Megan POV"IHHHH Vania kamu bikin penasaran!!" pekik Dara sembari memanyunkan bibirnya.
"Eth Lo berani panggil nama gue??" Vania menyilangkan kedua tangannya dan menatap wajah lucu Dara.
"Menurut Lo siapa??" tanyaku curiga.
Aku bisa melihat wajah Vania yang berbohong sepertinya dia mengetahui sesuatu dan tidak memberi tahuku maupun Dara.
"Udah malem mendingan Lo berdua pergi ke kamar terus tidur!!" titah Vania mempersilahkan.
"Lo??" Aku melirik nya sebelum menarik tangan Dara untuk berdiri.
"Iya kamu mau tidur dimana?? Kamar ayah??"
Vania hanya tersenyum kearah Dara dan membaringkan tubuhnya diatas kursi panjang.
"Kamu mau tidur disini?? Nanti badan nya sakit sakit loh," Dara mencoba menyadarkan Vania.
"Yaudah ayo, biarin aja dia!!" Aku merengek dan menarik paksa lengan Dara. Untungnya Dara hanya pasrah.
"Cepetan tidur!!"
Aku melirik Dara yang hanya berdiri menatap jendela yang masih terbuka.
"Bentar gue tutup ini dulu."
"Apaan si Lo giliran sama sicurut panggilannya aku kamu giliran sama gue ahh."
Aku sedikit kesal kali ini.Kini tubuh Dara berbaring di sampingku ia menarik paksa selimut yang berada di tubuhku. "Terserah gue, mulut mulut gue!!"
"Tapi gue curiga Lo sebenernya-"
Gedebugh blush
Tangan nakal Dara menampar wajahku dan membuatku kaget bukan main, bagaimana tidak belum lima menit kini matanya sudah terpejam dengan mulut yang sedikit terbuka ditambah tangannya yang bergerak aktif seperti akan menghajar para musuh.
Dasar kebo.
Aku hanya menatap langit langit kamar dengan nuansa hitam putih, aku berusaha mengingat gadis yang tiba tiba menghajar ku tanpa ampun.
Tanpa sadar kini waktu menunjukkan pukul 01.35 WIB. Aku meninggalkan kamar Dara untuk mencari kamar mandi untuk menunaikan hajatku.
Ketika melewati ruang tamu, lebih tepatnya kursi yang sedang ditiduri oleh Vania, aku melihat seorang bapak bapak tengah memandangi wajahnya dengan sangat dekat.
"Kira kira itu bapa bapa ngapain ya?? Kayanya si bapak Dara itu?? Tapi ngapain mandangin wajah Vania sedekat itu gila!!" monolog Ku pelan hampir tak terdengar.
Kini tangannya beralih membelai rambut Vania, dan yang lebih gilanya lagi ia menempelkan wajahnya dengan wajah Vania, yang aku pikirkan adalah sepertinya pria itu mencoba untuk mencium bibir Vania.
"GILAAA!!" Tanpa sadar aku menjerit membuat Vania langsung menabrak wajah pria itu membuatnya meringis kesakitan.
"Ayah!! Ayah ngapain ??" Mata Vania membulat dengan sempurna dengan napas yang masih ngos ngosan.
"Raya sayangku, ini aku Aryo lelaki yang sangat kau cintai." Bukannya menjawab pria itu melebarkan tangannya ngarep Vania bakal peluk dia.
"Ayah!! Aku Vania!!"
"Aku kangen kamu sayang, aku pengen tidur sama kamu!!" Aryo mengigit bibir bawahnya menandakan bahwa ia benar benar sudah dikuasai oleh nafsu.
Kini aku melangkahkan kakiku mendekat kearah Vania yang mulai ketakutan.
"Ayolah jangan malu malu!!"
"Stop ayah stop aku takut !!" Vania menutup kedua telinganya dan memundurkan langkahnya karena kini jarak antara Vania dan Aryo sangat dekat.
Tanpa peduli Aryo terus terusan menggoda Vania. Membuat Vania geram dan menampar pipi Aryo sangat keras.
Plakkkk
"Berani main tangan lagi hah?? Asal kamu tau kenapa aku pilih Jalang itu dari pada kamu selama ini hah??"
"Kenapa??" Lirih Vania disela Isak tangisnya.
"Karna tubuh dia lebih menggoda dari tubuhmu,"
"Ayah jahat!!" Vania menunjuk dada bidang Aryo dan menangis di pelukanku.
Aku bisa mencium aroma alkohol yang tertempel di wajah Vania.
"Om saran gua kalo Lo mabok mabokan lagi, Lo tidur aja disana atau dimana ke, bahaya buat anak anak Lo. Otak Lo udah rada rada."
Aku sedikit membentak karena memang sepertinya Aryo setengah sadar.Brukkk
Tubuh kekar Aryo seketika jatuh tak sadarkan diri. Vania segera mendekat dan membangunkan Aryo karna ia khawatir.
"Megan gue harus apa?? Ini bokap gue kanapa??"
"Kebanyakan minum itu. Lo tenang aja!!"
"Megan !!" Tiba tiba Vania memanggilku dan menarik tubuhku untuk duduk dikursi.
"Dara bilang kalo ayah kecanduan alkohol."
"Terus??"
"Gue kaya mikir, apa mungkin ayah lakuin hal yang sama ke Dara??"
"Maksud Lo ??" Aku tidak faham dengan pertanyaan Vania.
"Maksud gue. Lo liat sendiri kan gimana gilanya bokap gue hampir mau perkosa gue??"
"Heem."
"Selama ini Dara tinggal sama ayah. Apa mungkin ayah udah apa apa in Dara ya. Apalagi kalo inget ucapannya yang tadi. Aaaa gimana ini??" Jelas Vania sambil terus menangis.
Aku hanya diam mencerna setiap kata yang diucapkan oleh Vania. Gila bener bener gila.
Batinku kesal."Megan!! Dara kasian Dara hm Megan gue gagal jadi kakak hmm aaa gue benci sama cowo ini." Tangis Vania menjadi jadi.
Tanpa pikir panjang aku langsung membawa tubuh pria itu kesebuah kamar yang lumayan besar dan menguncinya dari luar.
Vania hanya cengo melihatku yang gagah.
"Gila Lo keren banget."Aku hanya tersenyum, dan mengajaknya untuk tidur lagi. Ya karna masih malem juga kan.
"Bertiga??" tanya Vania tidak percaya ketika melihat ranjang dihadapannya sudah dikuasai oleh Dara.
Aku menatap tubuh Dara dengan seksama,
Apa iya luka luka yang ada dilehernya itu sebenernya bukan luka tapi ulah ayahnya yang gila itu?? Apa iya Dara diperkosa ayah kandungnya sendiri. Engga engga pasti Dara lawan kan dia kuat. Gue baru cium aja langsung ditampar kuat bgt lagi.Tapikan Dara kebo tidurnya. Kalo dia ga sadar terus em."Engga ah gua gamau jadi orang ketiga. Mendingan gue disini aja." Suara Vania membuyarkan lamunanku.
Kini Vania membaringkan tubuhnya di lantai namun sebelumnya sudah ia lapisi dengan selimut yang ia tarik paks dari tubuh Dara.
"Yaudah gue tidur samping Lo aja."
"Jangan lah!!"
Tidak memperdulikan omongan Vania aku langsung tidur disampingnya dan menutup telingaku dengan tangan karna suara dengkuran Dara sangat kuat.
"Gila adek Lo cantik cantik kebo berisik pula."
"Tapi Lo tergila gila huh."
Omongan Vania membuatku bungkam. Dan tersenyum singkat sebelum akhirnya mataku benar benar tertutup.
.
.
.
.
.Hallo hai guys
Gimana nih ada kesel ga sama Aryo.?Jujur author kesel banget sama dia huh.
Tinggalkan Vote dan komen ya sayang sayangku💋💋💋
Lopyu segede dunia🔥
KAMU SEDANG MEMBACA
STAY HERE
General FictionBagi DARA ALFIRDA hari harinya seperti neraka.Pasalnya, mentalnya dihajar habis habisan oleh pembully yang ganas. Hingga pada suatu hari seorang murid baru mengubah hidupnya.. Siapakah Dia?? HANYA SEBUAH CERITA JANGAN MENILAI SESEORANG LEWAT COVERN...