29. Terjadi lagi

119 13 1
                                    

Haiii bertemu lagi dengan kitaa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Haiii bertemu lagi dengan kitaa.

Vote dulu dong, hehe.

Udah follow? Ayo dong, biar dapet notif dari aku kalau sudah up!😁

°°°

"Dalam hidup, pasti ada seseorang, yang merasa dunia ini tidak adil baginya."

°°°

Seorang gadis berlari di lorong rumah sakit, langkahnya terburu-buru, masih menggunakan seragam sekolahnya yang tampak kusut. Setiap langkahnya terasa sakit, napasnya terengah-engah dengan bulir air mata yang terus menetes.

Ia terus berlari melewati pintu-pintu ruang rawat di sini, arah pandangnya menyapu ke sekitar penjuru rumah sakit, mencari sosok yang membuat dirinya berada di sini.

Di sisi lain, laki-laki bertubuh tegap nan tinggi ini berlari mengikuti gadis yang ia antar kemari, langkahnya terhenti saat melihat gadis itu bersandar pada dinding rumah sakit seraya menekuk lututnya. Tak bersuara, tapi ia bisa lihat air matanya yang terus mengalir.

Perlahan Arland menghampiri gadis yang terduduk pasrah di lantai rumah sakit. Ia menelan salivanya kasar, bergegas menghapus air mata yang hendak menetes.

Ia bersimpuh di samping Dara, sorot mata yang biasanya ceria itu, kini terasa hampa dan kosong.

"Ra," satu tangannya memegang bahu gadis itu.

Arland mengedarkan pandangannya, tidak ada orang di sini, lalu kenapa Dara berhenti di sini?

"Ruangannya di mana?" tanya Arland dengan intonasi lembut.

Bibir gadis itu bergetar, seolah tak mampu mengucap sepatah katapun. Tangannya perlahan terangkat, menunjuk ruangan UGD yang di depannya, lampu merah yang menyala di pintu ruangan UGD, membuat Dara semakin terisak.

"Dara?" panggil seseorang membuat Dara menoleh, terlihat wanita paruh baya berdiri tak jauh darinya.

"Cece!" Dengan cepat Dara bangkit dan berlari, memeluk wanita paruh baya ini. Cece terus mengusap punggung Dara, berusaha membuatnya tenang.

"Kenapa bisa..." lirih Dara, Cece melerai pelukannya. Punggung tangannya mengusap wajah Dara yang basah karena air mata.

Cece menarik nafas perlahan.

Flashback on

Jalanan di desa Sukajaya cukup sulit untuk di lewati, terlebih lagi subuh tadi hujan turun. Meski tidak terlalu deras, tapi tetap saja membasahi tanah di sini.

Badboy with Little Girl [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang