26. Diculik lagi

583 88 19
                                    

Ig: Pineapple _viiTiktok: Pineapple _vii________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ig: Pineapple _vii
Tiktok: Pineapple _vii
________________________

*Beb sorry ya baru bisa up

Aku berharap tokoh Exavier disini tetap konsisten sampai cerita ini tamat, seorang tokoh laki-laki yang memiliki aura dominan yang diselimuti kegelapan seperti warna netra matanya, sifat dinginnya tidak terlalu menonjol ketika bersama Annalise.

Semoga cerita ini feel nya dapat ya

Makasih buat apresiasi kalian lewat vote sama komen

•••

"Segeralah beradaptasi gadis kecil," ucap Exavier seraya menghunuskan tetapan tajamnya pada netra milik Annalise.

"Karena bisa saja suatu saat aku akan tiba-tiba membawamu kedalam ruangan paling dalam di istana ini," lanjutnya dengan suara lirih yang mendayu.

"Tentunya tanpa ada pintu untuk keluar, mengerti- gadis kecil?"

Setiap perkataan sang Archduke jelas masih terngiang di pikiran Annalise, setelah secara tiba-tiba ia dibawa teleportasi kembali dan dipulangkan ke depan pintu apartemen Vivian.

Annalise sekarang posisinya sedang duduk di meja makan bersama Vivian disebelahnya, dengan menggebu-gebu ia sibuk menceritakan segala a day in my life nya di istana sampai ke hal terkecil pun akan Annalise ceritakan pada Vivian.

"Kau tahu! Aku sangat terkejut saat dia menunjukkan penjara itu, sangatlah kejam Vivian mungkin jika kau di sana kau pasti tidak akan kuat melihat tatapan kosong mereka," cerita Annalise sambil sesekali akan menghantam-kan kepalan tangannya pada meja makan untuk melampiaskan kegeramannya.

Gadis itu menghela nafas lega setelah disodorkan air putih oleh Vivian, tapi emosinya masih belum mereda.

"Sungguh rasanya aku ingin menendang kepala pria itu!"

Otak manusianya tiba-tiba mencetuskan satu ide gila, seperti menculik sang Archduke lalu disandera agar memberi tebusan berupa informasi tentang keluar dari dunia ini tanpa adanya resiko. Lalu membebaskan tahanan lainnya.

Namun, respon Vivian tentunya.

"Annalise kau benar-benar ya, ITU IDE PALING GILA YANG PERNAH AKU DENGAR!" geram Vivian lalu menundukkan kepalanya beberapa detik lalu mengangkatnya kembali, raut wajahnya sangat serius ketika mendengar kalimat selanjutnya dari Annalise.

"Kenapa? Kita belum mencobanya kan," pikir Annalise yang tidak ada salahnya untuk dicoba.

"Kau pikir Archduke seorang anak kecil yang mudah untuk ditangkap dengan iming-iming sesuatu," gertak Vivian kesal.

"Dia itu bukanlah anak kecil, tapi monster yang haus akan darah," balas Annalise sambil bergidik ngeri kala mengingat sosok pria itu.

"Annalise jaga ucapan mu, itu sangat membahayakan kita," tegur Vivian.

Annalise and The UnderworldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang