Ini hari senin, hari yang cukup padat untuk sebagian orang. Bahkan Paskah merasa demikian. Menjelang Sore ia baru pulang dari kegiatan kampus.
Tangan nya membuka sebuah permen gagang berbentuk kaki, sebelum mengisap nya sembari bersandar di samping tiang penyangga.
Mata nya melirik kearah jam yang melingkar, di jam-jam seperti ini parkiran akan cukup penuh dan sesak.
Paskah sangat malas jika harus berdesakan untuk keluar dari area kampus. Kaki nya melangkah, membawa nya masuk kedalam perpustakaan yang nampak sepi.
Paling tidak, di sana adalah tempat paling tenang dan damai.
"Bukanya kamu tau, di perpus gak boleh makan?"
Gadis itu menoleh, senyum nya terbit saat seolah lelaki yang sudah ia kenal dekat berdiri di sebalah nya.
Lelaki penjaga perpustakaan itu bernama Bagus. Tubagus.
"Cuma permen, gak akan nyampah."
"Sama aja."
Paskah tak menanggapi, tangan nya beralih mencari buku-buku esklopedia yang belakangan sedang gemar ia baca.
"Mau cari apa lagi? hampir semua buku di rak itu udah pernah kamu baca kan?"
"Berlebihan," Sahut Paskah. "Aku paling minjem dua hari sekali ya. Gak akan abis aku baca satu rak gini."
Mata nya melirik kearah telepone gengam nya yang bergetar. Terseyum tipis saat melihat ada pesan yang di kirim sang bunda.
Bunda Biru
Skah, bunda udah tf
Buat jajan kamu satu minggu
Bunda lebihin sedikit 🤏
Karna kamu udah rajin bantu bunda di toko heheh. 👍
Jangan boros-boros ya nak 🫶Paskah
Makasih bundBunda Biru
Kalo uda bisa pulang
Langsung pulang ya skah
Bunda mau minta temenin belanja
Mba Iis lagi repot di tokoPaskah memasukan kembali handpone nya usai membaca pesan yang di kirim Sofia.
Ia lantas bergegas pergi dari sana.
"Gak jadi pinjem buku?"
Paskah menggeleng kecil, membuka pintu perpustakaan dengan tergesa. Hal yang tentu cukup mengejutkan orang yang berada di luar.
Kaki nya terdiam sejenak saat orang yang hampir ia tabrak ada di hadapan nya kini.
Aussie buru-buru menarik tangan Sera yang ikut mematung. Mata nya penatap Paskah sejenak.
"Lain kali hati-hati, bisa pelan-pelan kan buka pintu nya?" Gadis itu berujar samar, seolah memarahi Paskah yang memang salah.
"Maaf kak." Cicit Paskah merasa bersalah. Mata nya lantas melirik kearah Sera yang hanya diam. "Maaf kak Serena."
Sera tak menyahut, gadis itu melangkah melewati Paskah begitu saja. Masuk kedalam perpustakaan bersama dengan Aussie.
Bukanya gadis itu yang ingin menjadi asing? Kini, Sera akan kabulakn keinginan nya.
~•~
Berbelanja adalah hal paling membosankan untuk Paskah. Gadis itu harus mendorong troli mengikuti kemana langkah Sang Bunda pergi.
"Skah kamu gak mau beli seusatu? Nanti bunda teraktir."
Paskah menggeleng kecil, "Engga deh,"
KAMU SEDANG MEMBACA
After Losing Time
Roman pour AdolescentsKata nya setelah kita di tinggalkan, semua akan kembali seperti semula. sehari, seminggu, sebulan. Bahkan setahun usai di tinggal pergi. Semua nya akan berjalan sama seperti biasa. Namun mengapa mereka tak bisa? Mengapa bayang-bayang Kala masih se...