11

413 26 18
                                    

Hallo guys, maafkan aku yang menghilang beberapa hari lalu
Jujur aku sedang tidak terlalu sehatt.. Dan yaa, kondisijya agak buruk. Tapi tenang aja ya. Karena aku akan tetap usahain upgrade dan mulai menulis cerita MuiTan yang baru. ^^

Oh ya, WARNING DI BAGIAN INI MENGANDUMG SPOILER BERAT!!!!
Semoga kalian selalu sehat.

***
Saat sedang mencari Tanjiro, Muichiro mendengar jika kediaman Ubuyashiki diserang oleh Muzan. Jadi dia dan semua pemburu iblis yang ada langsung bergegas ke rumah Kagaya. Saat mereka sudah dekat, terjadi ledakan yang sangat besar di rumah itu. Dan Muzan pun menampakkan dirinya. Tubuh Muzan sudah hampir hancur sepenuhnya. Namun kekuatan pemulihan milik dirinya sangat cepat. Tamayo sang iblis yang sangat membenci Muzan menahannya dengan jurus iblisnya. Saat para pilar menyerang, Muzan membawa mereka semua ke Kastil tanpa batas miliknya.

***

* Muichiro POV

Sial-sial! Mengapa serangan itu terjadi sangat cepat?! Bahkan Oyakata-sama sudah meninggal karena meledakkan diri. Keparat! Muzan sialan! Bukan hanya kakakku saja tetapi ayah angkat ku juga dia ambil?!

Aku terpisah dengan pilar air karena sebuah dinding menabrakku. Kini aku sedang berlari untuk kembali bergabung bersama dengan lainnya sambil membasmi beberapa iblis. Namun aku bertemu dengan seorang iblis yang aneh.

Dia memiliki pedang. Apakah dia iblis yang menggunakan ilmu pernafasan? Iblis itu berbalik saat menyadari kehadiranku. Namun darahku langsung berdesir. Tidak salah lagi. Dia adalah iblis bulan atas pertama.

Seperti ini kah tekanan dari iblis bulan atas pertama? Tanpa ku perintahkan, tubuhku bergetar sendirinya. Tidak, aku tidak boleh ketakutan seperti ini. Jika aku takut, maka hanya akan berujung kekalahan.

Serangan iblis bulan ini sangat cepat. Dia banyak berbicara soal kemampuanku. Dan dia kerap kali mengaku jika aku adalah keturunannya.

"Apakah kau bodoh?! Itu sudah berlalu sejak 100 tahun. Gen mu sudah lama hilang."

Untungnya saat dia mengincar tangan kiriku aku dapat melihatnya. Jadi aku langsung menghindar. Namun aku tidak bisa menghindari serangan selanjutnya. Dia menusuk diriku hingga tergantung di salah satu pilar ruangan.

(Note : Auth jg gk rela Mui buntung yach. 🤪)

Jujur rasanya sangat menyakitkan. Iblis sialan ini memaksaku untuk meminum darahnya. Namun aku tetap menolak. Siapapun ku mohon tolong aku. Hanya satu nama yang terpikirkan oleh ku.

'Tanjiro'

Aku hanya memalingkan wajahku sampai aku merasakan ada percikan darah yang mengenai wajahku.

"Berani sekali kau menyentuhnya dengan pedang kotor itu?"

Aku mengenali suara ini! Suara yang sangat aku rindukan! Aku langsung menatap Tanjiro dan mungkin saja mataku sudah berkaca-kaca.

"Tanjirooo!!!!"

Sungguh aku sangat bersyukur dia baik-baik saja. Semakin aku meronta, semakin aku merasakan sakit yang seolah-olah dapat membelah tubuhku. Tanjiro memotong tangan iblis itu. Namun dia sudah pulih kembali.

"Siapa kau? Mengapa aku tidak dapat menyadari kehadiranmu?"

"Aku? Oh sebelum itu, permisi."

Tiba-tiba Tanjiro berada di hadapanku lalu mencabut pedangku yang tertancap di tubuhku.

"Tanjiro awas!"

Aku melihat Iblis bulan akan menebasnya. Namun sebelum tebasan itu mengenainya aku merasa tubuhku terangkat dan saat ku membuka mataku hanya wajah serius Tanjiro yang aku lihat.

(END) (TanMui) Always With You (いつもあなたと)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang