"Ku pikir kau tidak akan tertarik untuk mengikutiku, tuan Torucelli"
"Aku juga berpikir demikian, tetapi rupanya aku terlalu merindukan istriku sampai-sampai aku menganggapmu Livory karena kau sungguh mirip dengannya nona, hahah.. sepertinya aku memang sudah gila" balasnya dengan tertawa sedih.
"Efek kokainaku benar-benar bekerja dengan baik rupanya, kau bisa menganggapku siapapun termasuk istrimu, mari kita melepas beban yang membuat kita sakit kepala, sejenak saja..."
Wanita itu perlahan menanggalkan satu persatu pakaiannya, hingga telanjang bulat, sedangkan pria disana hanya berdiri mematung melihat tubuh molek yang dihidangkan wanita tersebut. Cantik, cantik sekali, seperti nona cintanya. Efek kokain yang ditenggak membuat halusinasinya semakin membumbung, seolah semuanya nyata.
Suga semakin merapatkan tubuhnya, menyentuh pipi dan bibir wanita itu dengan ibu jarinya.
"Kau benar-benar mirip dengannya, bisakah aku membeli barangmu jika efeknya bisa terus bertemu dengan mendiang istriku seperti ini, aku merindukannya"
Setengah kesadaran yang tersisa, Suga melumat bibir merah nan penuh tersebut, mengecupnya kasar sembari meremas gundukan wanita itu, mendorong tubuhnya sedikit demi sedikit hingga keduanya terjatuh diatas kasur.
Saat merayap mengecupi bagian-bagian tubuh wanita tersebut, Suga tersenyum lalu mengusap tato yang berada di pinggang indah sang wanita.
"Livory ku juga punya tato bunga teratai dipinggangnya, indah, dan cantik" ucapnya seraya mengecupi pinggul wanita itu.
Pikiran Suga bercampur, seperempat sadar dan sisanya melayang bersama efek kokain yang mulai bereaksi.
"Ini memang aku, pribul" lirih Livory yang hanya bisa ia dengar sendiri, dengan suara tertahan akibat air mata yang mulai bergumul.
"Kau benar-benar mirip sekali dengannya, apa memang dia memiliki kembaran?" Suga tertawa kecil lalu kembali mengecupi pangkal paha wanita itu. Penuh nafsu dan juga rasa sakit luar biasa yang menghujam hatinya.
"Pria bodoh, kau dibutakan ambisi dan nafsumu, penyesalan adalah hukuman yang setimpal untukmu, pribul!" ucap Livory diiringi air mata yang sudah menetes berkali-kali. Sakit sekali mengetahui fakta bahwa suaminya sudah menikah dengan wanita lain. Walaupun ia tau hati sang suami masih miliknya.
Tiga tahun yang lalu..
Livory melemas, dan ia mengalami pendarahan akibat vaginanya robek setelah melahirkan. Pagi itu penjaga lumbung dikejutkan dengan kehadiran wanita yang bersimbah darah, dengan bayi mungil dalam gendongannya. Sehingga penjaga lumbung langsung memanggil ambulans dan membawanya kerumah sakit.
Tetapi ditengah perjalanan, mobil ambulans tersebut dicegat oleh dua mobil hitam, seorang pria melemparkan uang pada penjaga lumbung dan sopir ambulans agar mereka bungkam atas apa yang mereka temukan.
Karena membutuhkan infus dan perawat, para pria berbadan besar itu langsung membawa ambulans menuju suatu tempat.
Kini Livory mendapatkan perawatan intensif, setelah melahirkan, keadaannya masih belum sepenuhnya pulih walaupun ia sudah sadar. Bayinya pun langsung mendapatkan perawatan lantaran semalaman bayi tersebut kedinginan, tanpa selimut tebal yang menangkupinya, beruntunglah bayi itu bertahan hidup.
"Syukurlah kau sudah siuman"
"Dimana bayiku, Tehan!"
"Di sana" tunjuk Tehan pada pria yang menggendong bayi laki-laki mungil itu.
"Wah matanya abu-abu kebiruan, indah seperti ibunya, tapi kenapa wajahnya cukup asia" ucap Jokey yang merasa seperti mendapat mainan baru. Ia pun kegirangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Lust [✓]
Fanfic°Dark romance° 𝐂𝐞𝐫𝐢𝐭𝐚 𝐢𝐧𝐢 𝐦𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧𝐝𝐮𝐧𝐠 𝐮𝐧𝐬𝐮𝐫 𝐠𝐞𝐥𝐚𝐩 𝐠𝐮𝐥𝐢𝐭𝐚 𝐝𝐚𝐧 𝐤𝐚𝐥𝐢𝐚𝐧 𝐚𝐤𝐚𝐧 𝐛𝐚𝐬𝐚𝐡 𝐭𝐚𝐧𝐩𝐚 𝐤𝐞𝐡𝐮𝐣𝐚𝐧𝐚𝐧 🔞 𝐘𝐚𝐧𝐠 𝐛𝐞𝐥𝐮𝐦 𝐜𝐮𝐤𝐮𝐩 𝐮𝐦𝐮𝐫 𝐡𝐚𝐲𝐮𝐤 𝐬𝐞𝐠𝐞𝐫𝐚 𝐠𝐚𝐝𝐚𝐢𝐤𝐚𝐧, 𝐛�...