13. Perintah

233 42 48
                                    

Tandai typo "🕊️" Lagi kurang mood, jangan beri kritik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tandai typo "🕊️"
Lagi kurang mood, jangan beri kritik. Maaf ya trims.

°°°

Area kantin yang selalu ramai setiap jam istirahat, membuat siapapun yang melihatnya pasti merasa malas, tapi tidak untuk murid yang kelaparan ini, mereka rela mengantri demi mengisi perutnya yang sudah kosong.

Obrolan para siswa dan siswi bergema di seluruh sudut kantin, membuat suasana menghangat tanpa rasa canggung.

Suara tawa dari mereka terdengar jelas disini, menyambut indera pendengaran seorang gadis yang baru memasuki area kantin. Tubuhnya yang tinggi, dan rambut panjang yang diikat ekor kuda, dengan seragam pas di tubuh rampingnya, membuat beberapa pasang mata menyorot ke arahnya.

Tidak ada senyum yang terukir sedikitpun di wajahnya, membuat para murid berbisik heran. Terlebih saat ia tidak membalas senyum beberapa siswi yang menyapanya disini.

"Kok gak senyum?" bisik seorang siswi pada temannya, yang dapat di dengar jelas oleh gadis itu.

"Lagi badmood, mungkin," balas yang lain.

Begitulah bisik-bisik beberapa siswa dan siswi yang ada disini. Namun, tak satupun di gubris olehnya.

"Mauren!" panggil Luna—teman Mauren yang sedang duduk bersama dua temannya yang lain, di meja yang terletak di tengah kantin ini.

Gadis itu menoleh cepat, sontak ia berjalan dengan tubuh tegapnya menuju ke arah teman-temannya itu. Ya, gadis yang tidak menampilkan sedikitpun senyum itu adalah Mauren.

Ia beralih duduk di sebelah Serra, bahkan temannya pun saling bertukar pandang—merasa aneh saat gadis itu tidak mengucapkan sepatah katapun.

"Kenapa?" bisik Luna seraya menyenggol lengan Salsa.

"Lo nanya gue? Tanya orangnya lah!" balasnya berbisik.

Sedangkan Serra sudah mengangkat kedua alisnya bingung melihat kedua temannya berbisik-bisik.

Tak memperhatikan mereka, Mauren lebih fokus bermain ponselnya.

"Mmm... Eh Ren. Nanti pulang sekolah jadi, latihan cheers?" tanya Luna—mencari topik agar tidak diam saja.

Hening...

Mauren tak menjawab, masih fokus bermain ponsel.

Luna meringis melihatnya, "Gue di kacangin anjir..." gumamnya seraya memijit pangkal hidungnya.

Badboy with Little Girl [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang