkan pedal gas, dan berhasil membuat para gadis penyemangatnya meleleh.
"Arland! Semangat, cowok aku pasti menang!" pekik seorang gadis tidak jauh dari samping lelaki itu, yang notabenenya adalah kekasihnya.
Arland Aldenzio Bima, memiliki paras yang tampan dan di idam-idamkan oleh banyak gadis, sosok lelaki misterius ini selalu membuat banyak orang penasaran dengan luang lingkup hidupnya.
Lelaki itu melirik sekilas pada kekasihnya, dan sedikit mengulas senyum di balik helm full face nya.
"Hitungan mundur, bersiap..." ucap gadis pemegang bendera itu.
"Tiga... Dua..."
Suara deruman motor semakin memekikkan di indera pendengaran, kedua lelaki yang menjadi lawan itu sudah siap untuk melajukan motor nya.
"Satu!" Gadis itu menyilang kan bendera ke bawah pertanda balapan di mulai. Bersamaan dengan itu, kedua motor tadi melesat secepat kilat, hingga menimbulkan suara decitan antara ban dan aspal yang saling bergesekan.
Sorak riuhnya penonton semakin menggelegar, menatap kedua motor yang mulai membalap satu sama lain.
Tak jarang di antara mereka yang panik melihat panutannya yang tertinggal di belakang dan hampir terjatuh. Sangat menegangkan, untung saja lelaki itu bisa mengimbanginya.
"Ck, Zicko gimana sih?" gumam Serra—kekasih Zicko.
"Masih untung cowok lo gak jatuh, Ser," timpal Salsa—teman dekat gadis itu.
"Ca, lo inget kan minggu kemarin? Zicko kalah, terus si cabe ngehina gue habis habisan? Gue dendam banget sumpah," cibir Serra penuh emosi seraya melirik kekasih Arland yang masih fokus memperhatikan balapan.
Salsa terkekeh samar. "Mauren, maksud lo?" terkanya.
"Ck, gak usah sebut nama si cabe!" ketus Serra merasa tidak suka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Badboy with Little Girl [ON GOING]
Teen Fiction⚠️WARNING⚠️ DI LARANG COPY, HARGAI KARYA ORANG LAIN! FOLLOW SEBELUM MEMBACA 🚨 (Belum revisi) Selamat membaca... >>> ~tanpa gue kasih tau pun, semua orang kenal siapa gue~ Arland Aldenzio Bima, lelaki 18 tahun dengan tubuh tinggi tegap nan kekarnya...