8. Prihal Ayah, Paskah kalah

558 61 47
                                    

Kirana melangkah kecil, dengan sandal mahal nya menapaki lantai rumah sakit. Tangan nya menyodorkan sebuah kopi hitam kehadapan Yuri yang tengah duduk di depan ruangan Sera.

Bukanya menerima pemberian sang mantan istri, lelaki itu lantas memeluk kirana. Seolah hal itu dapat membuat nya sedikit lebih tenang.

"Kenapa begini kirana? Kenapa anak-anak aku selalu menerima cobaan?"

Kirana tak menyahut, tak juga membalas apa yang Yuri katakan.

"Kehilangan Kala emang pukulan terberat dalam hidup, tapi gak cukup Kala aja yang tuhan kasih sakit. Kenapa Sera juga harus selalu datang ke sini?"

"Sera kenapa?"

Yuri menggeleng samar, "Sera, baik-baik aja. Gak ada yang salah dalam tubuh nya. Tapi setiap dia inget dan Kangen sama Kala. Dia selalu demam."

"Aku harus gimana?"

"Sera belum bisa ihklas?" Tanya Kirana pelan, mulai melepas pelukan kedua nya.

Bagiaman pun, ia masih memikirkan perasaan Tita dan Hyun jika mana mereka melihat adegan ini.

"Gak ada yang bisa ihklas Ki, gak ada." Yuri menggeleng, "Dan aku yakin, begitu pun dengan kamu!"

"Kala anak Kita Kirana."

Wanita itu mengangguk, kembali menyerahka kopi hitam yang ia genggam kehadapan Yuri.

Kopi hitam favorit Yuri, bahkan saat mereka masih pacaran dulu. Kirana masih jelas mengingat nya.

Kedua nya lantas duduk di kursi tunggu, kini memang sudah begitu malam untuk banyak orang berlalu lalang.

Kesunyian dari lorong rumah sakit tentu mendominasi keadaan. Terlebih kedua nya masih saling bungkam.

"Dosa apa aku Ki?" Lirihan itu terdengar dari bibir Yuri, seolah apa yang menimpa keluarga nya kini adalah sebuah karma dari tuhan untuk nya.

Kirana menoleh, mata nya jelas menatap kearah Yuri dalam, seolah ikut menyiratkan luka yang bahkan hingga kini terus menganga.

Dosa?

Apakah benar, jika apa yang terjadi dan alami pada mereka adalah balasan dari dosa-dosa terdahulu?

Namun apa?
Apa yang membuat Tuhan sebegitu murka nya pada Yuri?

Yuri tak pernah membunuh, bahkan untuk memetik daun pun ia segan. Takut-takut akan menyakiti pohon itu.

Yuri tak pernah berbuat jahat pada orang lain. Lelaki itu selalu menanamkan hal baik pada keluarga nya. Bahkan nama Jayabhaya yang tersemat mampu menggambarkan jika ia merupakan keturunan kesultanan kediri.

Tapi, bukanya dosa adalah sesuatu yang transparan? Hal itu tak terlihat. Tak bisa di hitung jumlah pasti nya.

Seberapa banyak dosa dan pahala manusia, tak ada yang tau hal itu.

~•~

Lima hari di rawat di rumah sakit membuat Sera jengah, sampai di rumah gadis itu sudah ingin pergi mencari suasana yang tak lagi membosankan.

Dan tempat pertama yang ia datangi adalah makam Kala.

Gadis itu mengerucutkan bibir merasa amat kesal, tangan nya dengan cepat memunguti daun-daun kering yang hinggap di atas gundukan tanah.

Girls 🦖❤️‍🩹

Sera
Ini serius makam kala sekotor ini?
Kenapa banyak daun kering?
Kenapa bunga nya layu!
Kalian udah berapa lama
Gak jenguk Kala!

After Losing TimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang