"Hati-hati di jalan nanti, berdoa selamat sampai tujuan ya," ucap Kitashin pada Sugawara, mereka sedang berpelukan karena mereka tidak akan bertemu dalam waktu lama ini.
Yang pulang hari ini Inarizaki, Aoba Johsai, Karasuno, dan Shiratorizawa, Inarizaki akan pulang besok bersamaan Fukurodani.
Kenma dan Akaashi sedang memonopoli Hinata, mereka berpelukan layaknya teletubbies. Para jamet itu hanya memandang diam, mau bertanya lagi tapi kapok dengan ceramah Kitashin kemarin.
"Hinata, kuharap kita akan melawan sampai kita lulus," Hinata memandang Lev yang menyodorkan tangan, lalu mereka bertos ria, Akaashi sih tidak peduli, beda dengan Kenma yang sudah memincing tajam.
Kalau ditanya kenapa? jawabnya, 'Aku curiga dengan bocah ini, entah kenapa aku selalu merasakan hawa persaingan,' oya oya oya, apa ini? Apa akan ada sesuatu? Hihihi.
"Shoyo, hati-hati. Kabari aku jika sudah sampai," Hinata memberikan jempol pada Kenma, ia menatap keduanya lalu menyuruh mereka menunduk.
chu
chu
Mereka bersemu, yang lain untung tidak melihat. Hinata nyengir kuda sebelum menghampiri Kunimi yang mencoba menarik Iwaizumi masuk, ada ajang tarik Iwaizumi antara Kunimi dan Ushijima.
"Kunimi, kau hati-hati juga ya!" ucap Hinata, Kunimi melepaskan salah satu tangannya untuk mengelus rambut Hinata sebentar sebelum kembali menarik Iwaizumi.
"Ushijima, kita masih satu kota. Tak perlu menarikku seperti ini,"
"Tidak, kau ikut bus kami. Saat sampai kau baru boleh pulang,"
"Heh sapi, Iwa-chan sudah menolaknya. Ku ini pemaksa sekali!"
Tinggalkan mereka, Karasuno sudah memasuki bus dan melambaikan tangan pada yang lain. Shiratorizawa dan Aoba Johsai menunggu acara tarik menarik itu selesai sembari bercengkrama sedikit.
"Mad dog! Gigit si sapi itu!"
"Kusokawa!"
tin tinnn
Bus Karasuno pergi dari halaman Nekoma, karena menunggu Shiratorizawa dan Aoba Johsai akan menunggu waktu lama tentunya, akhirnya duluan saja.
Obsesi
Hinata yang duduk bersama Yamaguchi menatap jendela luar dimana matahari pagi sangatlah indah. Sebelum pulang, mereka akan mencari tempat makan, karena mereka akan sampai sekitar pukul 1 siang dan ini sudah pukul 11, anak-anak terutama Hin-Tan-Noy ini trio pemakan segalanya, meleng dikit aku yang dimakan. rorr
"Kita makan curry saja hari ini, membelanjakan kalian membuat dompet melayang," ucap Ukai mengiring mereka turun di sebuah restoran.
"Itukan uang kas kami, Ukai-san bahkan tidak ikut kas seperti Takeda-sensei," ucap Hinata, Ukai terdiam sedangkan Takeda menahan tawanya, mereka memilih masuk dan tidak memikirkan uang itu lagi.
"Padahal kita kas setiap masuk latihan, kan Kageyama?" Kageyama hanya mengangguk dan mendorong Hinata ikut masuk.
"Kalian sadar tidak sih jika Bokuto-san memiliki prasangka buruk pada kita semua?" tiba-tiba saja Tsukishima berkata demikian, setelah duduk dan memesan mereka ditodongkan dengan pertanyaan seperti itu.
"Bukannya dia bodoh ya? Aku malah mengira jika yang berprasangka buruk itu Ushijima-san, lihatlah wajahnya seperti pembunuh bayaran," ujar Kageyama, ia sebenarnya juga kesal karena ia tidak diterima di Shiratorizawa tapi Ushijima diterima.
KAMU SEDANG MEMBACA
Obsesi [Hinata Harem]
RandomHinata Shoyo, tidak akan menyangka jika hidupnya seperti berada di sangkar, namun sangkar emas yang berkilau. membuatnya tidak bisa bergerak bebas di udara. latih tanding yang awalnya menyenangkan dan panas menjadi neraka bagi semua, untuk hinata ya...