16

409 28 4
                                    

Beberapa hari berlalu. Kini Muichiro sudah bangun pagi-pagi buta untuk menyiapkan sebuah kejutan. Ya, hari ini Tanjiro berulang tahun! Jadi dia sangat tidak sabar untuk merayakan ulang tahun kekasihnya. Dengan bantuan Nezuko, Mitsuri dan Aoi serta ketiga gadis di rumah kupu-kupu, Muichiro membuat kue dan segala hidangan masakan lainnya.

Sementara itu, Inosuke dan Zenitsu sedang mengajak Tanjiro berjalan-jalan ataupun melakukan aktifitas yang lain dalam waktu seharian. Sehingga Tanjiro tidak dapat menemui Muichiro. Tentu saja para pilar yang lain juga ikut 'menyibukkan' Tanjiro sehingga Tanjiro sendiri tidak mengingat jika ini hari ulang tahunnya.

"Oi oi oi bocah! Ayo lawan kami lagi!"

Ujar Obanai dengan pedang kayunya. Namun di sana bukan hanya dia saja. Ada Uzui serta Inosuke yang memegang pedang kayu juga.

"Heyy apakah ini tidakk curangg?? 1 lawan 3..." Protes Tanjiro sambil mengatur nafasnya.

"Tidak usah banyak bacot kau. Bukan kah kau sendiri dipilih oleh oyakata-sama untuk menjadi pilar? Aku mau melihat seberapa pantas kau menyandang nama itu." Ujar Obanai dengan nada suara dinginnya.

"Kau pasti bisa kan Kamado? Kau melawan 3 orang namun 2 lainnya sudah cacat loh~" sementara itu Uzui sangat ringan sekali berbicaranya.

"MWAHAHAHAHA AYO TANJIRO LAWAN AKU! AKU PASTI MENANG!" Dan Inosuke pun yang paling sangat terlihat semangatnya.

Sebenernya sparing macam apa ini? Ya jangan salahkan mereka karena para istri merekalah yang meminta Uzui dan Obanai "menyibukkan" Tanjiro. Kalau Inosuke? Dia memang berinisiatif sparing dengan Tanjiro. Bagaimana dengan Zenitsu? Ah lupakan saja. Bocah itu lebih memilih menonton saja bersama Tamioka.

Dan begitulah yang terjadi di sepanjang hari ini. Tanjiro saja bahkan sampai babak belur. Dan tentunya Uzui, Obanai dan Inosuke juga babak belur walau hanya sedikit. Kini Zenitsu sedang memapah Tanjiro yang terlihat sangat kelelahan usai melawan mereka bertiga.

***
Sementara Muichiro sedaritadi sibuk memasak, mendekor rumah mereka dan memindahkan makanan-makanan ke rumah mereka. Kini dia sudah berpakaian rapih dan sudah bersih. Saat ini, dia hanya sedang sibuk menunggu Tanjiro pulang.

Srett... (*pintu geser terbuka.)

"Loh? Mengapa gelap begini?"

Saat mendengar suara pintu terbuka dan suara Tanjiro yang masuk ke rumah, semua orang di sana langsung menyalakan lentera dan meniupkan terompet kecil.

"SELAMAT ULANG TAHUN!!"

Mata Tanjiro langsung membola. Dia sangat terkejut dan tidak menyangka jika ada banyak orang di sana. Dan dia menjadi terharu saat melihat Muichiro membawakan kue ulang tahun ke hadapannya dengan senyuman yang sangat manis. Lalu diapun menyanyikan lagu selamat ulang tahun pada Tanjiro dengan nada yang sangat lembut.

"Otanjoubi omedetou, otanjoubi omedetou, otanjoubi Tanjiro.. otanjoubi omedetou... Nah silahkan buat permohonan lalu tiup lilinnya Tanjiro."

Tanjiro menatap Muichiro dengan berkaca-kaca. Lalu diapun mengatupkan tangannya dan menutup matanya sejenak. Lalu dia meniup lilinnya.

Hufftt...

"YEYY!!!!"

Dan mereka yang di sanapun bersorak kegirangan. Lalu mereka mulai makan makanan yang sudah di masak dari siang tadi bersama-sama. Tanjiro yang melihat kebahagiaan ini pun merasa sangat tersentuh. Rasanya, sudah lama sekali ada orang-orang yang merayakan ulang tahunnya. Dan terlebih lagi, tahun ini dapat dia lewati tanpa terbayang-bayang Muzan lagi. Baguslah.

"Tanjiro, ayo potong kue nya!"

Mereka semua menunggu adegan ini. Mereka penasaran siapa saja lah yang akan di berikan kue oleh Tanjiro pertama kali. Nezuko atau Muichiro? Atau bahkan yang lain?

(END) (TanMui) Always With You (いつもあなたと)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang