Bagian 07 • Menutup Aurat

144 14 0
                                    

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh semuanya, kembali lagi bersama saya.

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ ، وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

{Allahumma Sholli Ala Sayyidina Muhammad, Wa Ala Ali Sayyidina Muhammad.}

•••••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••••

Mahkotanya seorang perempuan adalah al-haya artinya rasa malu, jadi lah perempuan yang tidak mudah untuk di dekati oleh laki laki yang bukan mahram mu.”

_Muhammad Alvin As-Shidiq_

•••••

Pagi yang benar benar sangat cerah matahari yang bersinar. Biasanya Elvi memakai baju lengan pendek dengan celana jeans tetapi tangannya justru mengambil baju abaya berwarna hitam dengan hijab segiempat warna abu abu yang berukuran 150×150 ukuran yang cukup besar. Hijab itu memberian dari Umi Laila saat dirinya berada di pesantren untuk bantu bantu.

Mengapa Elvi tidak menggunakan hijab yang satu set dengan abaya?? Karena menurutnya nanti penampilannya dibilang mau melayat karena berwarna hitam semua.

Baju tersebut baru ia beli saat ke butik bersama kedua temannya. Entah lah apakah ia sedang kerasukan atau bagaimana dan bukan sampai di situ saja tetapi ia juga memakai handstok dan kaos kaki ber warna hitam.

"Gue jadi keinget sama yang di bilang Salma,"

"Hijab itu bukan tentang akhlak tetapi tentang kewajiban bagi seorang perempuan muslimah. Perlahan lahan pasti kamu bisa, jangan terus menerus membuka aurat kamu sampai ada lelaki yang bukan mahram kamu liat, biarkan lelaki yang menjadi mahram kamu aja yang liat." Ucapan Salma saat di butik.

"Gue harus bisa menutup aurat, walaupun susah gue pasti bisa. Ya allah bantu lah hamba untuk menjalan kan kewajiban hamba sebagai seorang perempuan muslimah."

Banyak sekali sepasang mata yang melihat Elvi, mungkin mereka terkejut dengan penampilan Elvi yang berubah drastis bahkan kedua teman dekat Elvi saja mereka terkejut bagaimana dengan lain.

"El?? Ini beneran kamu?" Tanya Aliya dengan tidak menyangka dan memegang kedua pipi Elvi.

"Auu sakit tau Li, iya ini beneran gue kenapa?? Gak cocok ya?"

"Ehh cocok banget kok."

"Bener yang di bilang Liya, maa syaa allah kamu justru kalo kaya gini cantik banget."

Cinta Tulus Gus AlvinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang