Part 7. Sepupu Fleya

21 12 2
                                    

Hayo hayo up 3 part nih seneng gak sih huh gak yah kurang nunggu dong hahaha

Jangan lupa vote end komen guysss
Kalian bisa mampir ke akun sosmed ku juga: TT: penulis_abadi sama Givenyof
Ig: Theonly.yof07

Happy reading...!!!
Welcome to Tegak Dan Kenangannya

****

"Sane ning kene hm?" tanya sepupu Fleya yang bernama Biyan itu. (Kenapa di sini hm?)

"Main," jawab Fleya apa adanya.

"Kenapa sama mereka?" tanya Biyan lagi.

"Ngumpet," celetuk Cika dan Lisa membuat Biyan menatap mereka berdua dengan sangat tajam.

"Uwis pinter yah ngumpet sing yong hm," ucap Biyan. (Udah pinter yah ngumpet dari gue hm)

"By, gue gak suka lu kaya gini," lanjutnya dengan suara yang menyeramkan.

"Jangan mulai deh!" ketus Fleya.

"Gue gak suka lu deket-deket sama cowok," tutur Biyan.

"Astagfirullah heran gue kenapa dapat sepupu posesif kaya lu," geram Fleya.

Fleya begitu frustrasi dengan sepupunya ini sebab dia melarang Fleya deket-deket sama cowok, main sama cowok ataupun hal lainnya. Biyan terlalu posesif ke Fleya entah karena apa, bukan karena suka ataupun apa karena dia tidak mau Fleya kenapa-napa makanya Biyan kaya gini.

Wajar saja jika Biyan bersifat seperti ini, bahkan orang-orang mengira bahwa Biyan dan Fleya pacaran hingga waktu lalu Fleya di bully habis-habisan sama cewek yang suka dengan Biyan. Gimana gak di kira pacaran mereka berdua selalu jalan bareng, kemana-mana bareng bahkan tangan Fleya di gandeng oleh Biyan membuat semua cewek iri ke padannya.

"Jangan deketin Fleya," ancam Biyan ke arah Adit dan Rehan yang jaraknya sedikit jauh darinya.

"Biyan!" kesal Fleya.

"Diem atau gue gak bakal bolehin lu keluar rumah sama sekali," ancam Biyan.

"Lu bisa gak sih nurut sama gue, lu terlalu egois gak sih, lu gak mikir apa kedepannya hah?!" tanya Biyan.

"Gue kaya gini karena lu, kalau lu gak kaya gini gue gak bakal kek gini," lanjut Biyan.

"Lu risih bukan? Kalau lu risih lu nurut sama gue bukan kaya gini, kesel gue sama lu kapan berubah coba," pasrahnya.

"Serah gue!" Ketus Fleya yang langsung berlari menjauh dari sepupunya itu.

'Gue kaya gini karena sayang sama lu, gue gak mau lu terluka Fley,'

****
Di jembatan kecil terlihat seorang gadis kecil duduk sendirian, dia menatap sendu ke depan sana. Tak terasa buliran kristal turun dari mata indahnya itu, dia terisak dengan dada yang ia pukul-pukul. Lalu teriakan kesakitan terdengar dari bibir mungil nan puncat itu, suasan di situ semakin menyakitkan bagi gadis kecil malang itu tanpa sadar jika di belakangnya terlihat ke dua manusia memandang sendu ke arahnya.

Tubuh mungil itu lantas merosot ke aspal, dia tidak sanggup lagi dan dia tidak bisa menahan bobot tubuhnya yang masih bisa di bilang mungil dan tidak berat juga. Karena merasa sangat pusing dan lemas gadis kecil itu hampir terjatuh lagi namun tubuhnya ada yang menahannya dari ke dua sisi, lantas dia menengok dan tersenyum ke arah ke dua sahabatnya Lisa dan Cika.

"Are you oke?" tanya Lisa.

"No," jawab Fleya dengan sangat lemah.

"Jangan kaya gini lagi Fley gue mohon," pinta Cika yang menahan tangisnya.

"Sakit," tutur Fleya.

"Mana yang sakit hm?" tanya Lisa yang sudah menangis itu.

"Ini." Tunjuk Fleya ke arah dadanya.

"Ada kita di sini oke, nangislah semau mu sampai tenang jangan di pendem nanti tambah sakit," ucap Cika.

"Makasih udah selalu ada di samping gue, maaf gue ngerepotin terus," tutur Fleya yang di beri gelengan dari kedua sahabatnya.

"Ini sudah tugas kita!" kesal Lisa dan Cika.

Persahabatan mereka sangat patut di contoh, mereka saling merangkul sama lain di saat suka maupun duka. Walaupun sifat mereka yang sangat random dan di luar nalar mereka selalu kompak ketika hal seperti ini terjadi, di persahabatan mereka tidak ada yang namanya merusak kepercayaan, bubar ataupun hal yang sering terjadi di lingkup pertemanan.

Sifat-sifat yang biasa terjadi di dalam pertemanan tidak berlaku buat persahabatan mereka bertiga, bermain dengan teman yang lain ayok tidak ada yang namanya cemburu, iri dan hal lainnya.

Carilah sahabat yang selalu ada di saat suka maupun duka bukan yang datang di saat bosen dengan teman barunya ataupun ada maunnya. -->> Cikflas

"Haha sudahlah kalian sahabat terbaik gue deh," ucap Fleya yang sudah ketawa.

Tawa itu tawa kesakitan atau tawa terpaksa agar terlihat baik-baik saya by?. -->> Pengagum Luka

"Gak usah ketawa kalau terpaksa," sungut Lisa.

"Sok hahaha padahal tadi hihihi," sindir Cika terang-terangan.

"Iya mana pukul-pukul dadanya lagi sambil teriak," sahut Lisa.

Lihatlah baru beberapa menit mereka kalem sudah kembali lagi dengan sifat aslinya yang sangat gila itu, rasanya detik ini Fleya ingin mencakar dan memanipulasi kedua temannya itu agar waras lagi dan tidak kembali gila seperti ini. Kalau bisa biarkan dia mencuci otak kedua temannya hinga waras dan otaknya bekerja dengan baik lagi.

Bawa ke rumah sakit jiwa juga gak papa mungkin biar waras mereka berdua atau gak di rukiah semoga setannya keluar, tapi nihil mana tega Fleya kaya gitu ke temannya gak bakal mungkin.

****

Gimana gimana gimana??
Selalu selalu merana
Hahaha oke seru
Ada yang punya sepupu posesif tungguin part selanjutnya oke bye bye

Tegal Dan Kenangannya Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang