𝟏𝟑. 𝐒𝐞𝐠𝐮𝐧𝐝𝐚 𝐬𝐨𝐫𝐩𝐫𝐞𝐬𝐚

658 115 74
                                    

Suga terbangun dari tidur panjangnya, dan ia langsung menemukan sang puan yang tampak pulas disamping, ntah sudah berapa jam mereka tertidur sehingga saat mengedarkan pandangan, matahari sudah hampir berada diatas kepala. Jika dilihat dari seberapa terik diluar sana.

"Vory" suara serak berserakan dari seorang Suga torucelli yang baru terbangun dari lelap dan membuat Livory juga sedikit terganggu, pasalnya pria itu langsung mengecupi pipi sang puan. Bahkan pria itu menjahili Livory dengan meremas bulatan sintal yang tampak menggiurkan itu.

"Pribul, kau sudah bangun?" tanya Livory pelan karena masih berusaha menyadarkan diri dari sisa mimpi. Suga meremas pelan bulatan sintal itu sembari menyunggingkan senyum usil, dasar cabul!.

"Selamat pagi nona cinta"

"Apa yang kau lakukan pribul, astaga aku bahkan baru bangun dan kau sudah menyentuh benda privasi ku!" kata Livory memutar bola matanya jengah sembari berusaha menyingkirkan tangan nakal pria kekasihnya itu.

"Ini sudah hak milikku honey, remember that!"

"Enak saja, ini tubuhku, jadi semua yang ada pada diriku semuanya masih milikku"

"Kau sudah tanda tangan kontrak kau lupa?!"

"Kontrak apa?!" Livory mengerutkan kening.

"Kita sudah melakukannya lebih dari dua kali itu artinya kau sudah resmi menjadi milikku" katanya lalu disusul oleh senyuman smirk.

"Dasar pria licik!" Suga terkekeh dan langsung menyerang leher sang puan dengan kecupan-kecupan basah. Akan tetapi ada sesuatu yang mengalihkan atensinya.

"Blood?" Suga mengernyit.

"Eum?" Suga menghentikan aktifitasnya, dan langsung ingin tau bercak merah apa itu?!.

"Kenapa di bawah dagumu ada darah sayang?"

"Oh.. itu, um, semalam aku terbangun dan tidak bisa tidur lagi, kau tau aku punya masalah dengan insomnia, akhirnya aku pergi ke balkon aku merokok dan menikmati udara segar, lalu ada nyamuk hinggap di daguku, aku menepuknya, ku pikir itu tidak kena, ternyata kena ya.." Livory tersenyum sembari bermanja dengan memeluk sang pria.

Suga sempat diam sesaat, lalu tersenyum, "Kurangi merokok mu, itu tidak baik untuk kesehatan rahim" katanya lembut sembari menciumi pucuk kepala Livory.

"Pribul, kau sangat tau bukan, merokok itu sudah seperti narkoba yang membuat kita kecanduan, aku juga sedang mencari alterntif untuk menguranginya"

"Hisaplah sesuatu yang lain supaya tidak sempat menghisap rokok" bisiknya.

"Hisap yang lain apa? What is it!, um.. your dick?!" balas Livory sensual.

"Fuck, honey, kau membuatku turn on dalam sekejab" pria itu menunjukkan gummy smilenya dan kemudian menggigit bibirnya sendiri seolah salah tingkah akibat dari godaan dari kekasihnya yang nakal itu.

Livory beranjak dan kabur setelah mengecup bibir prianya, ia langsung menuju kamar mandi. Wanita bermanik hijau kecoklatan itu tersenyum setelah melihat wajah meronta kekasihnya yang berhasil ia goda.

Livory memilih bathup sebagai media untuk membersihkan diri. Suga pun sudah kepalang ingin memakan wanita cerdik itu, ia bahkan beranjak untuk menyusul Livory tetapi kemudian langkahnya terhenti saat mendengar suara Kenner dari layar monitor.

"Senor, apa anda sudah bangun?"

Suga memilih menemui Kenner lebih dulu sebelum ikut masuk ke dalam kamar mandi. Bahkan ia terkejut kala melihat penampilan ajudannya yang menggunakan setelan jas rapi dengan tampilan serba hitam seperti pakaian formal saat menghadiri pemakaman seseorang.

Secret Lust [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang