Paskah baru bisa kambali ke kampus hari ini, itu pun diantar oleh sofia. Langkah nya begitu pelan kaki sebelah kiri nya bahkan nyaris ia seret karna jika berpijak masih terlalu sakit.
Biasa nya Paskah lebih suka naik tangga, namun kini ia berjalan kearah lift yang hampir terbuka jika saja sebuah lengan tak menarik nya dengan kasar.
"Kemana aja lo? Lo bilang kita temen. Tapi kenapa gue gak tau nomor lo, gak atau alamat rumah lo. Gue pontang panting nyari lo, tapi lo gak ada!"
Paskah menatap Sera yang tengah memarahi nya, dengan nada menggebu yang begitu keras.
"Kalo ngomong bisa lebih pelan gak sih? Yang punya kupung gak cuma situ."
Sera menahan nafas saat Paskah berkata demikian.
"Lagi lo, tiba-tiba ngilang! Kemana aja tiga hari ini!"
Sejujurnya Sera tak sepenting itu untuk tau ia pergi kemana, namun mengapa Paskah ingin menjelaskan agar Sera tak merasa khawatir.
"Surabaya." Jawab Paskah, "Ada acara keluarga."
"Kenapa temen-temen lo gak ada yang tau lo pergi?"
"Karna mereka bukan temen," Sahut Paskah malas, ia lantas menyingkirkan Sera dari hadapan nya kini.
"Bisa minggir gak? Aku ada kelas sepuluh menit lagi."
Sera lantas menggeser tubuh nya, mentap Paskah yang melangkah dengan tertatih.
"Kenapa lo pincang?"
"Jatuh pas di Surabaya." Jawab paskah cepat, ia menghembuskan nafas saat lift yang ingin ia naiki tak juga sampai di lantai dasar.
"Lo punya wifi gak di rumah?"
"Engga, aku jarang main handpone."
"Mana Hp lo."
Paskah tak ingin terlalu lama bersama Sera, gadis itu dengan cepat memberikan handpone nya.
"Hp lo keluaran tahun berapa deh, jadul amat." Sera nampak mengomentari, ia menyalin nomor telepone Paskah ke handpone nya.
"Julit aja." Sahut Paskah tak mau kalah.
Sera menunjukan sesuatu dari handpone nya kearah paskah. "Hp lo udah gue beliin kuota, jadi gak ada alasan buat gak balas chat gue nanti."
"Udah gue downlod tik-tok juga, biar lo bisa chek kodam."
"Sifat lo berubah-ubah, gue penasarn kodam lo apa."
"Kalo gue rice cooker." Ucap Sera pelan. "Siapa tau kodam kita sama."
Paskah tak tau apa yang Sera bicarakan, namun mendengar kata kohdam membuat ia tertawa kecil.
"Kamu lucu banget, apa yang aku denger soal kamu yang kata nya pinter teryata salah." Paskah tertawa di hadapan Sera.
"Kamu bloon."
~•~
Sebelum nya Sofia sudah menitipkan Paskah pada Laras untuk pulang bersama, kedua nya kini bahkan sudah berjalan di koridor menuju parkiran.
"Kaki kamu masih sakit?"
Paskah lantas melirik kearah Kaki nya sejenak, menggeleng samar. "Udah gak terlalu, cuma masih nyeri aja. Kata dokter sih harus nya gak infeksi. Solanya langsung dapet penanganan kan."
Laras mengangguk kecil mencoba mengerti, dosen muda itu kembali menatap sang ponakan. "Lagi kenapa sih? Sampe bunda kamu banting piring gitu? Mending banting tulang gak sih?
![](https://img.wattpad.com/cover/369028716-288-k741762.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
After Losing Time
Teen FictionKata nya setelah kita di tinggalkan, semua akan kembali seperti semula. sehari, seminggu, sebulan. Bahkan setahun usai di tinggal pergi. Semua nya akan berjalan sama seperti biasa. Namun mengapa mereka tak bisa? Mengapa bayang-bayang Kala masih se...