13

516 30 26
                                    

Aku mengangguk dan meminum pill yang aku bawa tadi dan melakukan pernafasan konsentrasi penuh untuk menghentikan pendarahannya. Lalu Mui-san beranjak untuk pergi.

“Mui-san, berhati-hatilah!”

Dia mengangguk dan kemudian menghilang dari hadapanku.

***

Aku berusaha menghentikan pendarahanku secepat mungkin, dan beberapa menit kemudian, pendarahanku sudah berhenti. Namun kondisi para pilar tidak baik. Aku melihat Mui-san berusaha sekuat tenaganya padahal yang lain sudah pingsan. Sial! Aku harus cepat sebelum Muzan melukainya lebih parah!

Untungnya aku berhasil menyelamatkan Mui-san yang hampir saja tertebas. Tetapi dia sudah terluka terlebih dahulu. Jadi aku menyerahkannya pada tim penyelamat.

“Ta-Tanjiro..”

“Istirahatlah Mui-san.”

Lalu aku kembali kearah Muzan. Ku lihat, semua pilar sudah pingsan dan hanya aku yang masih tersadar.

‘Pernafasan matahari jurus ke lima belas’

Aku muncul tepat di hadapan Muzan, lalu saat dia menyadari kehadiranku, aku sudah menghilang. Dan muncul di belakangnya lalu menyerangnya. Pernafasan matahari, jurus ke lima belas adalah jurus yang kubuat dari perpaduan jurus ke 6, jurus ke 11 dan terakhir jurus ke 13.

Aku bukanlah Yoriichi. Dan Muzan juga sudah berkembang pesat. Jadi tidak heran jika dia bisa sedikit menghindari seranganku. Namun sepertinya Muzan tengah kebingungan karena tubuhnya tidak pulih dengan cepat lagi. Apa mungkin karena obat dari Tamayo-san?

Tidak lama kemudian seseorang membantuku. Itu adalah Genya dan pilar ular. Genya menembakkan peluru iblisnya kearah Muzan. Sementara Iguro-san membantu menyerang jarak dekat.

"Teruslah menyerang bocah!"

Kami melakukan pertarungan yang sangat sengit. Aku saja bahkan sudah terluka. Dan pertarungan ini berlanjut hingga Inosuke, Zenitsu dan Kanao datang membantu. Para pilar pun akhirnya juga sadar dan kembali bertarung.
Yang di tunggu-tunggu akhirnya tiba! Matahari terbit dan aku berusaha sekuat tenaga agar Muzan tidak kabur. Dia saja bahkan menghancurkan lengan kiriku serta menusuk mataku. Namun aku tidak akan menyerah!

"GRAAAHHHHHHHHHHHHH MATI KAU MUZAN!!!!!"

***

*Normal POV

Muzan berhasil di kalahkan. Semua orang menyembuhkan dirinya. Akibat dari pertempuran ini, beberapa pilar harus gugur dan ada banyak pemburu iblis lainnya yang gugur juga. Sanemi, Shinobu, Genya, dan Gyomei meninggal dunia. Sisanya mereka sekarat dan mengalami luka berat. Muichiro mengalami patah tulang di seluruh tubuhnya. Bahkan rusuknya menusuk paru-parunya dan beberpa tulang lainnya juga menusuk beberapa organ dalamnya, serta cidera di kepala dan pundaknya. Namun dia masih saja mencari keberadaan Tanjiro.

"Tanjiro! Kemana Tanjiroku?! Apakah kau melihatnya? Tanjiroo!"

Saat Muichiro melihat tubuh Tanjiro di bawa, dia langsung menghampirinya.

"Serangan yang dia terima saat terakhir kali sangat fatal. Jadi, dia..."

Pemburu itu hanya menggelengkan kepalanya. Tidak sanggup untuk mengatakan kata-kata selanjutnya.

Muichiro membatu. Air matanya mengalir sangat deras.

"TIDAKK! Tanjiro.. Tanjiroo! Kau berjanji padaku jika kau akan selalu berada di sampingku. Dan kau akan selalu memastikan jika diriku baik-baik saja bukan?? Tanjiro.."

Muichiro memeluk tubuh Tanjiro dan dia tidak mengizinkan siapapun untuk mengambil Tanjiro.

Namun tiba-tiba Muichiro merasakan aura iblis salam tubuh Tanjiro. Dan benar saja. Tangannya yang putus langsung tumbuh kembali lalu Tanjiro berteriak kencang.

(END) (TanMui) Always With You (いつもあなたと)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang