Seperti apa yang sera janjikan kini, Jika ia akan memperkenalkan Paskah pada kedua kakak nya. Mungkin hanya pada Rona karna Aussie sudah jelas mengenal Paskah.
Kedua nya duduk diam di salah satu restoran yang ada di dalam mall, tempat makan yang dulu sering di kunjungi mereka bersama Kala.
"Lo mau mesen apa? Kita pesen duluan aja, biar nanti mereka berdua dateng tinggal makan."
Paskah nampak membolak balik halaman buku menu yang ada di hadapan nya kini, menggaruk alis nya bimbang.
"Mahal-mahal banget ya? Ini ramen satu porsi bisa buat aku makan tiga hari."
Sera terkekeh kecil. "Pesen aja ilah, kan gue teraktir."
"Aku boleh pesen salad aja gak? Minum nya air putih."
Gadis itu menatap Paskah dalam. "Lo beneran mau debut jadi idol k-pop ya?"
"Badan lo udah kurus kering gini tetep mau diet?" Sera berujar sarkas, menggeleng tegas. "Makan yang bener, nanti gue yang bayar."
Paskah menggeleng kecil, "Gak usah, aku emang beneran mau makan salad."
"Hm, yaudah."
Sera mulai memesan makanan nya melalui barcode yang ada di atas meja, hal yang tentu memudahkan pelanggan dan para karyawan nya.
"Bentar ya? Gue bayar dulu." Lantas Sera pergi menunggkan Paskah yang hanya mengangguk seolah menurut.
"Skah ya?" Belum sampai Sera selesai, Gadis itu di kagetkan dengan hadirnya Aussie.
Namun yang membuat nya lebih terkejut saat melihat Rona berdiri di sana.
"Loh kamu?" Rona berseru, "Kamu yang jaga blue cake kan?"
"Dia anak owner nya." Sahut Sera, duduk di sebelah Paskah. "Aku udah bayar ya, nanti tagihan nya aku kirim ke kak Rona heheh."
"Owalah, dunia sempit banget ya?" Rona tertawa kecil, mata nya lantas menatap Paskah dalam.
"Kamu, beneran lirip K teryata."
"K?"
"Kala," Sera menyahut, membuat wajah Paskah seketika berubah.
Ah, lagi-lagi Kala.
Tak lama Senyum paskah mengembang, tak apa. Ia tak boleh bersedih hanya untuk kebahgian orang lain.
"Jadi, Aku penggil kamu apa nih? Paskah? Atau Skah?"
"Panggil Skah aja Kak."
Rona mengangguk setuju, ia lantas duduk tepat di sebelah Aussie yang sejak tadi hanya diam tak bersuara.
Namun mata nya, tak pernah lepas menatap kearah Paskah.
"Biasa aja kali natap nya, anak orang jadi gelisah tuh." Sera melirik Aussie sejenak. "Gak nyaman anak nya."
"Sorry,"
Paskah lagi-lagi hanya tersenyum menanggapi, terlalu bingung ingin merespon seperti apa.
Jika di ingat lagi, mengapa tiba-tiba ia merasa senang, rasa nya speperti Paskah tengah makan bersam ketiga kakak perempuan nya.
Dan juga, mata nya lantas menatap kearah Aussie. Bila ia ceritakan hal ini pada Sofia. Wanita itu pasti akan merasa iri. Kini, Artis favorit nya ada di hadapan Paskah. Bahkan kedua nya makan di satu meja yang sama.
Hahah, bunda. Skah makan sama kak Aussie. Bunda pasti iri.
~•~
KAMU SEDANG MEMBACA
After Losing Time
Teen FictionKata nya setelah kita di tinggalkan, semua akan kembali seperti semula. sehari, seminggu, sebulan. Bahkan setahun usai di tinggal pergi. Semua nya akan berjalan sama seperti biasa. Namun mengapa mereka tak bisa? Mengapa bayang-bayang Kala masih se...