𝟎𝟓. 𝐀𝐭𝐚𝐫𝐭𝐞

821 123 123
                                    

Kalau membaca budayakan mentok kebawah ya, karena aku selalu menaruh informasi penting di paling ujung bawah.

Happy reading !

°°°

Sudah dua hari Livory berada di mension pria sialan itu, kini kakinya tidak sesakit kemarin sih, tetapi ia cukup dibingungkan dengan pria pemilik mension ini, kenapa ia repot mendatangkan dokter segala untuk merawat lukanya, padahal jelas-jelas ia sudah membunuh hewan kesayangan pria itu.

Livory berusaha sekuat tenaga memijakkan kakinya di lantai, ia berjalan perlahan walau pincang, sembari mengedarkan pandangan pada sekeliling dan melihat situasi di mension ini tampak sepi dan lumayan horor, sepertinya memang tidak ada siapapun, bahkan para pengawal yang ia lihat tempo hari pun sudah tidak ada yang berjaga lagi, ia merasa sendirian dalam bangunan mewah nan megah tersebut, maid yang tadi siang datang pun sekarang juga tidak terlihat batang hidunganya, pria itu sungguh penipu yang misterius.

"Ekhm!"

"Astaga, akh!" Livory hampir saja terjatuh, tetapi pria itu dengan cekatan menangkap tubuhnya, oke. Ini cukup mengejutkan!.

"Lain kali jangan memaksakan sesuatu yang belum mampu kau lakukan" padahal maksud pria itu soal usahanya berjalan, tetapi otak penuh curiganya menangkap dengan makna lain, seolah pria itu meremehkannya karena tidak berhasil menangkap pria tersebut, sialan!.

"Lepaskan!" Livory memberontak, tetapi bukannya melepaskan tubuhnya, pria itu malah menggendongnya kembali ke kamar, mendudukkan wanita itu di pinggiran kasur, lalu berdiri bersedekap dihadapannya dengan tatapan seduktif.

Pengalaman ranjang dua kali yang mereka lakoni menjadi peringatan tersendiri untuk tidak saling menjatuhkan perasaan satu sama lain, dikarenakan keduanya merupakan penjahat dan polisi, seharusnya memang tidak terlibat terlalu jauh.

"A-ku h-hanya haus tadi" ucap Livory sembari mengalihkan pandangan, karena ditatap seperti itu membuatnya canggung dan sangat gugup. Anggap saja dia cukup polos karena belum pernah merasakan sesuatu yang seperti itu sebelumnya_____semacam perhatian dari seorang pria, sehingga ia merasa kikuk sekali.

"Tunggu disini" pria itu keluar begitu saja, dan tak butuh waktu lama untuk kembali dengan membawa gelas berisi air lalu menyodorkannya pada wanita yang masih malu-malu disana.

"Minumlah, habiskan kalau kau memang sangat haus, harusnya kau tidak perlu turun sendiri kalau hanya untuk minum, nona angkuh" pria itu memberikan jarak setelah Livory memegang gelas berisi air darinya, masih meneliti gadis tersebut dengan seksama.

"Kenapa kau melakukan semua ini padaku?"

"Melakukan apa?" Suga mengernyit heran, apa maksud dari wanita itu.

"Membiarkanku disini berhari-hari dan bahkan kau mendatangkan seorang dokter untuk merawat lukaku, apa tujuanmu padaku sebenarnya, tuan Torucelli?" mendengar penuturan si wanita angkuh tersebut, ia tertawa rendah, seolah baru saja mendengar sebuah lelucon yang teramat lucu.

"Kau ini wanita yang sangat aneh ya, pertama, kau yang datang menginjakkan kakimu di mensionku, lalu membunuh serigala kesayanganku, kedua, kau meminta pertolongan sebelumnya pada orang-orangku yang berjaga di luar, dan ketiga, kau tidak tau terimakasih dengan mempertanyakan soal perawatan yang ku berikan, sejujurnya aku bingung dengan dirimu nona, kau ini jenis perempuan macam apa?"

Livory menggigit bagian dalam pipinya, kalau dipikir-pikir memang ia yang kurang ajar, tetapi tidak boleh!. Wanita adalah makhluk maha benar dengan segala asumsinya, jadi ia akan terus bertindak seolah dirinya memang tidak salah.

"Huh baiklah, aku perjelas supaya kau tidak salah paham denganku, sebenarnya alasan aku ke mension ini juga bukan kemauanku, atau kesengajaan seperti yang kau pikirkan tuan, malam itu aku sedang berjudi, lawanku dua pria begundal brengsek yang tidak mau menerima kekalahan, aku memenangkan tiga ronde permainan, modalku sih tidak banyak, tetapi dia berambisi habis-habisan mengalahkanku hingga menombokkan dolaran tebalnya dengan cuma-cuma, siapa sangka keberuntungan memang ada padaku, lalu ia tidak terima dan tidak mau memberikan uang itu, ku semprotlah matanya dengan air merica, dan ia mengejarku, aku tidak punya pilihan selain melompat kedalam kawasan ini, yang konon katanya orang lain tidak akan bisa kembali dengan selamat, rupanya memang disini dijaga serigala buas, dan sekarang aku paham kenapa tempat ini menjadi kawasan berbahaya"

Secret Lust [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang