Chap 11

256 24 0
                                    

Pertandingan pertama sudah dimulai, Hinata dengan antusias mendukung kedua calon suaminya bergantian.

"Kenma!" teriak Hinata saat bola dikuasai Nekoma.

"Akaashi-san!" teriak Hinata jika bola dikuasai Fukurodani.

Ushijima dan Iwaizumi menatapnya lucu, "Susah juga ya, untung kita tak saling bertanding nanti," ucap Iwaizumi yang diangguki Ushijima.

Kunimi dan Kindaichi menghampiri Iwaizumi. "Ma, Pa, kami ingin jajan tapi uang kami habis. Minta uang," ucap Kunimi kurang ajar dimata orang lain, namun bagi keduanya sudah biasa.

Ushijima memberi Kunimi 2.000 Yen dan Iwaizumi memberi Kindaichi 1.000 Yen, begini-begini Kindaichi jajannya lebih sedikit dari Kunimi, jadi Kunimi sebagai anak Papa harus memiliki jatah lebih banyak.

"Terimakasih Ma, Pa, kami jajan dulu," mereka keluar dari gym, Ushijima gemas sendiri lalu menarik Iwaizumi untuk duduk lebih mendekat.

"Jika kita sampai jenjang pernikahan, kita buat anak kembar seperti itu ya," Iwaizumi menaboknya dan fokus menonton, padahal jika dilihat lagi, dia sedang menetralkan rasa malunya.

Daichi dan Sugawara tak kalah romantis, mereka sedang duduk di dekat pintu dengan Hinata di tengah-tengah mereka. Mendukung tim yang bertanding sembari bercerita ria, sudah seperti keluarga cemara.

Kuroo yang sedang lelah juga di dukung Yaku dari luar lapangan, walaupun bukan pertandingan sungguhan, Kuroo sudah diberi jaminan jika menang akan dimasakan Yaku makanan favoritnya.

Jarang-jarang Yaku memasak, maka dari itu ia tak menyia-nyiakan kesempatan.

Semi dan Tendou juga sedang mendengarkan cerita Goshiki, (author ini shipper tendou uke yaw). Sepertinya aku hanya menceritakan suasana para ayah dan ibu tim ya, tak apa, terlihat tenang seperti ombak, yang mana kala akan dilanda bencana karena terlalu tanang.

Suna dan Kitashin sedang mengobrol tentang tim sebelum Aran datang membawa seplastik bakpao daging.

"Wah, Aran-san terkena racun bakpao Hinata? Tumben sekali membelikan kami bakpao," ucap Suna, saat dia ingin mengambil satu, Aran menjauhkan plastik itu dan ditatap bingung si sipit.

"Ini untuk Shinsuke, dia yang minta," Aran memberikan itu ke Kitashin dan diterima baik, mereka berjalan bersama meninggalkan Suna yang menghela nafas.

"Kelihatannya pacaran mereka biasa saja, bahkan hubungan mereka terlihat datar,"

Aran dan Kitashin menuju tim gagak, mereka ini jarang sekali berinteraksi dengan tim ini. Sesekali mereka akan mengobrol hal random, walaupun hanya hal kecil, itu akan mengurangi kecanggungan mereka.

"Suga," panggil Kitashin membuat Sugawara dan Daichi menoleh, Hinata masih fokus menonton pertandingan. Karena tinggal detik-detik terakhir setelahnya Shiratorizawa akan bermain, ia sangat suka melihat serve Ushijima, itu keren!

"Ini, aku belikan untuk Hinata. Sepertinya ia senang sekali melihat pertandingan, bagaimana dia do tim?" Sugawara mengajak duduk Kitashin di sampingnya.

"Lumayan, servenya masih sedikit buruk, ia selalu dimarahi Kageyama. Untuk block tidak usah ditanya, aku dan yang lain menantikan camp terakhir dan turnamen terakhir kami sebagai kelas tiga," ujar Sugawara.

Kitashin mengangguk setuju, camp pelatihan akan diadakan di musim panas 3 bulan lagi, dan turnamen akan diadakan 1 bulan setelahnya.

Untuk ternamen besok, akan diadakan di Shiratorizawa, Karasuno tidak perlu jauh-jauh.

Kali ini, Itachiyama dan Kamomedai akan ikut juga dalam camp pelatihan, inilah saat dimana si anti kotor bertemu dengan orang yang berani kotor, berani kotor itu baik ya..

Obsesi [Hinata Harem]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang