18. Kesenangan Bunda

491 60 3
                                    

Bahkan sejak ayam mulai berkokok, Sera sudah ada di dapur. Gadis itu begitu sibuk membuat sebuah bekal yang nanti akan di berikan pada Paskah.

Aiden bilang hari ini kemungkinan mereka akan berajar bersama saat pagi, karna ketiga nya memilki jadwal kelas sore.

Tersenyum saat membayangkan bagiaman lahap nya Paskah memakan masakannya nanti.

"Chef Renata pagi-pagi udah sibuk aja!" Aussie datang menghampiri, mengambil beberapa nuget dino yang sudah Sera goreng untuk paskah.

"Jangan di cemilin ih, orang buat Skah!"

Aussie nampak tak perduli, ia duduk di kursi mini bar memperhatikan Sera. "Perasaan aku gak pernah kamu buatin bekel gini deh selama hidup."

"Kamu udah gede, bisa masak sendiri!"

"Skah juga udah gede."

"Tapi kata bunda nya, Skah gak bisa masak selain goreng telur yang bahkan suka kegosongan."

Aussie terlekeh kecil menanggapi, tak masalah jika Sera dekat dengan Paskah.

"Jadi hari ini buat apa?"

"Sendwich beef, trus ada naget dino. Sama ada potongan buah juga."

"Gak bergizi!" Sahut Aussie.

"Enak aja! Naget dino tuh bergizi!"

"Emang dari daging dinosaurus langsung? Nuget tuh masuk nya ke Junkfood tau!"

Sera mendengus sebal, ia tak suka jika ada yang mengomentari masakan nya. Tipikal cewe antri kritik.

"Sewot aja."

Ia menutup kotak bekal setelah menyusun makanan yang sudah ia buat, memasukan nya kedalam sebuah papar bag.

Karna ia tak hanya membuatkan bekal untuk Paskah, namun untuk Aiden dan Leo juga.

"Sudah, aku mau mandi lalu cus ke kampus ketemu Skah."

"Bukanya kamu ada nya kelas siang?"

"Tapi mereka bejalar bareng nya pagi."

"Siapa?" Tanya Aussie heran.

"Skah, Aiden, sama Leo. Itu jadi satu tim buat olimpiade sains seminggu lagi–"

"Lah kok iso toh?"

Sera mengangkat bahu tanda tak tau.
"Mereka bertiga pinter kak, wajar aja."

"Tap– tapi kaya kebetulan gitu? Mereka bertiga?"

Gadis itu mengangguk yakin saat Aussie nampak tak percaya. Berjalan pelan manaiki anak tangga.

Sera berhenti melangkah, tubuh nya lantas berbalik sejenak menatap Aussie. "Sebelum ke kampus aku mau mampir ke Kala dulu, kamu mau ikut?"

Aussie terdiam sebentar sebelum mengangguk singkat, "Boleh, aku mau sarapan bareng Kala aja nanti."

"Aku juga."

Karna nyata nya, Kala tak pernah di lupa.

~•~

Sera meletakan paparbag yang ia bawa keatas meja dengan mimik penuh kecewa, karna yang ia lihat hanya ada Aiden dan Leo di sana.

"Skah mana?"

"Gak ada." Sahut Leo pelan.

"Ya kemana?"

"Ya gak tau."

Sera mendudukan tubuh nya di kursi sebeleh Aiden, menopang dagu nya dengan tangan. Ia menunjuk paparbag yang sebelum nya ia bawa.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 23 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

After Losing TimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang