{BAB 1} NERAKA

206 69 5
                                    

Apakah ada hal yang lebih menyakitkan daripada sebuah penyiksaan??

~Dara Alfirda.

~Dara Alfirda

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Dara POV

Hai aku Dara Alfirda, atau lebih dikenal sebagai Dara, gadis dengan sejuta luka yang ku genggam erat sendirian. Kalian tahu?? Ada banyak hal yang ingin aku paksa namun nyatanya tidak bisa.

Aku cukup beruntung karna bisa masuk dan menjadi salah satu murid di SMA KOSONG, sekolah yang terkenal dengan para alumninya yang sukses. Namun siapa sangka, sekolah semanis itu bisa menjadi neraka bagiku.

Seperti kejadian saat ini, ketika aku sedang berjalan menelusuri koridor ada seseorang yang menarik tanganku dengan sangat kasar, tiba tiba pandanganku berubah menjadi gelap. Dengan keadaan tanganku yang sudah terikat dan kakiku terseret mengikuti arus yang membawa ku terbanting cukup keras kesebuah benda yang menurutku adalah sebuah kursi.

Aku meringis kesakitan, menahan nyeri sekaligus perih yang menjalar di sekujur tubuhku. Kenapa tidak aku lawan?? Jujur aku sempat melawan mereka tapi nihil, justru mereka akan semakin menyiksaku lebih ganas lagi.

Bughhhh

Kali ini mereka menutup tubuhku menggunakan sebuah plastik berukuran besar. Entah kenapa selalu ada saja ide buruk untuk membuatku hancur.

"Jangan kenceng² iket nya bego, mati anak orang," kata Vania tertawa jahat dengan tatapan yang sangat tajam.

Nara yang sedang mengikat Dara, hanya tersenyum sinis dan meneruskan tugasnya.

Guk guk guk guk

Aurora menghidupkan suara anjing di handphone miliknya dan sengaja ia dekatkan tepat di telingaku.

"Anak jalang memang pantas dapetin hal seperti ini."

Aku bisa mendengar umpatan terus terusan keluar dari bibir Vania, gadis cantik yang terkenal sangat mandiri.

Nafasku benar benar hampir habis. Keringat mengalir deras diseluruh tubuhku, mulutku seakan akan tidak mampu untuk sekedar menjerit. Rasanya tubuhku benar benar hancur saat ini. Tanpa ada rasa iba sedikitpun mereka menyiksaku hampir setengah jam lamanya.

"Kehabisan nafas dia Ra hahah liat mukanya lucu bet gila."

Vania tak henti hentinya merekam diriku ketika daguku ditarik dan dihimpit oleh kedua tangan besar milik Nara.

"Tampar!!" pinta Aurora sangat dingin.

Tanpa ba bi bu be bo Nara langsung menghantam kedua pipiku sangat keras dan hal itu membuatku menggeleng gelengkan kepala ke arah kanan dan kiri.

Teng tong tong

Suara bel terdengar walaupun tidak terlalu jelas karna kini kami berada disebuah gudang yang letaknya jauh dari keramaian dan jarang sekali ada orang yang akan mengunjungi tempat ini.

Mereka menghentikan aksinya dan pergi meninggalkanku yang kini sudah terbaring lemas dibuatnya.

Aku segera bergegas ke kamar mandi, karna ketahuilah kini tubuhku sudah sangat berantakan.

.
.
.
.
.
.

Hallo hai🔥
Tinggalkan jejak guys💋
Tekan vote dan tulis saran untuk pemula seperti saya.🙏🏻🙏🏻

STAY HERETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang