3

550 41 14
                                    

Kali ini Tanjiro juga melakukan latihan angkat beban. Muichiro juga melatihnya kelincahan sehingga Tanjiro bisa menyerang atau menghindari serangan lawan dengan baik.

***

Saat malam harinya, Muichiro dan Tanjiro akan makan bersama. Dan biasanya saat malam tiba, maka saatnya Muichiro yang berlatih tentang ingatannya. Tanjiro akan menanyakan hal-hal sederhana seperti nama lengkapnya atau nama adiknya dan bertanya hal-hal apa saja yang sudah mereka lakukan hari itu. Terkadang dia juga menanyakan menu makanan mereka di siang hari ataupun saat sarapan.

“Tokito-san kau sudah memiliki banyak kemajuan. Itu sangat bagus!”

“Tanjiro, apakah aku sudah boleh melepaskan perban ini?”

Tanjiro menatap Muichiro. Dia menatap perban dan gips yang berada di tangan dan kaki Muichiro. Pasti dia merasa tidak nyaman.

“Aku tidak tau Tokito-san. Bagaimana jika kita menanyakannya besok pada Shinobu-san? Aku juga ingin memeriksa kondisiku walaupun aku sudah merasa sangat baik.”

Muichiro mengangguk dan Tanjiro terlihat jika dia baru saja mengingat sesuatu. Dengan segera Tanjiro kembali ke dapur lalu kembali sambil membawa sebuah gelas.

“Aku hampir saja melupakannya. Tokito-san minumlah obat ini.”

Tanjiro memberikan obat itu sementara Muichiro hanya menerimanya dan meminumnya. Setiap meminum ini wajah Muichiro pasti langsung mengkerut saat merasakan pahit di lidahnya.

“Ugh, mengapa kau selalu memintaku meminum minuman ini padahal aku sudah meminum obat??”

“Karena ini adalah sebuah ramuan yang dapat menyembuhkan tulangmu lebih cepat Tokito-san.”

Tanjiro meletakan kembali gelas itu dan kemudian kembali duduk bersama Muichiro.

“Baiklah. Ayo kita lanjutkan. Tokito-san, jika kau terluka dalam misi maka, kau yang harus pergi ke?”

“Kediaman kupu-kupu.”

“Lalu siapa yang harus kau temui?”

“Pilar serangga, Shinobu Ko.. tidak.. ka.. emm.. Kocho?”

“YAP!!! Betulll sekalii Tokito-san!!”

Wajah Tanjiro sangat berseri-seri. Dan itu membuat hati Muichiro merasa senang.

“Hmm, baiklah karena ini sudah malam, ayo kita tidur Tokito-san.”

***

Keesokan paginya, mereka pergi ke kediaman kupu-kupu untuk menemui Shinobu.Tanjiro berpesan kepada Muichiro agar dia mengingat jalan dari rumahnya ke kediaman kupu-kupu. Sesampainya di sana Tanjiro sempat dikerumuni oleh para gadis dan kedua sahabatnya. Dan hal ini membuat Muichiro menatap tajam ke mereka semua. Bagi Muichiro, mereka hanyalah pengganggu.

“Baiklah, untuk Tokito-san masih harus memakai gips ini sampai 2 minggu kedepan. Sementara kau Tanjiro-san, kau akan pulih total dalam beberapa hari.”

Shinobu meletakan kertas yang dia pegang lalu kemudianmenatap kedua pasiennya.

“Wah baiklah Shinobu-san. Terimakasih.”

Saat perjalanan pulang, Muichiro tiada hentinya menanyakan berbagai jenis tanaman ataupun awan pada Tanjiro. Dan Tanjiro-pun hanya menjawab apa yang dia tau saja. Tapi tentunya Tanjiro terlihat sangat mengetahui segalanya karena dia dapat menjawab banyak pertanyaan dari Muichiro.

“Mengapa kau sangat mengetahui banyak hal?”

“Aku? Tidak juga. Aku hanya kebetulan tahu saja Tokito-san. Hehe.”

(END) (TanMui) Always With You (いつもあなたと)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang