Part 9. Pasar malam

21 8 0
                                    

Hay Hay Hay welcome all
Wah gimana nih mau lihat tak genggam tangan mu wkwkwkw

Jangan lupa vote end komen yaw
Happy reading

****

"Aduh Fleya lepasin dulu," pinta Lisa yang tak di hiraukan oleh mereka berdua.

"Mau kemana sih Fley?" tanya Cika yang sudah pasrah Di tarik oleh Fleya yang entah mau kemana.

"Tinggal ikut ribet amat kalian!" kesal Fleya.

"Iya udah terserah lu," pasrah Lisa.

Mereka berdua begitu pasrah di tarik-tarik terus oleh Fleya, mereka bisa kabur sebenarnya tapi lihat Fleya yang sedang mode singa jadinya mereka urungkan karena takut kena caplok.

Dia yang mode biasa aja mengerikan
Gimana mode singa?. -->> Cika Algaza Magenta

'Ya allah mau bawa ke mana hamba mu ini,'

'Dia sangat mengerikan mak tolong,'

'Selamatkanlah hamba mu ini yang lucu banget kaya dora,'

Setelah berjalan cukup lama akhirnya mereka bertiga sampai di tempat tujuan di mana di depan sana terdapat segerombolan anak laki-laki yang sedang bermain basket dan menunggu gantian untuk bermain, posisi mereka berdua tidak jauh dari pintu utama dan duduk di atas bangku yang tersedia dengan ekspresi yang berbeda-beda.

"Gue bawa kalian ke sini buat nonton anak basket latihan," tutur Fleya dengan sangat ceria.

"Kenapa gak ngomong aja sih!" ketus Lisa.

"Udah-udah liat ke depan," lerai Cika yang tiba-tiba menjadi dewasa di antara mereka bertiga.

Fleya dan ketiga curutnya sangat berantusias melihat anak-anak basket bermain di lapangan sana, bayangkan saja gimana berdamagenya mereka keringat yang membasahi mukanya membuat mereka terlihat lebih ganteng di mata cewek-cewek. Kelincahan mereka dalam memainkan basket dan strategi yang mereka buat terlihat seperti pemain basket asli, rasanya Fleya ingin berlari ke arah lapangan dan ikut bermain tapi semua itu hanya halusinasi yang tak akan pernah terjadi.

Aku ingin bermain selincah itu tapi aku sadar aku bukan dia yang bisa apa-apa. -->> Fleya Handoyono Putri

Namun, takdir berkata lain kini Fleya dan ke dua temannya sedang menjadi pusat perhatian anak basket tanpa mereka sadari karena Fleya yang sedang menatap kosong ke depan sana dan Lisa bermain bersama Cika. Sedari tadi emang mereka tidak menyadari keberadaan Fleya dan temannya, namun karena salah satu dari mereka melihatnya membuat mereka menatap ke tiga cewek tersebut.

"FLEYA," panggil Adit dengan sedikit berteriak karena poposi lapangan dengan keberadaan gadis itu sedikit jauh.

Fleya yang merasa namanya di panggil pun tersadar dari lamunanya hingga mata coklat itu membulat karena semua anak basket menatap Fleya dan kedua temannya dengan tatapan berbeda-beda. Setelah mengumpulkan keberanian Fleya membalas dengan lambaian tangan sedikit kaku dan begetar, gimana tidak seperti itu orang dia di tatap mulu dari sana.

"Ayok main." Ajak Rehan yang menarik lembut tangan mungil Fleya.

"Eh eh tunggu mau bawa ke mana sahabat gue!" cegah Lisa.

"Lepasin jangan pegang-pegang tangan Fleya!" ucap Cika yang tak di hiraukan oleh Rehan.

Cika dan Lisa begitu kesal karena sahabat mereka di pegang-pegang sama kutu kumpret seperti mereka, dengan kaki yang di hentak-hentakan mereka menyusul Fleya takut dia di apa-apain sama makhluk astral itu. Coba saja kalau ada sepupu Fleya si Biyan udah habis tuh makhluk karena Biyan begitu posesif, melihat Fleya sama cowok lain saja ngamuk-ngamuk gimana melihat tangan Fleya di pegang.

Tegal Dan Kenangannya Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang