19. Rasa yang berbeda

218 39 68
                                    

VOTE DULU DONG!SEMOGA KALIAN SUKA YA DER

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

VOTE DULU DONG!
SEMOGA KALIAN SUKA YA DER.
NO SIDERS❌

"Entah kapan episode bahagia itu, tapi aku harap ada kamu di sana."

°°°

Keramaian jalan raya Surabaya sore ini, membuat siapapun yang melihatnya pasti merasa lelah, setiap hari selalu  terjadi kemacetan lalu lintas. Walaupun sudah terbiasa bagi orang yang melaluinya tapi tetap saja sangat menyebalkan jika sering terjebak macet. Membuang waktu di perjalanan pulang, bukanlah hal yang menyenangkan.

Tapi tidak bagi dua orang yang kini berada di satu motor sport warna biru tua, keduanya seakan tenggelam dalam perbincangan yang terjadi, menghilangkan rasa bosan dalam kemacetan ini.

Cowok itu Nares, dengan gadis yang duduk di jok belakangnya adalah Dara. Canda dan tawa sempat mereka lalui membawa waktu seakan berjalan lebih cepat, hingga lalu lintas kembali lancar, tidak ada ujungnya topik yang mereka miliki seakan sudah sangat akrab.

"Gue mau tanya, Kak. Temen lo rata-rata temperamental gitu ya?" Yang di maksud Dara adalah Arland.

Suara gelak tawa terdengar dari cowok itu, "Siapa yang lo maksud?" tanya Nares memastikan.

"Ya... Siapa lagi..."

Nares paham siapa yang gadis itu maksud, sontak ia berucap, "Arland itu baik, cuma topengnya aja yang keras," jelas Nares sembari fokus mengemudi.

Dara mengangguk paham dan sedikit terkejut saat ponselnya berdering, dengan cepat ia melihat panggilan yang tertera di layar dan nama kontak 'ka Arland' yang muncul.

Ada apa ini? Untuk apa cowok itu meneleponnya, bukankah urusan hari ini sudah selesai? Saat pulang sekolah Dara sempat bertanya pada Arland, ada tugas apa yang ingin diberikannya pada Dara, tapi cowok itu bilang tidak ada. Lantas mengapa dia menelpon?

Tak menggubris, Dara mematikan datanya bersamaan dengan dering yang berhenti.

"Turun di depan aja ya, Kak. Semalem habis hujan, tanahnya belum kering. Takut motor lo kotor." Dara sedikit mengeraskan suara agar dapat didengar oleh Nares.

Cowok itu mengangguk paham.

Ada rasa yang berbeda disini, Dara... Merasa aman jika naik motor bersama Nares, seakan traumanya tentang geng motor tidak kambuh di dekat cowok ini, saat menyadarinya Dara tersenyum tipis, merasa senang dengan dirinya sendiri, "apa trauma gue mulai sembuh?" batinnya penuh tanya.

°°°

"Dari mana, lo?" pertanyaan itu yang pertama kali Nares dengar, saat memasuki markas DAROS. Setelah mengantar Dara pulang dengan selamat, lelaki itu mendapat pesan dari Arland agar datang ke sini.

Derap langkahnya terdengar di dalam ruangan besar dan terawat ini, ia mendudukkan dirinya di sofa sebelum menjawab pertanyaan itu. "Dari luar, ada urusan."

Badboy with Little Girl [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang