Beberapa hari seusai Esa liburan bersama Viria dan Karin. Pria itu datang ke rumah baru Zion. Tentu saja untuk menyampaikan tentang kasus yang tidak sengaja dia temukan beberapa hari yang lalu.
Di kesemptan itu, Zion memberikan seuntai rambut panjang berwarna cokelat keemasan milik Helia pada Esa. Ia hanya mau memastikan, kalau dugaannya salah.
Apalagi ia juga sudah tau latar belakang Helia sebelum menjadi anak angkat keluarga Sagara. Memang ia tidak tau lebih banyak kenapa ibunya Helia menjadi pelayan di keluarga Sagara dulu.
Dan nama belakang Helia, dengan marga keluarga Nakapara itu sama. Zion yakin pemberian nama belakang pada Helia bukan sekedar iseng belaka.
Apalagi kalau kematian Anindra Gelvara, adiknya. Ada kaitannya dengan Yuva Keshav Nakapara. Anak sulung dari Pranav Nakapara. Tapi Helia? Jujur saja Zion mengharap Helia tidak ada ikatan darah dengan keluarga Nakapara itu.
Esa heran. Jauh-jauh datang dari rumahnya ke rumah baru Zion, namun sampai disini ia hanya di beri seuntai rambut wanita itu.
"Hubungan Helia dengan Yuva apa?" Esa bertanya.
"Gue cuma mau pastiin, kalau kekhawatiran gue nggak bener, apalagi nama belakang Helia sama marga Nakapara itu sama. Sekali lagi, gue butuh bantuan lo Sa,"
Tidak mudah untuk kembali ikut campur dalam keluarga Nakapara. Esa tau seberapa besar pengaruh keluarga Nakapara, bahkan ketika salah satu anggota Nakapara sedang jalan-jalan, mereka tak pernah luput dari pengawasan beberapa pengawalnya.
Lebih tepatnya, keluarga Nakapara itu, mereka nyaris sama dengan keluarga Shailendra. Namun pengawasan keluarga Nakapara lebih ketat, apalagi mereka aktiv dalam bisnis gelap, dan berhubungan langsung dengan mafia meksiko. Sebut saja mereka salah satu cabang sindikat kejahatan itu.
"Zi, kali ini gue nggak yakin, apalagi untuk mengambil sampel yang sama dari mereka itu cukup sulit. Banyak pengawal sana-sini, gue bahkan kehabisan ide harus gimana biar bisa dapat sejumput rambut dari salah satu anggota keluarga Nakapara,"
"Karin belum mengundurkan diri kan?" tanya Zion kemudian.
Ia tau memakai kekerasan hanya akan menimbulkan korban. Nakapara, bukan keluarga yang harus di remehkan. Tapi mengenai pelacur? Bisalah Karin memerankannya. Toh, wanita murahan itu sudah di celup sana sini.
Esa memikirkan Karin juga. Tapi, yakin? Karin bahkan pernah bilang kalau ia sudah bertatap muka dengan Yuva di pesta malam itu.
"Lo ada dana berapa? Kali ini cukup berat pekerjaannya,"
"Berapa aja, terserah Karin mau minta berapa," balas Zion.
Jujur saja, masalah uang Zion tidak terlalu mempermasalahkan. Toh, semua uang yang di dapatkan di keluarga Shailendra belum sepenuhnya bersih.
Esa masih tampak menimbang. "Karin juga butuh pengawalan. Gue takut dia pulang tanpa nama, kasihan adek-adeknya masih kecil."
"Gampang, itu bukan masalah, gue bisa kirim beberapa bawahan ayah buat awasin Karin__ Anggota Taraha yang lain emangnya nggak bisa ikut sama Karin?"
Esa menggeleng. "Mereka sibuk sama pekerjaan mereka masing-masing, dan selama satu minggu ini ada dua puluh orang yang mutusin mengundurkan diri dari Taraha."
Cukup heran. Padahal gaji yang mereka dapatkan ketika bekerja untuk Taraha tidak sedikit, tapi... kenapa bisa?
"Lima pengawal untuk ngawasin Karin, cukup?" tawar Zion.
Sungguh demi mengungkap kematian adiknya, dan juga demi untuk mengetahui hubungan antara Helia dan keluarga Nakapara, ia rela merogoh saku sebanyak-banyaknya.

KAMU SEDANG MEMBACA
ZION'S INFERNO
Romansa[DARK ROMANCE STORY] Zion pernah bertemu dengan gadis kecil, namanya Helia. Ia bertemu Helia saat acara pertunangannya berlangsung. Ia mengingat sosok gadis kecil itu, hingga waktu mempertemukan mereka kembali, namun gadis itu bukan lagi pelayan mel...