Mereka sedikit membelitkan lidah dan bertukar saliva. Setelah itu, Muichiro menyudahi ciuamannya itu.
"Tidurlah Tanjiro. Aku tau kamu lelah. Kamu kurang tidur dari kemarin."
Ujar Muichiro sambil mengusap kantong mata Tanjiro yang mulai menghitam.
"Mn. Baiklah Mui. Ayo kita tidur."
Lalu merekapun tidur sambil berpelukan malam itu.
***
Sudah beberapa hari semenjak Aiko dibawa oleh Tanjiro dan Muichiro. Walau dia anak yang sangat pendiam, tetapi Aiko masih mau membantu kedua orang itu untuk sekedar bersih-bersih rumah ataupun menyiapkan makanan."Aiko... kau sudah selesai menyapunya?"
Aiko melihat kearah Muichiro lalu dia mengangguk singkat.
"Sudah."
"Bagus. Jangan lupa cuci kaki dan tanganmu ya. Aku harus menemui hasira yang lain dulu. Kau jaga dojo sebentar okey?"
"Baik."
Muichiro sedikit menepuk kepala Aiko. Lalu dia pergi. Dan Aiko pun segera masuk rumah dan membersihkan dirinya. Setelah itu, dia benar-benar menjaga dojo. Melihat siapa saja anak yang bermalas-malasan dan tidak mau mengayunkan pedang lalu mencatat namanya. Jika dia lupa nama anak tersebut maka dia akan hanya mrncatat ciri-ciri anak itu.
Banyak yang mencuri pandang dan berbisik-bisik tentang Aiko. Namun dia abaikan saja. Kini dia sedang menimba air di sumur. Tapi kemudian dia merasakan dorongan kuat ke arahnya hingga dia terjatuh dalam sumur itu. Tapi untungnya dia bisa menggapai ujung sumur lalu Aiko melihat anak yang mendorongnya.
"Hahaha, anak lemah tidak diterima di sini tau! Kau anak iblis! Anak terkutuk harus mati!"
"Benar! Aku dengar karena kamu kan keluargamu mati? Atau hanya tersisah kamu saja. Pasti karena kamu yang mengorbankan mereka agar kamu bisa selamat kan?!"
Ujar anak laki-laki itu lalu dia menginjak tangan Aiko dengan sangat kuat.
"Akh..."
Aiko meringis dia berusaha menahannya walaupun kedua tangannya berdarah.
"Menyerah saja bocah. Kau pasti akam membawa masalah juga untuk kami."
Karena rasanya benar-benar menyakitkan, Aiko pun tidak dapat bertahan dan jatuh kedalam sumur itu. Dia melihat saat anak-anak itu melemparkan batu-batu yang cukup besar serta kayu ukuran sedang dan kemudian sumur itu ditutup oleh anak-anak itu.
***
Muichiro pulang saat sore harinya. Dia membubarkan anak-anak yang berlatih lalu mulai mencari Aiko. Dia pikir aiko ada di dalam rumah atau di kamarnya. Namun dia tidak bisa menemukan Aiko di manapun.
"Aikooo.."
"Aikoooooo..."Muichiro berteriak kesana kemari memeriksa gudang dan halaman belakangnya. Bahkan dia sampai tidak menyadari jika Tanjiro sudah kembali.
"Mui..."
"Ah Tanjiro? Tanjiro Aiko tidak ada di sini..."
"Aiko hilang?"
"Iya. Tapi aku tidak merasakan aura iblis apapun di sini.. Jadi tidak mungkin Aiko diculik iblis kan?"
Muichiro terliat sangat kawatir.
"Tenanglah Mui. Ayo kita cari bersama-sama."
Mereka mengelilingi tempat tinggal mereka. Sampailah pada belakang halaman. Ada pensil dan buku catatan kecil di sana. Tanjiro pun menghampirinya dan mengambilnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
(END) (TanMui) Always With You (いつもあなたと)
FanfictionMENGANDUNG SPOILER!!! Cerita ini adalah cerita TanMui (Tanjiro x Muichiro Tokito). Dan ini adalah lapak cerita BL atau GAY! Jadi jangan sampai salah lapak ya! *Setelah melawan iblis bulan Rui, Tanjiro dan teman-temannya menjalankan masa pemulihanny...