2

714 53 7
                                    

Muichiro melihat kearah Tanjiro yang perlahan menjauh dari rumahnya. Sungguh orang yang aneh. Itulah yang dia pikirkan.

Keesokan harinya, pada sore hari Tanjiro benar-benar datang kembali ke rumah Muichiro. Dia mengetuk pintu itu dan kemudian pintu itu terbuka.

"Sore Tokito-san! Aku Kamado Tanjiro akan memeriksamu kembali."

Muichiro hanya menatap biasa saja ke arah Tanjiro. Lalu dia pun masuk kedalam diikuti oleh Tanjiro.

Tanjiro mengganti perban milik Muichiro. Dan diapun juga kembali membuatkan makan malam untuk Muichiro.

"Silahkan Tokito-san. Ku harap kau menyukainya."

Tanjiro tersenyum lalu diapun kembali ke dapur sambil melepaskan arpon yang dia gunakan. Tanjiro mengambilkan air minum serta obat Muichiro. Lalu dia kembali dan duduk bersama Muichiro.

"Tokito-san, apa saja yang kau lakukan hari ini?"

"Aku tidak ingat."

"Ah begitu rupanya."

"Siapa kamu?"

"Huh?"

"Namamu."

"Ah aku Tanjiro Kamado. Jika kau sulit mengingatnya maka panggil aku Tanjiro saja."

"Tanjiro Kamado..."

"Ya!"

"Mengapa kau melakukan ini?"

"Melakukan apa?"

"Membantuku."

"Ah, karena kau sedang terluka."

"Tidak ada untungnya bagimu. Lagipula aku akan melupakanmu."

Tanjiro terdiam, lalu dia tersenyum. Dia menatap Muichiro dengan begitu penuh arti.

"Tidak ada salahnya membantu orang lain. Lagipula berbuat baik pada orang lain, pada akhirnya akan berjuang pada diri sendiri."

Muichiro terdiam sejenak. Lalu matanya melebar.

"Tapi aku akan melupakanmu."

"Tokito-san, walaupun kau sering melupakan sesuatu, namun aku tau. Kau tidak benar-benar melupakan mereka. Kau hanya mengingat hal-hal yang penting saja di kepalamu. Jika kau tidak mengingatku tandanya aku belum menjadi seseorang yang penting untukmu. Jadi aku akan membantu ingatanmu Tokito-san."

"Membantu ingatanku?"

"Mn. Terkadang apa yang menurutmu tidak penting, itu hanya akan mencelakai dirimu atau hanya menjadi penyesalanmu nantinya."

Muichiro hanya terdiam. Dia bukannya tidak mengerti, hanya saja dia sedang berpikir.

"Aku memiliki adik perempuan. Dan dia telah menjadi iblis. Tokito-san, bayangkan saja jika suatu saat aku melupakan adikku dan malah membunuhnya karena dia iblis. Aku pasti akan sangat menyesalinya saat aku mendapatkan ingatanku kembali."

Muichiro hanya menundukan kepalanya. Dia berpikir bahwa kata-kata Tanjiro sangat masuk akal.

"Aku tidak ingin kau mengalami hal serupa. Jadi aku akan membantumu agar kau mengingat lebih banyak. Bagaimana?"

Muichiro kembali teringat pada dirinya. Dia telah kehilangan sebagian ingatannya tentang masa lalunya. Dia tidak terlalu peduli. Namun saat mendengar kata-kata Tanjiro, dia menjadi berpikir kembali. Tanpa sadar Muichiro menganggukan kepalanya. Dan Tanjiro tersenyum senang.

"Baiklah. Maka ingatlah ini Tokito-san. Namaku Tanjiro Kamado. Usiaku saat ini adalah 15 tahun dan aku memiliki adik perempuan yang bernama Nezuko Kamado dan dia seorang iblis."

(END) (TanMui) Always With You (いつもあなたと)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang