°°°
Di dalam ruangan besar bernuansa putih ini, para gadis dengan pakaian yang sama berkumpul di sini, rok pendek berwarna pink dan kaos putih polos sebagai penanda jika mereka anggota baru. Rambut mereka terikat rapih dengan sedikit poni yang sengaja di gerai.
Ruangan ini adalah tempat yang biasa di gunakan oleh anggota cheers untuk sekedar beristirahat setelah latihan.
Tapi sekarang, ruangan ber AC ini di gunakan untuk perkumpulan mereka sebagai tempat untuk seleksi dan perkenalan.
Mereka semua duduk di lantai yang bersih tanpa alas, berbincang dengan teman satu ekstrakurikuler-nya, sambil menunggu Kakak senior datang.
"Dinda!" Panggil Zena pada seorang gadis yang baru memasuki ruangan ini, gadis itu tersenyum menatap Zena lalu bergegas menghampirinya.
"Hallo," Dinda duduk di sebelah Zena dan memberi sapa pada Dara juga Fely.
"Hai." Balas Dara, sedangkan Fely hanya melempar senyum ramah.
"Kenalin Dar, Fel, ini Dinda temen sekelas gue." Ucap Zena.
Fely mengernyit mendengarnya, terlebih mendengar Zena memanggil 'Dar.' pada Dara.
"Apa kata lo? Dar?"
Dara menghela napas perlahan, "gak papa lah Fel,"
Zena jadi bingung sekarang, "kenapa? Gue gak salah nama kan?"
"Gak sih, cuma mending lo panggilnya Ra aja deh, lebih cocok gue dengernya hehe." Fely tersenyum tanpa dosa.
"Okay, Ra, Fel, kenalin ini Dinda." Zena berucap ulang tanpa keberatan sedikit pun.
Dara terkekeh, ada ada saja Fely ini. Padahal bukan masalah besar hanya karena panggilan orang lain yang berbeda dengannya.
"Hallo Din, gue Dara." Ucapnya.
Fely tersenyum manis, "gue Fely, maaf ya emang agak ribet sih, cuma lebih enak aja gue dengernya." Fely meringis kecil merasa tidak enak.
"Gak papa, santai aja." Timpal Zena.
Suasana ruangan yang semula bising kini menjadi hening, mereka menatap ke arah pintu masuk saat pintu terbuka dan menampilkan beberapa senior dengan seragam cheers warna biru muda masuk ke sini.
Spontan mereka semua berdiri dan berbaris rapih, Luna yang pertama kali memasuki ruangan ini, rambut sepunggungnya terikat rapih dan di hiasi pita biru.
Lalu Salsa juga Sella masuk ke ruangan ini dengan penampilan yang sama, rambut panjang mereka di ikat asal tapi tetap terlihat cantik.
Hingga terakhir Mauren dengan seragam cheers yang pas di tubuhnya memasuki ruangan, di iringi senyum ramahnya. Anggota baru yang melihatnya pun ikut tersenyum senang melihat seniornya satu ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Badboy with Little Girl [ON GOING]
Teen Fiction⚠️WARNING⚠️ DI LARANG COPY, HARGAI KARYA ORANG LAIN! FOLLOW SEBELUM MEMBACA 🚨 (Belum revisi) Selamat membaca... >>> ~tanpa gue kasih tau pun, semua orang kenal siapa gue~ Arland Aldenzio Bima, lelaki 18 tahun dengan tubuh tinggi tegap nan kekarnya...