Part 10. Latihan

14 7 0
                                    

Hay guys ketemu lagi dengan saya silahkan di baca
Jangan lupa vote+komennya
Tandain yang typo terimakasih
Happy reading

****

Fleya yang baru sampai ke rumahnya yang sepi dan gelap mengabaikan semua itu, lalu dia langsung beranjak masuk ke kamar karena dia lelah letih lesu pokoknya 3L.

"Ternyata capek juga ya," gumamnya yang sudah ambruk di kasur kesayangannya.

Hazel coklat dengan sedikit sipit itu menatap kosong ke arah langit-langit kamar miliknya entah apa yang sedang dia pikirkan, nafas yang di buang sangat kasar terdengar di keheningan malam ini.Pikiran yang sangat kacau membuat seorang gadis kecil berumur 11 tahun itu memejamkan matanya sangat lama sebelum deruan nafas yang semulanya sangat berat menjadi teratur dan mengalun indah di malam dingin saat ini.

'Apa yang terjadi di hari esok itulah takdir yang harus kau terima tanpa bantahan'

Bertahanlah sebelum dia datang menjemput dengan sendirinya. -->> Tegal Dan Kenangannya

Sang mentari terbit dari timur seraya membangunkan makhluk bumi yang masih terbaring nyenyak di kasur empuknya, ia mengintip melalui celah jendela dengan tak punya rasa sehingga sang makhluk bangun dengan malasnya sama halnya seperti gadis kecil umur 11 tahun itu.

"Ughhh udah pagi kah," gumamnya dengan suara khas bangun tidur.

Fleya pun turun dari atas kasur lalu melangkahkan kakinya ke arah lemari setelahnya menyabar baju seragamnya dan masuk ke kamar mandi, tak butuh cukup yang lama pintu kamar mandi terbuka menampakkan kuntilanak kecil ralat Fleya yang sudah rapi dengan baju seragam pramukannya.

"Perfect," beonya yang menatap pantulan dirinya di sebuah cermin besar di dalam kamarnya.

Menyabar tas ransel kecilnya ia lantas melangkah keluar menuju dapur untuk mengambil botol minumannya, setelahnya ia pergi ke depan untuk berpamitan ke pada ke dua orang tuanya dengan roti rasa coklat di genggaman tangan mungilnya itu.

"Morning Bunda end Ayah," sapanya dengan senyum manisnya.

"Pagi juga tuan putri kecil," sapa balik ke dua orang tua Fleya.

"Bunda abang kapan pulang?" tanyanya dengan tatapan sendu.

"Abang pulang kalau Adek kelas 8 smp," jawab Bunda Indri.

"2 tahun lagi dong," lirih Fleya yang di balas anggukan oleh sang Bunda.

"Abang gak kangen apah sama kita bertahun-tahun di negeri orang, Fleya marah sama abang!!" kesal Fleya dan beranjak pergi.

****
Kali ini gedung serba guna ramai dengan suara riuh dari anak berseragam pramuka lengkap sebelum datang seseorang dengan raut wajah tak enak di pandang, dia Fleya Handoyono Putri yang mampu mengheningkan suara riuh di tempat itu.

"Kenapa belum berbaris?" tanya Fleya dengan suara tegasnya.

"Kami baru datang Fley," ucap anak laki-laki yang memang baru datang 1 menit sebelum Fleya.

"Nyong takone sing mbarang mau teka!" bentak Fleya. (Gue tanyanya sama yang teka sedari tadi)

Mereka diam tak bergeming dan mereka juga sadar harusnya langsung latihan wajar jika Fleya marah seperti ini. Fleya yang melihat itu hanya menghembuskan nafasnya dengan sangat kasar dan mulai beranjak ke depan, menarik nafas dalam-dalam dengan hitungan detik suara tegas dan lantang andalannya keluar tanpa aba-aba membuat mereka semua panik tak karuan.

"UNTUK SEMUANYA DALAM HITUNGAN KE 5 BELUM BERBARIS SIAP-SIAP PUSH AP 10X!!" teriak Fleya dengan suara khasnya.

"1,"

"2,"

"3,"

"4,"

"5,"

Setelah melihat barisan yang sudah rapi Fleya tersenyum penuh kemenangan dan mulai memberi aba-aba sesuai gerakan PBB.

"Setengah lencang kanan grak,"

"Tegak grak,"

"Lencang kanan grak,"

"Jalan di tempat grak,"

"Maju jalan,"

"Berhenti grak,"

Gerakan demi gerakan sudah mereka kuasai dengan sangat lincah, sekarang hanya gerakan beserta yel-yel setelahnnya beristirahat sejenak untuk mengurangi rasa lelah.

"Whaha anda meremehkan kami? Lihatlah kami, kami adalah!" ucap Fleya dengan aura khasnya.

"Sd Bumi 01 yang bergerak membungkam orang yang meremehkan kami, satu tempat satu keinginan satu piala akan menjadi milik Sd Bumi 01 tanpa kecurangan!!" jawab kelompok Fleya dengan suara khas mereka jangan lupa gerakan yang memukau itu.

"Bumi ini milik kami maka kami akan menarik kemenangan dengan kepintaran yang kami miliki, SD BUMI 01!!" teriak Fleya.

"Jaya jaya jaya bersatu kita menang bergerak mencari kejayaan, LOVE STORY SBUMI01!!" balas kelompok itu dengan serempak tanpa kecuali setelahnya tepukan tangan terdengar menggema di gedung itu.

Prok

Prok

Prok

"Good keren kalian semangat ya," puji Fleya ke arah rekan-rekannya.

"Lu juga keren banget kok," ucap mereka semua.

"Nyanyi dong guys!!" pinta anak cowok.

"Nyanyi apa emang?" tanya Cika.

"Arabic song yang viral itu," ucap Riski.

"Al-hijrotu," timpal Alek.

"Alhijrotu rihlatu Hâdînâ , Hamalal islâma lanâ dînâ," nyanyi Fleya yang secara tiba-tiba membuat mereka melongo tak percaya kepada Fleya, namun mereka urungkan untuk mengucapkan ucapan pedasnya karena suara Fleya begitu merdu.

"Fasalâmullâhialâl Hâdî , Wal kaunu yuroddidu ãmînâ,"

"Rohalash-shiddîquanid-dâri , shuhbati khoiril abrôri,"

"Sholawâtullâhi tubârikuhu , Mala-ad-dunyâ bil anwâri,"

"Alhijrotu rihlatu Hâdînâ , Hamalal islâma lanâ dînâ," Fleya menghentikan nyanyianya seraya menatap mereka dengan senyum manisnya.

"Ma sya Allah bagus banget suaranya," puji mereka semua.

"Sudah ayok latihan habis itu pulang," ucap Fleya.

Mereka pun lantas menggangguk dan latihan hingga sore tiba.

****

Halo jangan lupa Follow vote komen yah biar Saya semakin semangat bye byee gak suka sama cerita ku bubar

Tegal Dan Kenangannya Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang