Chap 2

1.8K 112 5
                                    

Hinata yang dikerubungi para anggota voli merasa perutnya sakit, ingin muntah saja, rasanya juga engap. 'Ie Shoyo! Kau harus menghormati orang yang ingin mengenalmu' batinnya tersiksa.

Bahkan, si duo Miya dari Inarizaki itu menatapnya tanpa henti. "Woahh kakkoina~ apakah ini Shoyo-kun yang sering dibicarakan sebagai raksasa kecil baru?" ucap Miya berambut kuning, Hinata tidak tahu namanya karena belum juga kenal.

"Atsumu, sepertinya dia takut denganmu, karena wajahmu terlihat mirip orang cabul," ucap si Miya berambut abu, ah! Hinata mendengarnya, pria berambut kuning adalah Atsumu.

"Yamete Osamu! Kau ini! Sana dekat dengan Yaku-san, dia terus digoda oleh Suguru disana," pria yang dipanggil Osamu itu menatap sang kembaran datar, "Kau kira aku bodoh? Nohebi tidak diundang kemari, bahkan Yaku-san pergi bersama nomor 2 Karasuno." ujarnya lalu menghampiri Kita yang sedang berbicara dengan kapten lain.

Atsumu menatap nyalang Osamu sebelum kembali menatap Hinata, "Nah, Shoyo-kun, ingin belajar servis bersamaku?" Hinata yang tadi takut mengangguk, mengabaikan anggota voli lain menatap kemusuhan pada Atsumu.

Seseorang berponi miring menatap Atsumu sinis, tidak senang, "Kau hanya memikirkan dirimu sendiri," desisnya, memilih ikut pergi bersama yang lain. Ah! Kenma tidak disini, dia tadi sebelum Karasuno kemari sudah menuju kamar asramanya untuk main konsol game, biasa anak wibu.

Hinata menatap tidak mengerti anggota lain yang pergi, lalu menatap Atsumu yang tersenyum penuh arti menatapnya. Terlihat seperti Ushijima saat tersenyum, Hinata pernah melihatnya, dan itu membuatnya ingin menangis.

"N-ne Atsumu-san?"

"Ah! Yatta! Kau tahu namaku??" ucapnya semangat, Hinata mengangguk kaku, "Tadi kembaranmukan memanggilmu, jadi aku tahu namamu. Ne, apakah kita jadi latihan servis?" Atsumu menagngguk, dia menuntun Hinata mendekat ke anggota timnya yang lain.

"Yo! Loyo, lihatlah siapa ini. Ne Shoyo-kun, kita akan berlatih servis, ingin menunggu Kita-san?" tanyanya yang tidak dimengerti Hinata, ia berpikir jika anggota rubah memang jika berbicara secepat itu?

"Kau harus berbicara lebih pelan, dia tidak mengerti karena belum terbiasa, Atsumu.." pria yang dipanggil loyo oleh Atsumu tadi menatap Hinata dari atas kebawah, "Ah, si mini Karasuno. Kau ingin belajar servis dengannya ya? Oh, namaku Suna Rintarou, senang bertemu denganmu. Atsumu, bilang Kita-san aku ke minimarket depan membeli makan, jadi dia tidak perlu memarahiku jika aku telat latihan." ucapnya panjang lebar, membuat mata bulat Hinata mengedip tak faham. Sedangkan Atsumu hanya mengangguk.

Pria itu pergi meninggalkan keduanya. Ah, iya. Inarizaki walaupun baru besok latih tandingnya, mereka akan latihan fisik sebentar, walaupun ini masih terbilang siang? Baru pukul 11,yang lain bahkan masih meregangkan tubuh mereka yang baru datang karena perjalanan jauh.

Obsesi.

"Kenma! Kau tidak akan keluar asrama sampai besok? Tidak ingin menyapa Akaashi?" yang dipanggil menggeleng, sangat fokus dengan gamenya. "Ini kebih menarik daripada bertemu Bokuto-san dengan suara berisiknya." jawabnya pelan.

Kuroo menghela nafas, "Setidaknya kau menanpakan diri, membantu Yaku memasak bersama yang lain, membantu Lev memberi makan kucing, atau sekedar berinteraksi. Jika kau terus seperti ini, orang lain akan takut padamu." ujar Kuroo membuat Kenma bingung.

"Untuk apa mereka takut denganku? Padahal aku yang takut mereka,"

"Mereka yang akan takut kau, karena matamu seperti panda, tubuhmu kurus kering, bahkan dengan kulit pucat itu." ia membenarkan gorden yang semula tertutup menjadi terbuka. "Buka, agar matamu tetap bisa melihat dengan jelas. Melihat gawai di tempat gelap semabari tiduran membuat matamu rusak," setelahnya ia pergi, sudah malas untuk menasehati temannya ini.

Obsesi [Hinata Harem]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang