Tak seperti hari-hari biasa nya jika pulang, Paskah akan berjalan melewati toko kue sembari menyapa sang bunda dan Mba Iis. Namun hari ini gadis itu langsung masuk kedalam rumah tanpa berpapasan dengan mereka.
Sofia yang pertama kali melihat Paskah pulang sontak mengerutkan kening bingung, tangan nya dengan cepat melepas epron agar bisa menghampiri sang buah hati.
"Bentar ya Mba, Si Paksah tumben langsung pulang kerumah." Ia bergegas pergi, berjalan melewati pintu yang tersambung langsung ke ruang tamu.
"Skah!"
Paskah menoleh, tangan nya yang tengah memegang segelas air putih nampak sedikit bergetar walau amat samar.
"Kenapa?"
"Ga papa, Paksah haus." Ia terseyum lembut, seolah senyum itu bisa menenangkan hati sang Bunda yang gundah menatap nya.
Sofia melirik kearah sekita, tak ada yang aneh. Hanya ada sebuah sendok di dekat botol madu yang letak nya ada di atas meja makan.
"Bunda liat pas pulang kamu gak pake jaket, bukanya pas berangkat pagi tadi kamu pake jaket item ya?"
"Ah itu," Paskah menjilat bibir yang yang mengering, kembali meminum air putih nya saat haus yang ia rasa tak kunjung pergi. "Paskah pinjemin ke temen, dia sakit gak bawa jaket."
"Skah–"
"Bunda kan bilang sendiri jadi orang gak boleh egois? Paskah cuma mau bisa berguna buat orang lain bund."
Sofia memejamkan mata sejenak, tangan nya mengusap bahu paskah lembut. "Iya, Ga papa. Anak bunda emang baik hati."
"Mau mam? Tadi di kampus udah mam bekel yang bunda bawain?"
Dengan mimik merasa bersalah Paskah menggeleng. "Gak sempet, maaf ya. Nanti bekel nya paskah makan dirumah. Habis ini ya. Sekarang Skah mau bersih-bersih dulu."
Tatapan wanita itu nampak redup, pada akhirnya ia tau mengapa Paskah langusng pulang tanpa menyapa nya di toko, tau mengapa ada sendok di dekat botol madu, tau mengapa Paskah terus menegak air putih sejak tadi.
Sofia terseyum begitu tipis, tangan nya beralih mengusap wajah Paskah yang malah terseyum semakin lebar.
"Tante Laras nanti ke sini, dia udah janji abis bimbingan."
Ia hanya mengangguk saja sebagai tanggapan.
"Bund?"
"Hm?"
"Kenapa wajah Bunda sedih?"
Karna paskah ya Bun?
~•~
Aussie mendongak saat Sera masuk kedalam mobil nya yang terparkir di halaman kampus. gadis itu memang tak membawa mobil tadi pagi, beberapa hari ini pun Sera lebih suka naik kendaraan umum.
"Temen-temen kamu chat aku, kamu gak masuk kelas. Kemana?"
"Ketiduran di perpus." Jawab nya tanpa menoleh kearah Aussie, Sera melepas hoodie hitam yang sejak tadi ia kenakan.
"Punya siapa? Mba gak pernah liat kamu pake jaket ini?"
"Ada, Adek tingkat. Yang kemarin bolos ospek."
"Kenapa bisa ada di kamu?"
"Di pinjemin," Sahut Sera malas. "Ayo pulang, kata nya nanti sore mba ada bimbingan."
Aussie menganguk samar, mulai menjalankan laju mobil nya. "Kalian deket? Kamu gak mungkin mau nerima barang dari orang yang bahkan gak kamu kenal."
"Bukan kamu banget Serena."
![](https://img.wattpad.com/cover/369028716-288-k741762.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
After Losing Time
Novela JuvenilKata nya setelah kita di tinggalkan, semua akan kembali seperti semula. sehari, seminggu, sebulan. Bahkan setahun usai di tinggal pergi. Semua nya akan berjalan sama seperti biasa. Namun mengapa mereka tak bisa? Mengapa bayang-bayang Kala masih se...