Chapter Eleven; The Problem.

2.1K 113 2
                                    

Poison
Final Chapter.


"Markas X di serang pasukan Jung. Segera kirim bantuan!"

"Sial." Langkat kaki yang tergesa-gesa terdengar di setiap lorong setelah mendengar kabar itu.

"Tuan, markas X sedang da⎯" Belum sempat berbicara dengan jelas, ucapannya terhenti setelah melihat pria yang bersama dengan Kapten dan Tuannya.

"Apa yang kau lakukan di sini?!"

"Kenapa? Aku hanya menjalankan tugasku atas suruhan Tuan Jung." Ucap orang itu tenang.

"Seo, aku tahu kau dalang di balik semua ini." Tegasnya.

"Benarkah?" Perkataanya dibuat seperti sedang terkejut.

"Jangan main-main dengan masalah ini."

"Kau salah besar jika mengira aku dalang dari masalah ini." Jhony menjeda sedikit perkataannya.

"Orang yang menjadi dalang ada di sini, Mingyu-ssi." Tuturnya dengan seringai mendekat ke arah pria itu.

"Orang itu adalah⎯"

Dor!

Suara nyaring dari benda yang mengeluarkan peluru itu terdengar di lanjut dengan suara ambruk tubuh seseorang.

"Tuan, dia belum menyelesaikan per⎯"

"Dia ingin memancing kita agar lengah dan markas X akan semakin lemah." Pria berjas itu bangkit dari duduknya sembari meletakkan pistol itu di meja.

"Kapten, tunggu!" Mingyu ingin mengejar Jeno yang tiba-tiba pergi dari ruangan itu. Namun dirinya di tahan oleh perkataan Tuannya.

"Biarkan, pasti dia ingin menyelamatkan suami manisnya" Mingyu bisa melihat senyum mematikan yang terpampang di wajah itu.

***

"Jaemin!" Langkahnya mengarah menuju kamarnya dan Jaemin.

"Jaemin!" Jeno linglung sebab tidak mendapat respon dari tercinta.

"Lee Jaemin, jangan main-main. Di mana kau?!" Teriak Jeno prustasi tidak menemukan tanda-tanda keberadaannya.

Drrtt ... Drttt

Dengan segera Jeno mengangkat telepon itu tanpa melihat nama yang tertara di ponselnya.

"Jae⎯"

"Halo, Tuan Lee yang terhormat." Suara itu, bukan suara Jaemin. Jeno mengeraskan rahangnya.

"Jangan melibatkan apapun yang suamiku saja tidak tahu menahu!"

"Sabar, Lee. Suamimu ... wajahnya sangat cantik jika sedang tertidur. Atau ... akan lebih cantik saat aku menggagahinya?" Kekehan terdengar dari sambungan telepon itu.

"Jangan kau apa apakan dia, jika tidak ingin ku kirim kau pada neraka."

"Ah, aku takut!" Setelah mendengar itu, tawa menggelegar terdengar.

Poison [NOMIN] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang