{BAB 8} SUNSET

70 49 3
                                    

"Kok manggilnya jadi aku kamu??"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Kok manggilnya jadi aku kamu??"

"Em sorry sorry. Gue agak gugup tadi," timpal Megan dan melepaskan tangan milik Dara.

"Yaudah siap siap ya kita berangkat sekarang."

Megan berdiri dan menarik handuk yang berada tepat dibelakang Dara. Sontak Dara terkejut sebab perut rata milik Megan menyentuh wajah Dara.

"Lo mau mandi lagi??"

"Lah emang gue udah mandi," jawab Megan menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Pikun Lo, tadi pagi kan udah."

Melihat tingkah aneh Megan membuat Dara geleng geleng kepala.

"Yaudah gue Langsung salin aja kali ya."
Megan langsung membuka lemari dan mengambil outfit serba hitam dan bergegas membawanya ke kamar mandi.

Dara hanya mengangguk dan melanjutkan makan dengan sangat lahap. Tidak membutuhkan waktu yang lama Megan keluar setelah lima menit. Kemeja hitam setengah lengan yang sengaja tidak ia kancing kan, didalamnya terdapat kaos oblong berwarna hitam pekat. Di lengkapi dengan celana hitam pendek.

"Ra Lo ngga akan ganti baju."

"Mau mau."

Megan menelan air ludahnya dengan susah payah, bagaimana tidak, pasalnya kini dengan santainya Dara melepas pakaian dihadapan Megan. Dan segera memakai Hoodie hitam kesayangannya. Kini tangannya berusaha membuka resleting rok yang sedang ia gunakan.

"Woy gila!!"

Umpatan Megan cukup keras dan berusaha menutupi wajahnya dengan kedua telapak tangannya. Hal itu membuat tubuh Dara sedikit terguncang akibat kaget.

"Lo kenapa teriak teriak si??" Dara mendengus kesal dan beralih melepas rok berwarna abu abu, menyisakan sot berwarna hitam ketat yang menutupi bagian pahanya.

"Lagian Lo tiba tiba salin didepan gua Ra."

"Ya maaf.  Udah ngga usah ditutupin gitu lagian gue udah pake sot juga kali." Dara merapikan penampilannya dihadapan cermin ia melihat Megan yang sudah menurunkan telapak tangannya.

"Yaudah ayo berangkat."

***

Seharian berkeliling mengunjungi tempat tempat wisata ditemani dengan Megan membuat senyuman manis terlukis di bibir milik Dara. Megan mengajak Dara untuk duduk santai sembari menatap keindahan sunset disebuah pantai dekat villa yang sengaja mereka pesan.

Terpaan angin sore menyapa rambut Dara membuatnya sedikit bergoyang menutupi sebagian mata indah milik Dara. Tatapannya menuju sunset yang kini mulai menguasai langit. Warna nya sangat cantik membuat siapapun terpesona memandangnya.

"Indah banget."

"Iya indah banget. Apalagi senyumannya."

Mata Dara menoleh cepat karna jawaban yang ia dengar sedikit agak konyol. Dan benar Megan tengah menatapnya tanpa mata berkedip.

"Lo ga nyambung ih. Masa iya sunset bisa senyum. Lagian Lo ngapain tatap gue kaya gitu."

"Lo seneng??"

"Seneng kenapa??"

" Ya seneng bisa liat sunset ini." Jarinya menunjuk kearah langit.

" Seneng banget."

"Gue juga seneng bisa liat Lo tersenyum bahagia tanpa beban kaya gini. Itu alasan gue lebih suka pandang muka Lo dari pada sunset itu."

Perkataan Megan sukses membuat Dara mengsalting tidak karuan. Ia tidak biasa diperhatikan oleh orang orang disekitarnya selama ini. Megan satu satunya orang yang membuat senyuman itu kembali lagi.

"Gue mau tanya satu hal Ra??"

"Apaan??"

"Lo beneran ga inget kejadian Lo jatuh dari ranjang tadi malem."

Dara berusaha keras mengingatnya namun tetap saja ia tidak ingat.

"Gue kalo tidur kebo si."

"Lo ngga ngerasa ada sesuatu hal yang bikin Lo aneh gitu??"

"Apaan si Lo ngomong berbelit belit ngga faham gua."

"Gue sebenernya tadi malem gue em gue em."

"Lo ngapain??"

"Gue cium bibir Lo," ceplos Megan.

"Lawak ya Lo, gue ga percaya mana mungkin Lo berani."

Dara tertawa terpingkal pingkal mendengar ucapan polos Megan.

Tidak mau dianggap berbohong kini Megan bergegas untuk mendekati Dara dan mencium bibir Dara membuatnya seketika berhenti bernafas.

"Gimana?? Udah percaya?? kejadian semalam persis kaya tadi. Bedanya kali ini Lo sadar."

Plakkkk

Dara menampar keras pipi Megan tanpa aba aba. Membuat sang empu meringis kesakitan.

"Sakit jiwa Lo."

.
.
.
.
.
.

Aduh aduh patah ga tuh ditolak mentah mentah. padahal Megan baik bet loh😆🔥💋












STAY HERETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang