{BAB 19} TERNYATA??

21 6 2
                                    

Author POV

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Author POV

Bau obat obatan yang sangat menyengat membuat Dara sesekali menutup hidungnya, ia tak henti hentinya mondar mandir sesekali menggigit kukunya. Berharap Megan bisa diselamatkan. Ribuan pertanyaan seakan akan mengantre didalam kepalanya, menyatu dengan nyeri yang ia rasakan.

"Dok gimana keadaan temen saya??" tanya Dara ketika melihat ada seorang dokter yang keluar dari ruang operasi.

"Lukanya cukup dalam, tapi jangan khawatir dan sekarang pasien akan dipindahkan keruang istirahat."

Dara hanya mengangguk faham. Setidaknya Megan masih hidup walaupun kini harus terbaring lemah dengan berbagai macam alat bantu medis, tangan kakunya ia elus dengan lembut. Berharap Megan segera membuka matanya dan kembali tersenyum.

Di Satu malam yang sama, sebuah motor gede membawa Nara dan Vania membelah jalanan yang masih ramai oleh kendaraan yang berlalu lalang.

Sesampainya dirumah Vania langsung bergegas membersihkan tubuhnya dan tak lupa untuk memasak telur setengah matang untuk mereka makan malam.

Vania menghampiri Nara yang sedang menerima telpon entah dari siapa, namun tebakan Vania pasti itu ayahnya.

Gue gak peduli, itu bukan urusan gue.

Vania menepuk pelan bahu Nara, "Ra!!"

"Eh Vania, udah selesai masaknya?? Aku laper hehe," rengek Nara dengan tangis yang dibuat buat.

"Siapa?? Ayah??"

"Gak penting!! Yang penting ayo kita makan!!"

Vania menuangkan nasi dan telur setengah matang favorit Nara, dan segera mendudukkan pantatnya pada sebuah kursi kayu.

"Kamu udah lama kenal Aurora??" tanya Vania antusias.

Nara hanya mengangguk sebagai jawaban. Berbeda dengan Vania yang kini tengah menatap kearah pintu.

"Kamu ngeliatin apaan sih??" Mata Nara mengikuti arahan jari telunjuk Vania.

Plaakkk

Sebuah tamparan mendarat dengan sempurna di pipi mulus Nara, namun tidak membuatnya meringis kesakitan justru ia hanya tertawa sinis.

"Gila Lo!!" pekik Aurora.

"Gue?? Gila?? Kalau gue gila, Lo apa?? Sakit jiwa hah??"

"Kenapa yang Lo bunuh Megan bego?? Gue suruh Lo buat bunuh Dara," jelas Aurora dengan mata yang melebar dengan sempurna.

"Maksud Lo?? Nara yang hampir bunuh Megan??" tebak Vania dengan raut wajah yang bingung.

"Aku bisa jelasin sama kamu, kamu tenang dulu," Nara mencoba meraih lengan Vania namun gagal.

"Lo harus tau!! Nara itu gak pernah serius suka sama Lo haha. Dia cuman manfaatin Lo selama ini."

"Jaga omongan Lo bngsat!!"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 25 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

STAY HERETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang