Bagian 16 • Masa Lalu

146 16 4
                                    

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh semuanya, kembali lagi bersama saya.

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ ، وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

{Allahumma Sholli Ala Sayyidina Muhammad, Wa Ala Ali Sayyidina Muhammad.}

•••••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••••

“Pada akhirnya setiap makhluk hidup pasti akan meninggal, karena kita hanyalah milik Allah dan kita akan kembali kapada Allah.”

_Muhammad Alvin As-Shidiq_

•••••

Rasanya sangat bosan dirinya harus di kamar terus menerus, karena perintah Suaminya ia tidak bisa keluar dari Ndalem. Rasanya sangat tidak adil padahal dirinya ingin bermain bersama kedua temannya.

Elvi berniat untuk mengambil pulpen karena ingin menandai buku novelnya. Ia mengambil pulpen yang berada di laci tapi saat ia mengambil pulpen tersebut justru pandangannya berpaling melihat foto yang terbalik.

Dikarenakan penasaran Elvi segera membuka foto itu yapp foto tersebut adalah foto keluarga milik Suaminya. Tapi anehnya mengapa Suaminya tidak memasang foto tersebut justru malah di taruh sampai berdebu.

"Lohh ini kan foto keluarganya Al, tapi kenapa cuman di taruh di laci doang??"

"Apa mungkin karena kakeknya udah meninggal makanya dia taruh di laci??"

"Tapi kenapa feeling gue berkata kalo ada masalah di keluarganya sampe Al naruh foto ini di laci mana sampe berdebu lagi."

Kira kira itu lah yang ada di fikiran Elvi saat ini, Alvin yang baru masuk ke dalam kamar saat itu ia melihat Istrinya memegang sebuah foto. Ia tau foto apa yang Istrinya telah ambil mau tak mau ia bergegas mengambil foto tersebut dari tangan Elvi.

"Lohh Al," Ucap Elvi terkejut saat melihat Suaminya.

"Itu foto keluarga lo kan??"

Mendengar pertanyaan dari Istrinya Alvin mengangguk kepala.

"Tapi kenapa gak di pasang?? Terus di foto itu kan ada 5 orang lalu mereka kemana??"

"Ayah audah meninggalkan saya dan Umi, Kakek dan Nenek sudah meninggal."

Mendengar jawaban dari Alvin saat itu juga Elvi merasa bersalah karena telah menanyakan hal tersebut. "Sorry Al, gue gak tau." Ucap Elvi sambil menundukkan pandangan.

Alvin merasa bahwa Sang Istri sangat berasa bersalah ia pun memegang wajah Elvi untuk menatapnya.

"Tapi Al, banyak berita yang menyebar kalo pondok ini di bakar sama Nenek lo terus dia pergi."

Cinta Tulus Gus AlvinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang