°°°
Surabaya di pagi hari ini sedikit berbeda, langit tidak menunjukkan kecerahannya seperti biasa, awan hitam perlahan berjalan di atas kota ini seakan siap untuk membasahi seluruh wilayah yang ada di sini.
Terlihat semua orang tergesa-gesa untuk berangkat kerja, tidak jarang dari mereka yang sudah melebarkan payung berjaga-jaga agar rintik hujan tidak membasahinya.
Di sisi lain, di dalam sekolah SMA ARTOSA para murid berlari kecil untuk masuk ke dalam sekolah saat hujan mulai turun.
Baru saja pukul 06.40 WIB, tetapi sekolah ini sudah di penuhi oleh para murid, entah itu murid baru ataupun murid lama. Mereka semua sibuk dengan urusan masing-masing.
Brummm
Suara deruman mobil yang mulai memasuki area sekolah menjadi pusat perhatian semua orang, mobil Alphard abu-abu itu terparkir asal di depan tangga sekolah.
Perlahan si pemilik mobil itu turun, memakai seragam sekolah asal dan tidak rapih, membiarkan dua kancing kemejanya paling atas terbuka juga memakai jaket kulit hitam berlambang geng motor yang ada di sekolah ini.
Tidak lama setelahnya, empat temannya ikut turun dengan penampilan yang sama, hanya ada satu yang berbeda, pakaian yang rapih juga dasi simetris patut di jadikan contoh.
Rintik hujan tidak di hiraukan mereka, langkah kakinya berjalan memasuki lorong sekolah tanpa ekspresi, mereka berjalan beriringan membuat para siswi menjerit heboh melihatnya.
"Dara!" Tangan dara di tarik cepat saat gadis itu hampir saja menabrak salah satu cowok itu.
"Lo gimana sih? Lihat lihat kalau jalan," peringat Fely,
Dara tersentak saat melihat kelima cowok itu berjalan melewatinya, gadis itu menghela napasnya lega, untung saja tidak tertabrak.
"Bener bener ya, Mereka kalau jalan emang kayak gitu? Semuanya mau di tabrakin, kayak gak punya mata aja!" Dengus Dara merasa jengkel menatap pundak para cowok itu yang perlahan menjauh.
"Ssttt..." Fely menaruh jari telunjuknya di bibir.
"Jangan ngomong gitu, lo tau kan mereka siapa? Bisa-bisa lo abis kalau sampai mereka denger ucapan lo tadi!" Tukas Fely.
Mendadak wajah Dara menjadi lesuh, Fely yang menyadari itu pun membelalak kaget.
"Eh, lo kenapa Ra? Maaf gue cuma ngasih tau kok, bukannya apa-apa ya! Gua cuma takut lo di jadiin bahan bully mereka." Jelasnya panik.
"Nggak Fel, gue gak papa kok, makasih ya udah tarik tangan gue tadi." Dara tersenyum manis padanya.
"Kita ke kelas aja?" Ajak Dara yang di balas anggukan oleh Fely.
°°°
Kelas XII MIPA 3
Anggota inti DAROS masuk ke dalam kelas membuat suasana yang semula bising menjadi hening saat kehadiran mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Badboy with Little Girl [ON GOING]
Teen Fiction⚠️WARNING⚠️ DI LARANG COPY, HARGAI KARYA ORANG LAIN! FOLLOW SEBELUM MEMBACA 🚨 (Belum revisi) Selamat membaca... >>> ~tanpa gue kasih tau pun, semua orang kenal siapa gue~ Arland Aldenzio Bima, lelaki 18 tahun dengan tubuh tinggi tegap nan kekarnya...