Berjam-jam kemudian mereka akhirnya dapat mengalahkan iblis itu. Namun Rengoku tewas saat melawan Akaza iblis bulan atas ketiga. Dan Akaza melarikan diri karena matahari sudah terbit. Setelah kepergian Rengoku, Tanjiro sangat terpukul lalu mereka pun pulang setelah tim penyelamat datang.
***
Hari ini, Muichiro kembali menunggu kepulangan Tanjiro di halaman rumahnya. Dia sedang berada di teras dan dia mencoba menggerakan tangan serta kakinya yang di gips.
Kwakk
Kwakk
Kwakk
"Ada berita! Ada berita!"
"Pilar Api Kyojuro Rengoku telah wafat! Pilar Api Kyojuro Rengoku telah wafat!"
Seekor gagak terbang mendekati Muichiro. Dan kemudian dia mengatakan hal itu berkali-kali kemudian pergi.
Muichiro terdiam. Lebih tepatnya dia terkejut.
'Pilar api meninggal?! Ta_tapi Tanjiro bersamanya di misi ini!!'
"Tanjiro..."
Muichiro memaksakan dirinya untuk berlari dengan tongkat menuju kediaman kupu-kupu.
Ketika sampai di sana, Muichiro langsung mengetuk pintu rumah itu. Dan pintu itu terbuka, menampilkan wajah Aoi.
"T-Tokito-san??"
"Aku mencari temanku! Dia bernama Kamado Tanjiro! Apakah dia di sini??"
"Ya. Namun dia masih menjalankan pemeriksaan dari Shinobu-san. Jika kau berkenan, kau bisa menunggunya."
"Baiklah."
Muichiro mengikuti Aoi dari belakang. Dan kemudian dia menunggu di depan ruangannya Shinobu.
***
Sementara itu di ruangan Shinobu, Tanjiro sedang memohon pada Shinobu.
"Apa maksudmu Tanjiro-kun?"
"Shinobu-san! Aku mohon buatkan aku sebuah resep untuk lebih memperkuat tubuh dan staminaku."
"Jika aku bisa membuatnya, maka aku pasti akan tumbuh menjadi lebih besar daripada ini Tanjiro."
"Jadi, apakah kau tidak bisa membuatnya?"
"Mn. Aku hanya bisa membuat racun dan penawar racun. Serta obat penyembuhan saja."
Tanjiro tertunduk frustasi. Ini menyebalkan. Dia sungguh merasa gelisah.
"Ada apa Tanjiro?"
"Tidak apa-apa. Terimakasih Shinobu-san. Aku akan beristirahat sekarang."
"Baiklah. Selamat beristirshat dan jangan memaksakan dirimu."
Tanjiro berdiri lalu dia membungkukkan badannya lalu pergi keluar.
Tokito yang mendengar pintu terbuka langsung mengangkat wajahnya dan terlihat Tanjiro yang terkejut saat melihat dirinya.
"Muichiro-san?"
Muichiro langsung memeluk Tanjiro dan tentunya Tanjiro masih dalam keadaan terkejut. Namun dia membalas pelukan Muichiro.
"Muichiro-san, kau tenang saja. Aku baik-baik saja."
***
Kini Tanjiro sedang berada di ruang perawatannya. Sementara Muichiro menemaninya. Muichiro merasa sikap Tanjiro sedikit berubah. Dia berpikir mungkin saja Tanjiro merasa sedih karena pilar api meninggal.
"Tanjiro, mengapa kau tidak tidur?"
Tanjiro menatap Muichiro lalu dia membalas genggaman tangan Muichiro.
"Aku masih ingin melihatmu Muichiro-san."
Muichiro terdiam. Ada rasa hangat yang dia rasakan di hatinya. Namun Muichiro tau jika Tanjiro harus mengistirahatkan tubuhnya.
"Tidurlah Tanjiro."
“Baiklah.”
Dan Tanjiro pun mencoba untuk memejamkan matanya. Namun saat dia baru saja memejamkan matanya, dia mendengar suara gaduh. Jadi Tanjiro membuka matanya namun dia tidak berada di ruang perawatannya.
“Mimpi ini..”
Tiba-tiba mimpi itu berubah lagi. Dia kembali melihat Rengoku mati, kemudian dia melihat Uzui Tengen juga bersimbah darah, dia juga melihat salah satu temannya mati dan terakhir dia melihat jika Muichiro juga mati.
“Ti-Tidak!!”
“Tidak! Mereka, mereka tidak mungkin mati!”
Tanjiro mendekati Muichiro yang sudah tergeletak itu. Dia berteriak kencang sambil memeluk tubuh Muichiro.
“Tanjiro, kau harus menjadi lebih kuat.”
Tanjiro mengenali suara ini. Ini adalah suara ayahnya! Saat Tanjiro mengangkat wajahnya dan membuka matanya, dia sudah berada di tempat yang berbeda lagi. Dia melihat dari kejauhan jika ayahnya sedang menari tarian dewa api kagura.
Tanjiro sempat memperhatikan ayahnya dengan sangat serius lalu kemudian saat matahari tenggelam suasananya sudah berbeda lagi. Kini dia melihat ayahnya berdiri di hadapan seekor beruang yang tingginya sekitar 2 meter. Anehnya saat dia mencoba berteriak, ayahnya tidak mendengarnya.Dan dengan cepat ayahnya memasang kuda-kuda lalu meloncat dengan sangat cepat kearah kepala beruang itu dan memenggalnya. Tentu Tanjiro merasa sangat terkejut sampai tidak bisa berbuat apa-apa.
“Hanya tiga hal. Tarian dewa api kagura, negara tanpa pamrih dan dunia tembus pandang.”
Tanjiro mencoba berlari kearah ayahnya namun kabut sudah menutupinya. Lalu diapun terpisah dengan ayahnya.
“Kuasailah itu.”
Tanjiro langsung terduduk dan terbangun dari tidurnya. Dia terengah-engah seolah habis berlari yang sangat jauh dan kemudian dia menatap ruangan di sekitarnya.
Ternyata hari sudah pagi. Tanjiro memutuskan untuk menuliskan surat dan mengirimnya pada Tamayo. Setelah itu, karena dia tidak mengalami cidera yang parah, Tanjiro langsung pergi ke kediaman Kyojuro yakni rumah sang pilar api.Di rumah Kyojuro, dia mendapatkan sambutan yang kurang pantas oleh ayahnya Kyojuro. Namun dari situlah dia bisa mengubah hati ayah Kyojuro dan dia mengetahui lebih banyak tentang tarian dewa api kagura yang ternyata itu adalah pernafasan matahari. Teknik pertama yang muncul sebelum teknik-teknik pernafasan lainnya.
Saat dia kembali ke kediaman kupu-kupu, di sana sudah terjadi keributan. Keributan pertama yakni semua orang mencarinya dan yang kedua Tengen Uzui datang sambil membawa Aoi.
“Tidak!!! Aoi-chan!”
Para gadis menangis dan berakhirlah Tanjiro yang akan ikut dengan misi Uzui kali ini. Tidak hanya itu, tiba-tiba Inosuke dan Zenitsu muncul dan berakhirlah mereka bertiga yang mengikuti misi. Sebelum berangkat, Muichiro yang mendengar jika Tanjiro sudah kembali dan hendak menjalankan misi lagi tentu saja langsung menemuinya.
“Apakah kau yakin?”
“Mn. Kau tidak perlu mengkhawatirkan aku Muichiro-san.”
Tanjiro mengusap kepala Muichiro. Dan Muichiro hanya menatapnya datar.
“Jangan sampai mati.”
Tanjiro tersenyum dan dia menganggukkan kepalanya.
***
Tanjiro memang berjanji dia tidak akan mati. Namun nyatanya yang dia hadapi di misi kali ini adalah iblis bulan atas keenam. Bahkan kini keadaannya sudah sangat kacau. Uzui meninggal dan teman-temannya dalam keadaan sekarat. Sementara dirinya sudah sangat terpojok namun dia tidak berpikir untuk menyerah sedikitpun.Tanjiro berlari sambil membawa Nezuko setelah dua jarinya di patahkan. Dan Gyutaro mengejarnya dengan santai. Dan Tanjiro pun sangat terpojok. Setelah itu dia membiarkan Gyutaro mengoceh.
“Oh, kau pasti mengangkat kepalamu agar air matamu tidak terjatuh bukan? Kasihan sekali.”
Tanjiro mengatur nafasnya dalam dalam. Dia mengingat-ingat tarian dewa api kagura milik ayahnya dan kata-kata ayahnya di dalam mimpinya.
‘Tarian dewa api kagura, negara tanpa pamrih dan dunia tembus pandang’
“Aku sedang berisap-siap untuk INI!!”
DUAKKKK
Tanjiro membenturkan kepalanya pada Gyutaro sambil menancapkan kunai beracun yang dia ambil. Gyutaro merasa heran karena dia merasakan sakit yang sangat menusuk di kepalanya.
‘Kenapa?! Padahal anak ini hanya menyundulku! Tetapi mengapa tubuhku terasa sangat lemah?’
Gyutaro melihat kearah kakinya dan melihat kunai beracun telah tertancam di pahanya. Melihat kesempatan itu, Tanjiro langsung menebas kepala Gyutaro. Namun ternyata iblis itu benar-benar kuat!!
“AAARGHHHHHHHHHH!!!!!!!!!!!!!”
Di lain sisi, Zenitsu menerjang Daki dan hampir memotong lehernya juga. Tanjiro berusaha sekeras tenaga namun dia gagal. Dia hampir saja terkena serangan Gyutaro jika Uzui tidak menangkis serangannya itu.
“Uzui-san?”
“Bagus sekali! Mari kita selesaikan di sini!!!!!!!”
Dan pertarungan sengit pun kembali dimulai. Tanjiro mengikuti pergerakan mereka berdua. Lalu dia menggunakan pernafasan matahari. Dan tanda di dahinya pun melebar. Tanjiro merasa jika ada bara api yang semakin membakar jantungnya. Lalu diapun melihat sesuatu yang berbeda.
Tanjiro dapat melihat struktur otot, darah dan sendi milik Gyutaro. Dan entah mengapa dia dapat mengetahui serangan Gyutaro yang selanjutnya jadi dia langsung menguatkan tangannya dan menebas leher Gyutaro lalu dia menangkis senjata Gyutaro yang hendak mengenainya. Karena dia menghindarinya secara kasar, jadi Tanjiro terlempar begitupun dengan Uzui. Kepala Daki pun juga sudah tertebas sehingga mereka bisa bernafas lega.Namun tidak lama setelah itu, ada serangan yang sangat besar yang berasal dari tubuh Gyutaro dan untungnya Nezuko berhasil menyelamatkan mereka dengan jurus darah iblisnya.
~t.b.c~
Hallo. Sebelum lanjut, aku hanya mau mengatakan jika FF ini memang diadaptasi dari alur cerita asli. Namun tentunya tidak 100%. Aku sedikit tidak terima jika Mui mati saat melawan Kokushibo. Maka dari itu, aku membuat alur cerita alternatif dan ending yang berbeda. ^^
Perlu diketahui juga, di FF ini mebgandung spoiler yang sangat banyak!! Jadi kalau belum membaca Manga Demon Slayer sampai akhir, aku sarankan silahkan di baca terlebih dahulu~ hehe. Agar kalian tidak bingung dengan ceritanya. Sekian.~
6 Juni 2024
KAMU SEDANG MEMBACA
(END) (TanMui) Always With You (いつもあなたと)
FanficMENGANDUNG SPOILER!!! Cerita ini adalah cerita TanMui (Tanjiro x Muichiro Tokito). Dan ini adalah lapak cerita BL atau GAY! Jadi jangan sampai salah lapak ya! *Setelah melawan iblis bulan Rui, Tanjiro dan teman-temannya menjalankan masa pemulihanny...