𝟐𝟗. 𝐇𝐚𝐜𝐢𝐚 𝐥𝐚 𝐞𝐬𝐩𝐞𝐫𝐚𝐧𝐳𝐚

617 113 105
                                    

"Ini benar dirimu Vory?" ucapnya lirih dengan sesegukan. Sedangkan sang puan mengangguk pilu, sungguh Livory tak berekpektasi kalau ia juga akan merasa sedih, rencananya adalah ia ingin menghadapi pria Torucelli ini dengan tegas dan penuh penekanan.

Namun beberapa saat kemudian, Livory mundur dan memberikan jarak pada keduanya, ia menghapus air mata yang membuatnya lemah itu, tidak!. Tidak boleh, ia tidak boleh melunak, cinta tidak boleh lebih besar dari keinginannya untuk memberikan pria itu ganjaran yang setimpal.

"Apa yang terjadi...

Livory tersenyum smirk, dadanya bergemuruh lantaran ia sedang melawan rasa kasih dan cintanya yang berusaha mendominasi. Ia sebisa mungkin menyingkirkan perasaan yang ia miliki pada pria suaminya itu.

"Kau ingin tau yang mana dulu pribul?, bagian aku bisa bangkit dari kematian?, siapa pelaku dibalik pembunuhan berencana tiga tahun yang lalu?, ataukah dalang yang membuatmu pusing akhir-akhir ini?" Tegas Livory.

Suga meneguk liurnya pasrah, untuk saat ini ia paham bahwa semua ini merupakan rencana balas dendam istrinya.

"Kenapa kau mengkhianatiku pribul, kenapa kau mengkhianati janji yang sudah kita sepakati?  Tidak cukupkah hanya memilikiku dan putra kita? kenapa kau menjadi orang yang serakah dan dibutakan oleh harta kekayaan yang dihasilkan dari dunia gelap?, kau mengatakan mencintaiku lebih dari apapun, tapi pada kenyataannya kau masih berambisi untuk berkecimpung dalam dunia yang akan membuat kita celaka, apakah keinginanku hidup normal layaknya manusia lain sangat sulit untuk kau jalani?" cerca Livory.

Suga hanya menunduk seraya memejam, disertai  derai air mata yang kian deras. Itu adalah penyesalan dalam hidup yang begitu menyiksanya selama ini.

"Maaf" kata yang satu-satunya keluar dari bibir mungil dan tampak bergetar gugup.

"Lihat!, aku bisa menghancurkan semua yang kau bangun dengan bersusah payah, hanya dengan sekejab mata saja, selama ini kau juga mungkin tidak pernah benar-benar mencari siapa dalang dari rencana pembunuhanku tiga tahun yang lalu kan!"

"Aku mencarinya Vory, kau tidak pernah tau bagaimana usahaku untuk mencaritahu siapa yang merencanakan semua ini, aku bahkan membunuh beberapa orang dari organisasi Cuba walaupun resikonya adalah nyawaku sendiri"

"Omong kosong, kau justru menikahi Gatalia karena Pablo jelas menawarkan yang setimpal untuk menukarkan putri kesayangannya itu, kau sungguh ingin tau siapa pelaku sebenarnya?"

Suga menatap bola mata Livory yang memancarkan api kemarahan, ia tau perempuan itu pasti sangat murka, tidak dapat ditampik ini semua adalah salahnya.

"Istri keduamu dan ayah mertuamu, mereka yang merencanakan pembunuhan brutal itu, dan membakar rumah kecil kita!" di detik itu juga wajah Suga berubah, ia terkejut karena ia samasekali tidak menyangka kalau Gatalia dan Pablo lah yang berusaha membunuh Livory.

"Raul De Pablo adalah pamanku, dia putra dari kakak perempuan kakek ku, sedari dulu ia sangat berambisi untuk memegang Cuba, karena ia bukan salah satu Ionik. Sebutan Ionik hanya untuk garis keturunan dari laki-laki di keluarga Mathora. Kau bahkan tidak tau siapa orang yang mengajakmu bekerja sama bukan? Ia sengaja memanfaatkan mu untuk memenuhi ambisinya. Putrinya juga ingin menyingkirkan ku demi untuk mendapatkan mu, apa kau tidak tau semua itu?!"

Suga tidak mampu lagi bertanya sehingga ia hanya menatap Livory penuh piluh. Betapa menyesalnya ia telah memilih jalan yang salah, dan menjadi penyebab semua kekacauan ini.

"Bersyukur Tehan menemukan pria yang mengejarku malam itu, bayangkan saja, aku yang dalam keadaan hamil besar harus berlari sejauh dan semampu yang ku bisa, aku bahkan tidak perduli jika aku mati asalkan ada yang bisa menemukan putraku dan membesarkannya. Kau bahkan tidak pernah tau bagaimana aku mempertaruhkan hidup dan matiku seorang diri ditengah lumbung padi yang gelap, kotor dan penuh dengan serangga, tanpa peralatan medis apapun, aku melahirkan putraku seorang diri"

Secret Lust [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang