{BAB 5} CANGGUNG

107 65 5
                                    

Dara POV

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Dara POV

Aku mendapatkan suasana baru saat ini, entah kenapa aku merasa keluar dari segala sesak. Walaupun aku baru mengenal pria yang bernama Megan tapi aku tanpa ragu untuk ikut dengannya. Setidaknya aku bisa menghindar dari ayahku untuk sementara waktu.

Aku berdiri dihadapan cermin besar menatap tubuhku yang memakai baju oblong hitam yang sangat kebesaran milik Megan, aku juga bisa melihat kedua bola mata Megan tak henti hentinya menatapku.

"Lo ngapain liatin gue??"

"Gue liatin bekas luka luka Lo," ketusnya tanpa memalingkan pandangannya.

"Mulai hari ini Lo tinggal sementara disini."

"Tapi-"

"Gue ga terima penolakan."

Kini matanya beradu dengan mataku. Aku hanya terdiam dan menunduk. Waktu semakin malam, aku memejamkan mataku yang sudah sangat berat. Seluruh tubuhku ngilu akibat serangan yang dilakukan ayahku.

Megan POV

Malam ini aku tidur diatas lantai yang sebelumnya sudah aku lapisi karpet tebal, karna ranjangku sangat sempit jika harus tidur berdua.

Bruggghhhhhh

Aku merasa ada sesuatu yang menimpah tubuhku sangat kuat, mataku masih sedikit terpejam tiba tiba terbuka sangat lebar.

"Astaga daraaa!!!"

Aku benar benar terkejut melihat Dara yang sudah tersungkur dari atas ranjang dan menimpah tubuhku. Dan anehnya dia tidak terbangun sama sekali, aku melirik jam yang masih menunjukkan jam satu dini hari.

Aku bermaksud membawa Dara kembali kepada ranjang. Kini tubuh Dara sudah berada di pangkuanku, wajahku dan wajahnya sangat dekat sehingga aku bisa melihat luka lebam itu dengan sangat jelas. Namun mataku beralih pada bibir pink milik Dara.

Cup

Aku mencium cepat bibir Dara. Dan segera membaringkan tubuhnya keatas ranjang. Aku menatap wajahnya yang masih terlelap.

"Maafin gue Ra."

Cahaya matahari sekan akan memintaku untuk segera sadar dari tidurku, terdengar suara kaki yang melangkah membuatku terbangun namun mataku masih terpejam. Dan aku bisa melihat bayang bayang Dara yang sedari tadi bulak balik.

"Gausah pura pura tidur. Bangun, ayo sekolah."

Suara milik Dara terdengar sangat dekat dan benar aku melihat wajah dara dengan jarak yang sangat dekat. Karna teringat kejadian semalam aku pun langsung mendorong tubuh Dara untuk menjauh.

"Auw Megan sakit!!"

"Lagian ngapain Lo deket deket. Gue kan kaget," ucapku bohong dan membantu Dara untuk bangun.

"Ya gausah dorong juga kali," Kini bibir Dara cemberut membuatku kembali gugup.

"Maaf."

"Yaudah aku mau mandi dulu."

"Hahh!! Akuu??" Dara tertawa heran.

"Gue maksudnya."









Hallo sayang sayangku
Ini banyak yang typo maaf banget
Masih pemula aku tuh💋

TBC💋

STAY HERETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang