15. Dua wilayah berbeda

1.1K 102 2
                                    

Ig: Pineapple _viiTiktok: Pineapple _vii________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ig: Pineapple _vii
Tiktok: Pineapple _vii
________________________

Vivian yang baru keluar dari kelasnya di buat penasaran saat mendengar sedikit keributan di lantai bawah, tapi ia memilih tidak peduli dan turun melewati tangga untuk menghampiri Annalise di kelasnya.

Saat sudah berada di pijakan terakhir, Vivian dibuat terkejut karena keributan tadi melibatkan Annalise dan seorang gadis yang tidak Vivian kenal.

"Annalise!" panggilnya keras, gadis itu berlari kecil menghampiri sahabatnya.

Sedangkan gadis tadi sudah pergi saat melihat kehadiran Vivian.

"Kau kenapa? Kau diapakan sama dia? Kau dimarahi gadis itu?" tanyanya beruntun, Annalise yang kesal mendengar ocehan Vivian sontak berkata, "Diam-lah Vivian aku lagi kesal ini," jawab gadis itu dengan memasang wajah memelas pada Vivian agar tidak menanyainya dulu.

"Kau kesal kenapa?" tanya Vivian seolah tidak peduli peringatan sahabatnya itu yang membuat Annalise membuang nafas kasar karena kesal.

"Akan aku kasih tahu nanti di rumah, karena sekarang aku sedang malas," timpal Annalise dengan ekspresi datar.

"Kalau begitu ayo pulang!" ajak Vivian sambil menggandeng lengan Annalise.

Benar ternyata yang dikatakan gadis tadi, sepanjang ia dan Vivian berjalan beriringan menuju parkiran. Banyak dari mereka yang melihatnya dengan tatapan tidak suka bercampur benci apalagi tatapan mereka mengarah pada rambut merahnya.

Annalise merutuki dirinya dalam hati, "Siapa yang udah lempar gue ke dunia ini hah? Fuck lah! Sini lawan gue! Setidaknya ganti rambut hitam ini jadi rambut pirang gue," rutuk Annalise geram dalam hatinya.

"Terus kalau gue di sinisin gini salah siapa? Gak mungkin salah gue dong, orang gue gak ngapa-ngapain dan lagi sikat gigi," lanjutnya sambil membatin ia ingat betul kejadian saat terlempar ke dunia ini posisinya ia sedang di kamar mandi dan menggosok giginya.

"Jangan melamun Annalise," tegur Vivian menepuk pelan pundak Annalise yang menatap ke arah depan dengan pandangan kosong.

Annalise menghela nafas gusar, "Bolehkah aku mengecat rambut ku Vivian, sepertinya banyak yang tidak menyukai warna rambut hitam ku ini," ucap gadis itu se-pelan mungkin karena tidak mau ada yang mendengar obrolan mereka.

"Mengecat rambut sebenarnya bisa merusak rambut asli mu, maka dari itu kenapa kebanyakan orang dunia ini tidak mau mengecat rambut mereka. Karena akibat yang akan mereka terima nanti rambut asli mereka akan perlahan rusak, dan ada beberapa kasus yang sampai kepalanya tidak ada rambut karena rontok," beritahu Vivian membuat Annalise bergidik ngeri.

"Maksudmu botak?" tanya Annalise cepat.

"Apa?" tanya Vivian balik saat tidak mengerti kata yang baru Annalise ucapkan.

Annalise and The UnderworldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang