Sebelum membaca budayakan pencet tombol bintang, chapter ini 6.700 kata, sangat panjang dan melelahkan saat menulisnya jadi tolong di hargai dengan cara vote dan berikan komentar terbaik kalian.
Happy reading ..
°°°
Satu tahun kemudian,
"Ahh, eumh"
"Jangan terlalu berisik sayang, Guava bisa bangun"
"Kau juga jangan terlalu kuat menyesap putingku, itu enak pribul, aku tidak tahan kalau tidak mendesah" keluh Livory.
Suga tersenyum, lalu meremas dua gundukan itu perlahan sembari memompa nikmat kewanitaan istrinya.
"Ibu.."
Si kecil tiba-tiba terbangun karena merasa tidurnya terganggu akibat guncangan yang datang, ntah darimana itu, sehingga Suga dan Livory kelagapan, mereka segera berbenah sebelum si kecil membuka mata dan melihat adegan tak senonoh tersebut. Livory pun mendorong tubuh Suga hingga kepalanya terpentok nakas disamping tempat tidurnya.
"Awws.." Suga mengelusi kepalanya.
"Iya sayang.. kenapa, hm? Guava haus?" Tanya Livory sedikit panik, dan pria kecil itu menggeleng. Lalu mendekat ke arah sang ibu yang sedikit jauh darinya, untungnya Livory tidak telanjang, ia menggunakan dress kancing tanpa lengan sehingga memudahkan suami nakalnya itu mengakses tubuhnya, memang nakal sekali dua orang ini.
Guava kecil yang melihat bagian dada ibunya terbuka, dengan cepat tangan mungil itu menangkupi payudara sang ibu yang jelas sudah terekspos lebar akibat ulah dari sang ayah.
Jemari mungil Guava mulai menggerayangi pucuk sintal ibunya, karena itu adalah kebiasaannya kalau terbangun di malam hari. Guava tidak terbiasa tidur di kamar sendiri dikarenakan Livory terlalu takut jauh dari putranya walaupun putranya itu memiliki pengasuh, tetap saja Livory tidak bisa mempercayainya, sehingga Guava terbiasa tidur dengan ibunya dan memainkan puting sang ibu saat terbangun malam-malam.
Saat tengah enak memilin puting sang ibu sembari memejamkan mata, tiba-tiba tangan sang ayah dengan jahil menyingkirkannya.
"Guava sudah besar, tidak boleh memainkan puting ibu" peringat sang ayah namun pria kecil itu tak mendengarkan, tangan yang tadi tersingkir kembali menangkupi puting kesukaanya itu. Dan tentunya si ayah yang kembali usil, segera menyingkirkan lagi tangan mungil putranya.
Sontak pria kecil terbangun dan melotot pada ayahnya, menyingkirkan tangan ayahnya yang melingkar diperut sang ibu, dengan raut kesal.
"Ibu unya ava, ukan unya ayah!" katanya memicing lucu, sedang memarahi ayahnya.
Livory terkikik gemas melihat putra dan suaminya yang kini tampak saling berebut dirinya. Menggemaskan sekali.
"Guava sudah besar, bagaimana kalau puting ibu copot" ucap Suga sembari tersenyum ngeri, membayangkan puting Livory copot.
"Ibu... " Guava mengadu, seolah takut apa yang diucapkan ayahnya benar, bagaimana kalau puting susu ibunya copot? 🤣
Livory segera memarahi Suga untuk tidak membuat lelucon konyol seperti itu, bisa-bisanya mengatakan hal-hal diluar nurul.
"Tidak sayang, ini tidak bisa copot, tapi ayah juga benar, Guava sudah besar, sudah tidak boleh memainkan puting ibu lagi, katanya mau sekolah.." bujuk Livory.
Pria mungil itu mengerucutkan bibir tak setuju dengan argumen sang ibu, ia tidak akan bisa tidur kalau tidak memainkan puting ibunya, melihat hal itu Suga menjadi merasa sedikit bersalah, padahal tadinya ia hanya ingin menggoda saja, tidak bermaksud membuat si kecil merajuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Lust [✓]
Fanfiction°Dark romance° 𝐂𝐞𝐫𝐢𝐭𝐚 𝐢𝐧𝐢 𝐦𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧𝐝𝐮𝐧𝐠 𝐮𝐧𝐬𝐮𝐫 𝐠𝐞𝐥𝐚𝐩 𝐠𝐮𝐥𝐢𝐭𝐚 𝐝𝐚𝐧 𝐤𝐚𝐥𝐢𝐚𝐧 𝐚𝐤𝐚𝐧 𝐛𝐚𝐬𝐚𝐡 𝐭𝐚𝐧𝐩𝐚 𝐤𝐞𝐡𝐮𝐣𝐚𝐧𝐚𝐧 🔞 𝐘𝐚𝐧𝐠 𝐛𝐞𝐥𝐮𝐦 𝐜𝐮𝐤𝐮𝐩 𝐮𝐦𝐮𝐫 𝐡𝐚𝐲𝐮𝐤 𝐬𝐞𝐠𝐞𝐫𝐚 𝐠𝐚𝐝𝐚𝐢𝐤𝐚𝐧, 𝐛�...