Chap 9

371 25 2
                                    

Hinata dan Tsukishima berjalan-jalan di sekitar sekolah. Tsukishima beralibi ingin kencan, tapi sebenarnya ia memikirkan untuk bertanya pada Hinata bagaimana bisa ia akan dinikahkan dengan 5 orang sekaligus.

"Tsuki, sepertinya Oikawa-san tidak menyukaiku, aku tadi disenggol sengaja olehnya dan terjatuh, kakiku lebam," ucap Hinata menunjukkan lututnya yang terluka.

Tsukishima mengeceknya, dan lebam itu sudah membiru. Ia mengelusnya dan menatap Hinata. "Kau tahu? sebelumnya aku tak seromantis ini, bahkan mencari pujaan hati, dan tiba-tiba Akiteru-nii bilang aku dijodohkan, ternyata kau," ucap Tsukishima sembari geleng kepala. Hinata terkekeh.

"Hinata...apa alasanmu, menikahi kami berlima?"

Obsesi

Oikawa dan Kuroo mengikuti Tsukishima dan Hinata. Mereka mendengar percakapan keduanya dan ingin mencoba membuntuti mereka, kali saja mereka mendapat informasi baru.

"Apakah tak apa? kau sudah menunjukkan ketidak senanganmu akan Hinata, kenapa?" tanya Kuroo pada Oikawa.

Yang ditanya diam, masih bersembunyi di semak-semak dan memantau keduanya. Lalu menoleh, "Aku menyukai Iwa-chan, tapi dia sudah kencan dengan si sapi, mereka jadian dibantu si kecil itu. Saat aku mencoba menyukai Tobio-chan, dia sudah dijodohkan dengan si mungil itu," ucap Oikawa berambisi. Ia sangat membenci Hinata.

Kuroo diam, memang sangat kesal saat pujaan hatimu bersama orang lain, yang bahkan kau lebih lama mengenalnya daripada orang lain.

"Aku ingin tahu kenapa Hinata menikahi 5 lelaki, walaupun aku tahu dia tipe submissive idaman. Tapi, kenapa maruk sekali?"

Mereka kembali mendengarkan Hinata berbicara.

"Hinata...apa alasanmu menikahi kami?"

Hinata diam, lalu mengepalkan tangannya di pangkuan. Menatap Tsukishima kembali, "Bisakah bicarakan nanti? kau tidak merasakannya?" dengan suara sangat kecil Hinata berkata, namun Tsukishima mengerti, mereka di buntuti.

Sedangkan Oikawa dan Kuroo tidak bisa mendengarnya. Ingin mendekat tapi susah. Bergerak sedikit dan menginjak daun-daun jatuh, akan menimbulkan suara, lagian kenapa tidak disapu sih!?

"Kita bicarakan saat kita dipenginapan kita, kedap suara kan? Apa kau keberatan jika yang lain tahu?" Hinata menggeleng. Mereka sengaja berbicara dengan suara kecil agar tidak terdengar.

"Calon suamiku harus tahu semua, aku akan meminta Akaashi-san, dan Kenma untuk datang bersama para 'mama' tim lain, hanya itu, setelah makan malam," Tsukishima mengelus pipi Hinata lembut, tanda-tanda...

*sebenarnya aku rada aneh, mereka di anime toxic relationship gitu, tapi disini beda🙏🏼😭

Yah, apa yang kalian pikirkan terjadi. Kedua daging tak bertulang itu saling menempel, menimbulkan pekikan 2 orang, kalian tahu siapa. Namun, Hinata dan Tsukishima tak peduli, suruh siapa menguntit. Sekitar 2 menit dan keduanya saling menjauh, hanya kecupan hangat penuh kasih sayang tanpa tuntutan.

"Kau tahu Hinata? sepertinya, kau mematahkan kutukan, dimana ada seorang 'pangeran' berhati es, bertemu dengan seorang 'putri' yang menjadi obat kutukan itu," Hinata terkekeh, mengecup pipi Tsukishima secepat kilat, lalu menariknya keluar gedung sekolah.

Meninggalkan decakan dikedua mulut kapten voli itu.

"Mereka menyembunyikan sesuatu," gerutu Oikawa.

"Kenapa mereka tak mengatakannya saja? kita bisa menjaga rahasia," ucap Kuroo dengan percaya diri, padahal belum tentu juga mulutnya sesuci mulut Kita Shinsuke.

Obsesi [Hinata Harem]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang